{"title":"这意味着传统的仪式将婴儿带到达雅克村的人们面前","authors":"Sri Astuti","doi":"10.31932/jpbs.v6i1.1185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengkaji makna upacara adat membawa bayi mandi ke sungai (maik manik ke pian) pada masyarakat Dayak Desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan obesevasi partisipan, wawancara mendalam, dan perekaman. Objek penelitian adalah upacara adat membawa bayi mandi ke sungai. Analisis data menggunakan analisis isi dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Turner tentang penelitian simbol. Penelitian ini menghasilkan pertama upacara adat membawa bayi mandi ke sungai dilakukan dalam dua hari dengan tahapan mulai dari upacara begenang hingga upacara inti, yaitu mandi ke sungai. upacara dilakukan secara masal dengan menggunakan pakaian adat khas Dayak Desa. Kedua, upacara adat membawa bayi mandi ke sungai bermakna penyucian dan penerimaan oleh alam semesta. Kesimpulan dari peneltian ini sebagai berikut: 1. Upacara adat membawa bayi mandi ke sungai pada masyarakat Dayak Desa dilakukan selama dua hari yang dilakukan secara masal bersamaan dengan upacara gawai, pesta penen padi, 2. Upacara membawa bayi mandi ke sungai sebagai wujud permohonan kepada Sang Pencipta agar disucikan dari berbagai hal buruk serta memohon kepada alam semesta untuk menerima sang bayi hidup di dunia dengan dilimpahi kerberkahan. Kata kunci: Upacara adat, bayi mandi ke sungai, makna, simbol.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MAKNA UPACARA ADAT MEMBAWA BAYI MANDI KE SUNGAI (MAIK MANIK) BAGI MASYARAKAT DAYAK DESA\",\"authors\":\"Sri Astuti\",\"doi\":\"10.31932/jpbs.v6i1.1185\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan mengkaji makna upacara adat membawa bayi mandi ke sungai (maik manik ke pian) pada masyarakat Dayak Desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan obesevasi partisipan, wawancara mendalam, dan perekaman. Objek penelitian adalah upacara adat membawa bayi mandi ke sungai. Analisis data menggunakan analisis isi dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Turner tentang penelitian simbol. Penelitian ini menghasilkan pertama upacara adat membawa bayi mandi ke sungai dilakukan dalam dua hari dengan tahapan mulai dari upacara begenang hingga upacara inti, yaitu mandi ke sungai. upacara dilakukan secara masal dengan menggunakan pakaian adat khas Dayak Desa. Kedua, upacara adat membawa bayi mandi ke sungai bermakna penyucian dan penerimaan oleh alam semesta. Kesimpulan dari peneltian ini sebagai berikut: 1. Upacara adat membawa bayi mandi ke sungai pada masyarakat Dayak Desa dilakukan selama dua hari yang dilakukan secara masal bersamaan dengan upacara gawai, pesta penen padi, 2. Upacara membawa bayi mandi ke sungai sebagai wujud permohonan kepada Sang Pencipta agar disucikan dari berbagai hal buruk serta memohon kepada alam semesta untuk menerima sang bayi hidup di dunia dengan dilimpahi kerberkahan. Kata kunci: Upacara adat, bayi mandi ke sungai, makna, simbol.\",\"PeriodicalId\":32036,\"journal\":{\"name\":\"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-04-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31932/jpbs.v6i1.1185\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31932/jpbs.v6i1.1185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MAKNA UPACARA ADAT MEMBAWA BAYI MANDI KE SUNGAI (MAIK MANIK) BAGI MASYARAKAT DAYAK DESA
Penelitian ini bertujuan mengkaji makna upacara adat membawa bayi mandi ke sungai (maik manik ke pian) pada masyarakat Dayak Desa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan obesevasi partisipan, wawancara mendalam, dan perekaman. Objek penelitian adalah upacara adat membawa bayi mandi ke sungai. Analisis data menggunakan analisis isi dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Turner tentang penelitian simbol. Penelitian ini menghasilkan pertama upacara adat membawa bayi mandi ke sungai dilakukan dalam dua hari dengan tahapan mulai dari upacara begenang hingga upacara inti, yaitu mandi ke sungai. upacara dilakukan secara masal dengan menggunakan pakaian adat khas Dayak Desa. Kedua, upacara adat membawa bayi mandi ke sungai bermakna penyucian dan penerimaan oleh alam semesta. Kesimpulan dari peneltian ini sebagai berikut: 1. Upacara adat membawa bayi mandi ke sungai pada masyarakat Dayak Desa dilakukan selama dua hari yang dilakukan secara masal bersamaan dengan upacara gawai, pesta penen padi, 2. Upacara membawa bayi mandi ke sungai sebagai wujud permohonan kepada Sang Pencipta agar disucikan dari berbagai hal buruk serta memohon kepada alam semesta untuk menerima sang bayi hidup di dunia dengan dilimpahi kerberkahan. Kata kunci: Upacara adat, bayi mandi ke sungai, makna, simbol.