{"title":"Hubungan Sedentary Lifestyle dengan Status Gizi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19","authors":"Hanna Pradifa, Al Mukhlas Fikri, Ratih Kurniasari","doi":"10.33221/jikm.v12i03.2042","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan di masyarakat, seperti pembatasan aktivitas, selalu menjaga jarak antar sesama, dan menghindari keramaian. Proses pembelajaran dilakukan secara daring sehingga aktivitas anak terbatas. Hal tersebut meningkatkan peluang untuk memiliki sedentary lifestyle. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi. Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cibinong. Sampel penelitian adalah 195 siswa kelas 8 dengan pengambilan sampel secara simple random sampling . Kriteria inklusi sampel yaitu remaja awal siswa berusia 13-15 tahun dan bersedia mengikuti penelitian. Timbangan berat badan dan microtoise untuk menilai status gizi remaja. Kuesioner Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) digunakan untuk menilai tingkat sedentary lifestyle. Sampel dalam penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan (63,6%), berusia 14 tahun (60%), dan memiliki ayah dengan pendidikan terakahir SMA (49,2%). Asupan energi subjek tergolong defisit berat (80%), dan memiliki status gizi normal (65,1%). Meskipun demikian, sebanyak 15,4% memiliki status gizi gemuk dan 7,2% obesitas. Akan tetapi, penelitian ini belum dapat menunjukkan adanya hubungan sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi (P-value = 0,899). Diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi di SMP Negeri 1 Cibinong.","PeriodicalId":32237,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33221/jikm.v12i03.2042","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
COVID-19大流行导致社会发生变化,比如限制活动,总是保持距离,远离人群。学习过程在网上进行,因此儿童活动受到限制。它增加了获得专利生活方式的机会。本研究旨在分析生命形式与流感大流行青少年营养状况的关系。研究设计是分段的。这项研究是在SMP Negeri 1 Cibinong进行的。研究样本为195名八年级学生,他们进行了简单的随机抽样。样本包容性标准是13-15岁的青少年自愿参加研究。体重秤和微型托伊来评估青少年的营养状况。反诉问题调查问卷被用来评估生活方式的水平。该样本主要用于女性(63.6%)、14岁(60%)和接受高中教育的父亲(49.2%)等研究。能量摄入的比例为体重赤字(80%),正常营养状况为65.1%。然而,多达154%的肥胖营养状况和7.2%的肥胖。然而,该研究还没有发现与大流行时期青少年营养状况有关的生活方式。据了解,在SMP Negeri 1 Cibinong大流行期间,生命形式与青少年营养状况没有显著关系。
Hubungan Sedentary Lifestyle dengan Status Gizi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan di masyarakat, seperti pembatasan aktivitas, selalu menjaga jarak antar sesama, dan menghindari keramaian. Proses pembelajaran dilakukan secara daring sehingga aktivitas anak terbatas. Hal tersebut meningkatkan peluang untuk memiliki sedentary lifestyle. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi. Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cibinong. Sampel penelitian adalah 195 siswa kelas 8 dengan pengambilan sampel secara simple random sampling . Kriteria inklusi sampel yaitu remaja awal siswa berusia 13-15 tahun dan bersedia mengikuti penelitian. Timbangan berat badan dan microtoise untuk menilai status gizi remaja. Kuesioner Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) digunakan untuk menilai tingkat sedentary lifestyle. Sampel dalam penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan (63,6%), berusia 14 tahun (60%), dan memiliki ayah dengan pendidikan terakahir SMA (49,2%). Asupan energi subjek tergolong defisit berat (80%), dan memiliki status gizi normal (65,1%). Meskipun demikian, sebanyak 15,4% memiliki status gizi gemuk dan 7,2% obesitas. Akan tetapi, penelitian ini belum dapat menunjukkan adanya hubungan sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi (P-value = 0,899). Diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi di SMP Negeri 1 Cibinong.