Maya Atikasuri, Henny Suzana Mediani, Nita Fitria
{"title":"Tingkat Kecemasan pada Andikpas Usia 14-18 Tahun Menjelang Bebas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II","authors":"Maya Atikasuri, Henny Suzana Mediani, Nita Fitria","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15773","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah kenakalan remaja telah menjadi salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh Indonesia. Kejadian dan kualitas kenakalannya terus meningkat hingga menjurus pada tindak kriminalitas yang menyebabkan remaja terjerat di ranah hukum. Stigma negatif di masyarakat yang diberikan kepada mantan tahanan membuat Andikpas enggan keluar dari LPKA dan cenderung merasakan kecemasan menjelang masa kebebasannya, terlebih lagi usia remaja merupakan usia dimana keadaan emosional dan psikologis yang belum stabil membuat remaja mudah mengalami kecemasan dan berdampak tidak baik jika terus dibiarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada Andikpas menjelang bebas di LPKA Kelas II Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dan teknik consecutive sampling dengan populasi Andikpas menjelang bebas sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 Andikpas yang diteliti hampir setengahnya yaitu 25 Andikpas (44,64%) tidak mengalami kecemasan, sementara sebagian besar Andikpas yang mengalami kecemasan yaitu 19 Andikpas (33,93%) mengalami kecemasan ringan-sedang, dan sebagian kecil yaitu sebanyak 9 Andikpas (16,07%) mengalami kecemasan berat, serta yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 Andikpas (5,35%) mengalami panik. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa hampir setengahnya dari Andikpas yang diteliti tidak mengalami kecemasan, namun lebih dari setengahnya juga Andikpas pada penelitian ini mengalami kecemasan baik dari tingkatan ringan sampai dengan panik. Peningkatan program pembinaan dan konseling serta pemberdayaan tenaga kesehatan di LPKA sangat dibutuhkan agar dapat menurunkan tingkat kecemasan pada Andikpas. Kata kunci : Andikpas, kenakalan remaja, menjelang bebas, tahanan. Description of Anxiety Disorder among Inmate 14–18 Years Old Pre Release at Lembaga Pembinaan Khusus Anak Class II Abstract Juvenile delinquency has become one of the main problems in Indonesia. The incidence and mischievousness quality increase which is lead to crime action. This situation may cause adolescent entangled in the realm of law. The negative stigma in society given to inmates former make inmate reluctant to get out of LPKA and tends to feel anxiety ahead of their pre-release. Adolescent is a phase of a transitional period from children into adulthood where emotional and psychological states are not stable, and anxiety is need to be noticed. Moreover, psychological burden that experienced by adolescent was harder when they lived in LPKA. This study aims to identify anxiety scale of pre-release juvenile inmates at LPKA Class II Bandung. This study use quantitative descriptive research with cross-sectional approach and consecutive sampling technique with 56 pre-release juvenile inmates as population and used Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) with Likert Scale as data analyze. The result showed that 25 Andikpas (44.64%) did not experience anxiety, then most of them experienced anxiety with the explenation: 19 Andikpas (33,93%) experience mild-moderate anxiety, 9 Andikpas (16.07%) experiencing severe anxiety, and 3 Andikpas (5.35%) experiencing panic. The conclusion of this study is the level of anxiety experienced by Andikpas is nearly half of Andikpas did not experience anxiety, but more than half of Andikpas in this study experienced anxiety either from mild to panic levels. Improvement of coaching and counseling programs and the empowerment of health workers in LPKA is needed to reduce the level of anxiety in Andikpas. Keyword: Andikpas, inmates, juvenile delinquency, pre-release.","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"123 1","pages":"78-84"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The journal of nursing care","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15773","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

