Caroline Budiman, H. M. A. Thaha, H. Zulkarnaen, Theseria Lumban Toruan
{"title":"Hubungan Kadar Interleukin-33 Serum Dengan Derajat Keparahan Klinis Dermatitis Atopik","authors":"Caroline Budiman, H. M. A. Thaha, H. Zulkarnaen, Theseria Lumban Toruan","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.25","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengetahuan mengenai mekanisme yang mendasari dermatitis atopik (DA) penting untuk penatalaksanaan DA selanjutnya. Pada DA, terjadi proliferasi sitokin T helper (Th)-2. Interleukin (IL)-33 diketahui menginduksi proliferasi sel Th ke arah Th2. Aktivasi sitokin Th2 ini menyebabkan gejala klinis DA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar IL-33 serum dengan derajat keparahan klinis DA di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Moh. Hoesin (RSUP MH) Palembang. Metode penelitian observasional analitik laboratorik dengan rancangan potong lintang dilakukan mulai bulan Juli sampai September 2015. Sembilan puluh delapan subjek penelitian didiagnosis DA di Divisi Alergo-Imunologi Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP MH Palembang yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan sebagai subjek penelitian dengan consecutive sampling. Derajat keparahan klinis DA dinilai menggunakan indeks Severity Scoring of Atopic Dermatitis (SCORAD). Sampel darah diambil guna pemeriksaan kadar IL-33 serum cara metode teknik kuantitatif sandwich enzyme immunoassay. Kovariabel yang diikutsertakan dalam penelitian meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan kadar IL-33 serum meningkat signifikan dengan peningkatan derajat keparahan klinis DA. Usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak memengaruhi derajat keparahan klinis DA. Kesimpulannya ialah kadar IL-33 serum memengaruhi derajat keparahan klinis DA. Kata kunci: dermatitis atopik, kadar IL-33 serum, sitokin Th2, SCORAD","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.25","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan Kadar Interleukin-33 Serum Dengan Derajat Keparahan Klinis Dermatitis Atopik
Pengetahuan mengenai mekanisme yang mendasari dermatitis atopik (DA) penting untuk penatalaksanaan DA selanjutnya. Pada DA, terjadi proliferasi sitokin T helper (Th)-2. Interleukin (IL)-33 diketahui menginduksi proliferasi sel Th ke arah Th2. Aktivasi sitokin Th2 ini menyebabkan gejala klinis DA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar IL-33 serum dengan derajat keparahan klinis DA di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Moh. Hoesin (RSUP MH) Palembang. Metode penelitian observasional analitik laboratorik dengan rancangan potong lintang dilakukan mulai bulan Juli sampai September 2015. Sembilan puluh delapan subjek penelitian didiagnosis DA di Divisi Alergo-Imunologi Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP MH Palembang yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan sebagai subjek penelitian dengan consecutive sampling. Derajat keparahan klinis DA dinilai menggunakan indeks Severity Scoring of Atopic Dermatitis (SCORAD). Sampel darah diambil guna pemeriksaan kadar IL-33 serum cara metode teknik kuantitatif sandwich enzyme immunoassay. Kovariabel yang diikutsertakan dalam penelitian meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan kadar IL-33 serum meningkat signifikan dengan peningkatan derajat keparahan klinis DA. Usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak memengaruhi derajat keparahan klinis DA. Kesimpulannya ialah kadar IL-33 serum memengaruhi derajat keparahan klinis DA. Kata kunci: dermatitis atopik, kadar IL-33 serum, sitokin Th2, SCORAD