羊粪有机肥料分解剂量和时间的坏疽性异构发育特征

M. A. Duarsa, N. Suryani, I. W. Suarna
{"title":"羊粪有机肥料分解剂量和时间的坏疽性异构发育特征","authors":"M. A. Duarsa, N. Suryani, I. W. Suarna","doi":"10.24843/pastura.2022.v12.i01.p12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"  \n Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan generatif Asystasia pada berbagai dosis dan waktu dekomposisi pupuk kotoran kambing. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), pola faktorial. Faktor pertama adalah waktu dekomposisi yang terdiri dari 3 taraf, yaitu waktu dekomposisi 4 minggu, 2 minggu dan tanpa dekomposisi. Faktor kedua adalah dosis pupuk kotoran kambing dengan 4 taraf, yaitu tanpa pupuk 0 ton ha-1, 10 ton ha-1, 20 ton ha-1, dan 30 ton ha-1. Setiap kombinasi perlakuan diulang empat kali, sehingga pot yang digunakan keseluruhan adalah 48. Variabel yang diukur adalah waktu berbunga pertama kali, total produksi biji, berat biji per 100 biji, jumlah kelopak biji, dan dimensi ukuran biji (panjang, lebar dan tebal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi diantara kedua faktor pada semua variabel yang diukur. Penambahan dosis pupuk kotoran kambing sebanyak 10 ton ha-1 secara nyata memperpanjang waktu berbunga Asystasia pertama kali dibandingkan kontrol, namun demikian pengaruh waktu dekomposisi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Penambahan dosis pupuk 10 to ha-1 secara nyata dapat meningkatkan jumlah produksi biji per pot, tetapi juga secara nyata menurunkan berat biji per 100 biji dibandingkan kontrol. Dimensi biji (panjang, lebar dan tebal biji) tidak dipengaruhi baik oleh dosis pupuk maupun waktu dekomposisi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan dosis pupuk kotoran kambing 10 ton ha-1 dapat menunda waktu berbunga, meningkatkan jumlah biji, tetapi menurunkan berat biji Asystasia.  \nKata kunci: Asystasia gangetica, dekomposisi, pupuk kotoran kambing, pertumbuhan generatif ","PeriodicalId":53328,"journal":{"name":"Pastura Journal of Tropical Forage Science","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Karakteristik Pertumbuhan Generatif Asystasia gangetica pada Berbagai Dosis dan Waktu Dekomposisi Pupuk Organik Kotoran Kambing\",\"authors\":\"M. A. Duarsa, N. Suryani, I. W. Suarna\",\"doi\":\"10.24843/pastura.2022.v12.i01.p12\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"  \\n Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan generatif Asystasia pada berbagai dosis dan waktu dekomposisi pupuk kotoran kambing. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), pola faktorial. Faktor pertama adalah waktu dekomposisi yang terdiri dari 3 taraf, yaitu waktu dekomposisi 4 minggu, 2 minggu dan tanpa dekomposisi. Faktor kedua adalah dosis pupuk kotoran kambing dengan 4 taraf, yaitu tanpa pupuk 0 ton ha-1, 10 ton ha-1, 20 ton ha-1, dan 30 ton ha-1. Setiap kombinasi perlakuan diulang empat kali, sehingga pot yang digunakan keseluruhan adalah 48. Variabel yang diukur adalah waktu berbunga pertama kali, total produksi biji, berat biji per 100 biji, jumlah kelopak biji, dan dimensi ukuran biji (panjang, lebar dan tebal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi diantara kedua faktor pada semua variabel yang diukur. Penambahan dosis pupuk kotoran kambing sebanyak 10 ton ha-1 secara nyata memperpanjang waktu berbunga Asystasia pertama kali dibandingkan kontrol, namun demikian pengaruh waktu dekomposisi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Penambahan dosis pupuk 10 to ha-1 secara nyata dapat meningkatkan jumlah produksi biji per pot, tetapi juga secara nyata menurunkan berat biji per 100 biji dibandingkan kontrol. Dimensi biji (panjang, lebar dan tebal biji) tidak dipengaruhi baik oleh dosis pupuk maupun waktu dekomposisi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan dosis pupuk kotoran kambing 10 ton ha-1 dapat menunda waktu berbunga, meningkatkan jumlah biji, tetapi menurunkan berat biji Asystasia.  \\nKata kunci: Asystasia gangetica, dekomposisi, pupuk kotoran kambing, pertumbuhan generatif \",\"PeriodicalId\":53328,\"journal\":{\"name\":\"Pastura Journal of Tropical Forage Science\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Pastura Journal of Tropical Forage Science\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/pastura.2022.v12.i01.p12\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pastura Journal of Tropical Forage Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/pastura.2022.v12.i01.p12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这项研究的目的是确定各种剂量和羊粪分解时间的等智力发育。研究采用完整的随机设计、分解模式。第一个因素是3个部分的分解时间,也就是4周,2周的分解时间,没有分解。第二个因素是一剂4级的羊粪,即不含0吨ha-1、10吨ha-1、20吨ha-1和30吨ha-1。每次治疗组合重复四次,所以整个罐子用的是48。测量的变量是第一次开花时间,种子的总产量,每100粒种子的重量,花瓣的数量,以及种子的大小尺寸(长、宽和厚)。研究结果表明,所有测量变量的两个因素之间没有相互作用。羊粪剂量增加10吨的哈哈-1明显延长了安乐死的时间,但分解时间的影响没有明显的区别。增加10到h -1的肥料剂量实际上可以增加每锅种子的产量,但也可以明显地降低每100粒种子的重量与控制。种子的尺寸(长、宽和厚)不受肥料剂量和分解时间的影响。这项研究可以得出结论,增加10吨哈哈-1的羊粪剂量可能会推迟开花时间,增加种子数量,但减轻平衡种子的重量。关键词:坏疽、分解、羊粪肥料、代生生长
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Karakteristik Pertumbuhan Generatif Asystasia gangetica pada Berbagai Dosis dan Waktu Dekomposisi Pupuk Organik Kotoran Kambing
   Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan generatif Asystasia pada berbagai dosis dan waktu dekomposisi pupuk kotoran kambing. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), pola faktorial. Faktor pertama adalah waktu dekomposisi yang terdiri dari 3 taraf, yaitu waktu dekomposisi 4 minggu, 2 minggu dan tanpa dekomposisi. Faktor kedua adalah dosis pupuk kotoran kambing dengan 4 taraf, yaitu tanpa pupuk 0 ton ha-1, 10 ton ha-1, 20 ton ha-1, dan 30 ton ha-1. Setiap kombinasi perlakuan diulang empat kali, sehingga pot yang digunakan keseluruhan adalah 48. Variabel yang diukur adalah waktu berbunga pertama kali, total produksi biji, berat biji per 100 biji, jumlah kelopak biji, dan dimensi ukuran biji (panjang, lebar dan tebal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi diantara kedua faktor pada semua variabel yang diukur. Penambahan dosis pupuk kotoran kambing sebanyak 10 ton ha-1 secara nyata memperpanjang waktu berbunga Asystasia pertama kali dibandingkan kontrol, namun demikian pengaruh waktu dekomposisi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Penambahan dosis pupuk 10 to ha-1 secara nyata dapat meningkatkan jumlah produksi biji per pot, tetapi juga secara nyata menurunkan berat biji per 100 biji dibandingkan kontrol. Dimensi biji (panjang, lebar dan tebal biji) tidak dipengaruhi baik oleh dosis pupuk maupun waktu dekomposisi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan dosis pupuk kotoran kambing 10 ton ha-1 dapat menunda waktu berbunga, meningkatkan jumlah biji, tetapi menurunkan berat biji Asystasia.  Kata kunci: Asystasia gangetica, dekomposisi, pupuk kotoran kambing, pertumbuhan generatif 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
13
审稿时长
26 weeks
期刊最新文献
Pertumbuhan Kembali dan Hasil Asystasia gangetica Subsp. Micrantha yang Diberi Pupuk Organik Limbah Padat Virgin Coconut Oil dengan Dosis dan Waktu Dekomposisi Berbeda Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Rumput Meksiko (Euchlaena mexicana) pada Berbagai Umur Potong dan Dosis Pupuk Pertumbuhan dan Biomasa Segar Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada Lahan Gambut dengan Pemberian Pupuk Urin Kelinci Fermentasi Analisis Konsentrasi serta Kemurnian DNA Hasil Ekstraksi Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) dan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Menggunakan Metode CTAB dan DNAzol Nisbah Kesetaraan Lahan Tumpangsari Indigofera zollingeriana - Brachiaria humidicola Berdasarkan Produksi Daun-Batang
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1