青少年犯罪问题一直是印尼面临的主要问题之一。这些事件和不当行为的质量持续上升,导致犯罪行为导致青少年卷入法律领域。社会上对前囚犯的负面影响使社会停滞不前,使学生在获释前感到焦虑,更不用说青少年的年龄是一个情绪和心理状态不稳定的年龄,如果不加以控制,青少年很容易产生焦虑和不良反应。本研究的目的是了解万隆二年级LPKA释放前Andikpas的焦虑程度。采用的研究方法有一种抗试药和一种结位采样技术,释放了56人。所使用的工具是尊的自我通量。56 Andikpas的研究结果表明,将近一半的研究即25 Andikpas(44,64%)不焦虑,而焦虑的大部分Andikpas 19 Andikpas(33,93%)焦虑ringan-sedang,多达9 Andikpas(一小部分重16,07%)变得焦虑,,以及最少的多达3 Andikpas(5,35%)经历恐慌。该研究的结论是,几乎一半的研究听写者没有经历焦虑,但超过一半的听写者经历从轻微到恐慌的焦虑。在LPKA的培训和咨询计划以及卫生保健资源是降低抗焦虑水平所必需的。关键字:听写,青少年犯罪,接近自由,被拘留。14 - 18年的儿童辅导中心忽视了儿童II班学生摘要青少年犯罪学成为印尼主要问题之一。导致犯罪行为的非凡的增长。这种情况可能是由于青少年卷入法律领域。社会上的负面耻辱让处于劣势的人放松,使他们的兴趣脱离了LPKA,紧张地感到对预产期的焦虑。青春期是孩子们成长的一个阶段,在这个阶段,情感和心理状态是不稳定的,焦虑是需要注意的。此外,由青少年所经历的心理负担在LPKA生活时是很困难的。这个研究表明,在LPKA II班,青少年释放前的紧张局势。这是一项关于区域量化和协作技术的研究,有56种预先释放的《人口与耗竭自定义分析仪》。结果表明,25个不同的人(44.64%)经历了困难,然后他们中的大多数人经历了温和的困难:19个。这个研究的结论是由Andikpas实验的焦虑程度仅为一半,而在这个研究中,与其说是焦虑,不如说是一半。在LPKA的试验和评估项目和卫生工作人员的改进需要减少焦虑的水平。代码:Andikpas, inmates,青少年犯罪,预科释放。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Tingkat Kecemasan pada Andikpas Usia 14-18 Tahun Menjelang Bebas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Masalah kenakalan remaja telah menjadi salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh Indonesia. Kejadian dan kualitas kenakalannya terus meningkat hingga menjurus pada tindak kriminalitas yang menyebabkan remaja terjerat di ranah hukum. Stigma negatif di masyarakat yang diberikan kepada mantan tahanan membuat Andikpas enggan keluar dari LPKA dan cenderung merasakan kecemasan menjelang masa kebebasannya, terlebih lagi usia remaja merupakan usia dimana keadaan emosional dan psikologis yang belum stabil membuat remaja mudah mengalami kecemasan dan berdampak tidak baik jika terus dibiarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada Andikpas menjelang bebas di LPKA Kelas II Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dan teknik consecutive sampling dengan populasi Andikpas menjelang bebas sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 Andikpas yang diteliti hampir setengahnya yaitu 25 Andikpas (44,64%) tidak mengalami kecemasan, sementara sebagian besar Andikpas yang mengalami kecemasan yaitu 19 Andikpas (33,93%) mengalami kecemasan ringan-sedang, dan sebagian kecil yaitu sebanyak 9 Andikpas (16,07%) mengalami kecemasan berat, serta yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 Andikpas (5,35%) mengalami panik. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa hampir setengahnya dari Andikpas yang diteliti tidak mengalami kecemasan, namun lebih dari setengahnya juga Andikpas pada penelitian ini mengalami kecemasan baik dari tingkatan ringan sampai dengan panik. Peningkatan program pembinaan dan konseling serta pemberdayaan tenaga kesehatan di LPKA sangat dibutuhkan agar dapat menurunkan tingkat kecemasan pada Andikpas. Kata kunci : Andikpas, kenakalan remaja, menjelang bebas, tahanan. Description of Anxiety Disorder among Inmate 14–18 Years Old Pre Release at Lembaga Pembinaan Khusus Anak Class II Abstract Juvenile delinquency has become one of the main problems in Indonesia. The incidence and mischievousness quality increase which is lead to crime action. This situation may cause adolescent entangled in the realm of law. The negative stigma in society given to inmates former make inmate reluctant to get out of LPKA and tends to feel anxiety ahead of their pre-release. Adolescent is a phase of a transitional period from children into adulthood where emotional and psychological states are not stable, and anxiety is need to be noticed. Moreover, psychological burden that experienced by adolescent was harder when they lived in LPKA. This study aims to identify anxiety scale of pre-release juvenile inmates at LPKA Class II Bandung. This study use quantitative descriptive research with cross-sectional approach and consecutive sampling technique with 56 pre-release juvenile inmates as population and used Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) with Likert Scale as data analyze. The result showed that 25 Andikpas (44.64%) did not experience anxiety, then most of them experienced anxiety with the explenation: 19 Andikpas (33,93%) experience mild-moderate anxiety, 9 Andikpas (16.07%) experiencing severe anxiety, and 3 Andikpas (5.35%) experiencing panic. The conclusion of this study is the level of anxiety experienced by Andikpas is nearly half of Andikpas did not experience anxiety, but more than half of Andikpas in this study experienced anxiety either from mild to panic levels. Improvement of coaching and counseling programs and the empowerment of health workers in LPKA is needed to reduce the level of anxiety in Andikpas. Keyword: Andikpas, inmates, juvenile delinquency, pre-release.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Self-care practice and associated factors among type 2 adult diabetic patients on follow up clinic of Dessie referral hospital, Northeast Ethiopia Ambivalent sexist attitudes of young adolescents from the province of Jaén: Regarding the use of sexual and/or pornographic content on the internet Evidence-based primary care approach to treating people with COVID-19 infection to prevent life-threatening complications: A review of the evidence for practical application in a clinical setting COVID-19: A unique opportunity for population health to align with nursing schools to help vulnerable populations at risk of adverse outcomes Knowledge and attitude of workers towards HIV post-exposure prophylaxis and exposure of staffs to sharp injuries in Dessie Referral Hospital: 2020; A cross sectional study
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1