{"title":"BEBERAPA JENIS FITOESTROGEN SEBAGAI TERAPI UNTUK PENUAAN KULIT PADA PEREMPUAN PASCAMENOPAUSE","authors":"Mutiara Ramadhiani, Shannaz Nadia Yusharyahya, Rinadewi Astriningrum, Andon Hestiantoro","doi":"10.33820/mdvi.v48i4.157","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penuaan merupakan proses perubahan dinamis yang ditandai oleh kemunduran progresif berbagai sistem tubuh disertai penurunan kapasitas fisiologis. Salah satu faktor intrinsik penuaan kulit pada perempuan adalah penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuh saat memasuki masa pascamenopause. Estrogen merupakan hormon yang memiliki peran penting dalam regulasi fisiologis kulit. Berkurangnya kadar estrogen dapat mempercepat proses penuaan kulit yang ditandai dengan penurunan ketebalan, elastisitas, dan hidrasi kulit. Selama ini pemberian terapi hormon estrogen terbukti dapat mengurangi gejala penuaan kulit pada perempuan pascamenopause, namun terapi ini berpotensi meningkatkan risiko terjadinya efek samping berat contohnya kanker payudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium. Fitoestrogen merupakan senyawa nonsteroid berasal dari tanaman yang memiliki aktivitas biologik serupa dengan estrogen. Setiap jenis fitoestrogen memiliki aktivitas biologik yang berbeda satu sama lain. Studi terkini menunjukkan bahwa fitoestrogen dapat menjadi terapi alternatif untuk mengatasi penuaan kulit pada perempuan pascamenopause. Fitoestrogen yang diberikan baik secara oral maupun topikal terbukti dapat meningkatkan elastisitas, ketebalan, dan kelembaban kulit serta mengurangi pigmentasi dan proses inflamasi pada kulit. ","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/mdvi.v48i4.157","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
BEBERAPA JENIS FITOESTROGEN SEBAGAI TERAPI UNTUK PENUAAN KULIT PADA PEREMPUAN PASCAMENOPAUSE
Penuaan merupakan proses perubahan dinamis yang ditandai oleh kemunduran progresif berbagai sistem tubuh disertai penurunan kapasitas fisiologis. Salah satu faktor intrinsik penuaan kulit pada perempuan adalah penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuh saat memasuki masa pascamenopause. Estrogen merupakan hormon yang memiliki peran penting dalam regulasi fisiologis kulit. Berkurangnya kadar estrogen dapat mempercepat proses penuaan kulit yang ditandai dengan penurunan ketebalan, elastisitas, dan hidrasi kulit. Selama ini pemberian terapi hormon estrogen terbukti dapat mengurangi gejala penuaan kulit pada perempuan pascamenopause, namun terapi ini berpotensi meningkatkan risiko terjadinya efek samping berat contohnya kanker payudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium. Fitoestrogen merupakan senyawa nonsteroid berasal dari tanaman yang memiliki aktivitas biologik serupa dengan estrogen. Setiap jenis fitoestrogen memiliki aktivitas biologik yang berbeda satu sama lain. Studi terkini menunjukkan bahwa fitoestrogen dapat menjadi terapi alternatif untuk mengatasi penuaan kulit pada perempuan pascamenopause. Fitoestrogen yang diberikan baik secara oral maupun topikal terbukti dapat meningkatkan elastisitas, ketebalan, dan kelembaban kulit serta mengurangi pigmentasi dan proses inflamasi pada kulit.Â