{"title":"评估淤泥循环的原因,并对油田X井的选择进行研究","authors":"Bayu Satiyawira, Galih Imanurdana","doi":"10.25105/PETRO.V7I4.4283","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p>Pada pemboran di lapangan minyak “X” terjadi permasalahan hilang sirkulasi lumpur (<em>lost circulation</em>). <em>Lost circulation </em>adalah hilangnya sebagian (<em>partial lost</em>) atau semua (<em>total lost</em>) dari fluida pemboran ke dalam formasi. Pada pemboran sumur Adan Bterjadi permasalahan <em>lost circulation</em> ketika pemboran menembus formasi Baturaja dengan lithologi batuan <em>limestone </em>dan sumur Cterjadi permasalahan <em>lost circulation</em> ketika pemboran menembus formasi Baturaja dengan lithologi <em>limestone </em>dan formasi Talangakar dengan lithologi 90% <em>limestone </em>dan 10% <em>sandstone. </em> Penyebab dari permasalahan <em>lost circulation</em> karena formasi yang memiliki lubang pori yang cukup besar sehingga terbentuk rongga-rongga atau terbentuk gua (<em>cavern</em>).</p><p>Dengan permasalahan <em>lost circulation </em>ini maka dilakukan penanggulangan pada tiap-tiap sumur A, B, dan C dengan menggunakan beberapa metode. Pada sumur Apenanggulangan dilakukan dengan <em>Lost Circulation Material </em>(LCM) CaCO<sub>3</sub> dan dilakukan penyemenan. Sumur Bini penangganan <em>lost circulation </em>dengan LCM CaCO<sub>3</sub> dan <em>blind drilling.</em> Sedangkan pada sumur Cpenangganan dilakukan dengan menggunakan LCM CaCO<sub>3.</sub></p><p>Penanggulangan masalah hilang sirkulasi lumpur yang telah dilakukan pada sumur A, B, dan sumur Cpada tiap zona <em>loss </em>secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik dan pemboran tiap sumur di lapangan minyak “X” tercapai hingga kedalaman sesuai target yang diinginkan.</p><p> </p>","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"153 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI PENYEBAB HILANG SIRKULASI LUMPUR DAN PENANGGULANGANNYA PADA PEMBORAN SUMUR-SUMUR LAPANGAN MINYAK “X”\",\"authors\":\"Bayu Satiyawira, Galih Imanurdana\",\"doi\":\"10.25105/PETRO.V7I4.4283\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"<p>Pada pemboran di lapangan minyak “X” terjadi permasalahan hilang sirkulasi lumpur (<em>lost circulation</em>). <em>Lost circulation </em>adalah hilangnya sebagian (<em>partial lost</em>) atau semua (<em>total lost</em>) dari fluida pemboran ke dalam formasi. Pada pemboran sumur Adan Bterjadi permasalahan <em>lost circulation</em> ketika pemboran menembus formasi Baturaja dengan lithologi batuan <em>limestone </em>dan sumur Cterjadi permasalahan <em>lost circulation</em> ketika pemboran menembus formasi Baturaja dengan lithologi <em>limestone </em>dan formasi Talangakar dengan lithologi 90% <em>limestone </em>dan 10% <em>sandstone. </em> Penyebab dari permasalahan <em>lost circulation</em> karena formasi yang memiliki lubang pori yang cukup besar sehingga terbentuk rongga-rongga atau terbentuk gua (<em>cavern</em>).</p><p>Dengan permasalahan <em>lost circulation </em>ini maka dilakukan penanggulangan pada tiap-tiap sumur A, B, dan C dengan menggunakan beberapa metode. Pada sumur Apenanggulangan dilakukan dengan <em>Lost Circulation Material </em>(LCM) CaCO<sub>3</sub> dan dilakukan penyemenan. Sumur Bini penangganan <em>lost circulation </em>dengan LCM CaCO<sub>3</sub> dan <em>blind drilling.</em> Sedangkan pada sumur Cpenangganan dilakukan dengan menggunakan LCM CaCO<sub>3.</sub></p><p>Penanggulangan masalah hilang sirkulasi lumpur yang telah dilakukan pada sumur A, B, dan sumur Cpada tiap zona <em>loss </em>secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik dan pemboran tiap sumur di lapangan minyak “X” tercapai hingga kedalaman sesuai target yang diinginkan.</p><p> </p>\",\"PeriodicalId\":20017,\"journal\":{\"name\":\"PETRO\",\"volume\":\"153 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PETRO\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I4.4283\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PETRO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I4.4283","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EVALUASI PENYEBAB HILANG SIRKULASI LUMPUR DAN PENANGGULANGANNYA PADA PEMBORAN SUMUR-SUMUR LAPANGAN MINYAK “X”
Pada pemboran di lapangan minyak “X” terjadi permasalahan hilang sirkulasi lumpur (lost circulation). Lost circulation adalah hilangnya sebagian (partial lost) atau semua (total lost) dari fluida pemboran ke dalam formasi. Pada pemboran sumur Adan Bterjadi permasalahan lost circulation ketika pemboran menembus formasi Baturaja dengan lithologi batuan limestone dan sumur Cterjadi permasalahan lost circulation ketika pemboran menembus formasi Baturaja dengan lithologi limestone dan formasi Talangakar dengan lithologi 90% limestone dan 10% sandstone. Penyebab dari permasalahan lost circulation karena formasi yang memiliki lubang pori yang cukup besar sehingga terbentuk rongga-rongga atau terbentuk gua (cavern).
Dengan permasalahan lost circulation ini maka dilakukan penanggulangan pada tiap-tiap sumur A, B, dan C dengan menggunakan beberapa metode. Pada sumur Apenanggulangan dilakukan dengan Lost Circulation Material (LCM) CaCO3 dan dilakukan penyemenan. Sumur Bini penangganan lost circulation dengan LCM CaCO3 dan blind drilling. Sedangkan pada sumur Cpenangganan dilakukan dengan menggunakan LCM CaCO3.
Penanggulangan masalah hilang sirkulasi lumpur yang telah dilakukan pada sumur A, B, dan sumur Cpada tiap zona loss secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik dan pemboran tiap sumur di lapangan minyak “X” tercapai hingga kedalaman sesuai target yang diinginkan.