{"title":"Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit","authors":"A. Ardinal, Salmariza Sy, S. Sofyan","doi":"10.24960/JLI.V11I1.6981.59-66","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini kurang lebih 11 juta hektar. Selain menghasilkan buah kelapa sawit yang melimpah, kebun sawit ini juga menghasilkan limbah replanting berupa batang kelapa sawit pada saat dilakukan regenerasi kebun. Tujuan dari penelitian ini adalah pengawetan limbah replanting batang kelapa sawit dengan natrium tetra boraks (Na 2 B 3 O 4 ). Perlakuan yang dilakukan yaitu dengan memvariasikan bagian batang sawit (kayu bagian dalam dan bagian luar batang sawit). Konsentrasi pengawet natrium tetra boraks yaitu 1; 2,5 dan 5% dengan waktu perendaman 2, 4, dan 6 hari. Dari analisis awal limbah kayu bagian dalam sebelum pengawetan diperoleh rata-rata kadar air 35,1%, kuat lentur 26,48 kg/cm 2 , kuat tekan 3,73 kg/cm 2 , dan kerapatan 0,19 g/cm 3 . Sedangkan kayu bagian luar sebelum pengawetan memiliki rata-rata kadar air 25,5%, kuat lentur 32,16 kg/cm 2 , kuat tekan 5,47 kg/cm 2 , dan kerapatan 0,25 g/cm 3 . Perlakuan terbaik diperoleh pada kayu bagian luar dengan perendaman selama 4 hari dan konsentrasi natrium tetra boraks 2,5%. Setelah dilakukan pengawetan terjadi peningkatan kuat tekan, kuat lentur, dan kerapatan. Kayu perlakuan terbaik memiliki rata-rata kuat lentur 44,71 kg/cm 2 , kuat tekan 6,47 kg/cm 2 , dan kerapatan 0,30 g/cm 3 . Kadar air rata-rata menurun setelah proses pengeringan menjadi 8,25%. Kayu hasil pengawetan dapat digunakan untuk membuat produk asesoris dan produk furniture lainnya.","PeriodicalId":31936,"journal":{"name":"JLI Jurnal Litbang Industri","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JLI Jurnal Litbang Industri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24960/JLI.V11I1.6981.59-66","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
目前印尼的棕榈油面积约为1100万公顷。除了生产丰富的油棕,这个油棕园还在进行花园再生时产生一种植物废物。本研究的目的是用嘴部硼酸钠(Na 2 B 3 O 4)将废物重新种植。治疗方法是改变油棕的内部和外部部分。利乐硼砂酸化浓度为1;2.5和5%的时间覆盖时间2、4和6天。从最初对木材废物处理前的分析中,平均含水率为35.1%,柔韧性为26.48公斤/厘米2,强度为3.73公斤/厘米2,强度为3.19 g/厘米3。而在防腐前的外部木材平均含水量为255%,柔韧度为32.16公斤/厘米2,强度为5.47公斤/厘米2,密度为0.25 g/厘米3。外皮最好的治疗是浸泡4天,并浓度为2。5%。在保存之后,张力、弹性和密度增加。木材最好的待遇有灵活44.71公斤/厘米2,强大的平均按6,47公斤/厘米2、3打密度g / cm。干燥过程后,平均水率下降到8.25%。结果使用防腐木材可以用来制作其他家具配件和产品。
Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini kurang lebih 11 juta hektar. Selain menghasilkan buah kelapa sawit yang melimpah, kebun sawit ini juga menghasilkan limbah replanting berupa batang kelapa sawit pada saat dilakukan regenerasi kebun. Tujuan dari penelitian ini adalah pengawetan limbah replanting batang kelapa sawit dengan natrium tetra boraks (Na 2 B 3 O 4 ). Perlakuan yang dilakukan yaitu dengan memvariasikan bagian batang sawit (kayu bagian dalam dan bagian luar batang sawit). Konsentrasi pengawet natrium tetra boraks yaitu 1; 2,5 dan 5% dengan waktu perendaman 2, 4, dan 6 hari. Dari analisis awal limbah kayu bagian dalam sebelum pengawetan diperoleh rata-rata kadar air 35,1%, kuat lentur 26,48 kg/cm 2 , kuat tekan 3,73 kg/cm 2 , dan kerapatan 0,19 g/cm 3 . Sedangkan kayu bagian luar sebelum pengawetan memiliki rata-rata kadar air 25,5%, kuat lentur 32,16 kg/cm 2 , kuat tekan 5,47 kg/cm 2 , dan kerapatan 0,25 g/cm 3 . Perlakuan terbaik diperoleh pada kayu bagian luar dengan perendaman selama 4 hari dan konsentrasi natrium tetra boraks 2,5%. Setelah dilakukan pengawetan terjadi peningkatan kuat tekan, kuat lentur, dan kerapatan. Kayu perlakuan terbaik memiliki rata-rata kuat lentur 44,71 kg/cm 2 , kuat tekan 6,47 kg/cm 2 , dan kerapatan 0,30 g/cm 3 . Kadar air rata-rata menurun setelah proses pengeringan menjadi 8,25%. Kayu hasil pengawetan dapat digunakan untuk membuat produk asesoris dan produk furniture lainnya.