Rahmat Muhidin, Ratu Wardarita
{"title":"PEMBERIAN NAMA DESA DI KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN DALAM KAJIAN TOPONIMI DARATAN","authors":"Rahmat Muhidin, Ratu Wardarita","doi":"10.24832/jk.v16i1.448","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Memberi nama desa merupakan upaya manusia memelihara dan menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Pemberian nama desa merupakan salah satu bagian dari penamaan rupa bumi yang berasal dari unsur daratan. Permasalahan penamaan desa menggunakan rupa bumi daratan di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan adalah: 1) Mengapa masyarakat Kabupaten Lahat dalam menamai suatu desa dihubungkan dengan pengalaman empiris yang dialami masyarakatnya? 2) Pola pikir apa saja yang melatarbelakangi masyarakat Kabupaten Lahat dalam proses pemberian nama desa di lingkungannya? Penelitian ini bertujuan menjabarkan faktor geografis dalam pemberian nama desa di Kabupaten Lahat berdasarkan suatu kajian toponimi daratan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dengan teknik wawancara dan dengan menyebar kuesioner pada informan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemberian nama desa di Kabupaten Lahat mengacu pada sumber daya alam di daratan serta sumber daya maritim. Sumber daya untuk penamaan desa tersebut antara lain menggunakan kata: bandar, gunung; karang; keban; kota; lahat; lawang; muara; padang; pagar; pajar pasar; pulau; talang; tanjung; dan lubuk. Di samping itu, kata-kata yang bermakna harapan juga digunakan.\nNaming a village is one of human’s way to persevere and harmonize with their environment. Giving a name to a village is a part of toponyms, specifically mainland toponyms. The problems discussed in relation to toponyms practices in Lahat Regency, South Sumatera Province are: 1) Why do people of Lahat Regency usually drawing a relation to empirical experiences of the inhabitant in naming a village? 2) What are the thought processes undertaken in naming their villages? This study aims to describe geographical factors in naming villages in Lahat Regency based on a mainland toponym. This is a descriptive qualitative research. The data were collected through interview and questionnaires. The results show that the naming of villages in Lahat Regency refers to mainland and maritime nature resources. Words pertaining to resources that are used for naming villages are as follow: bandar, gunung; karang; keban, kota, lahat, lawang, muara, padang, pagar, pajar, pasar, pulau, talang, tanjung, and lubuk. In addition, it also uses words that mean hope.","PeriodicalId":31479,"journal":{"name":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/jk.v16i1.448","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

给一个村庄命名是人类努力培育和适应其环境。命名一个村庄是根据陆地元素给地球命名的一部分。在南苏门答腊的拉哈省,用地球的真实形象给一个村庄命名的问题是:1)拉哈特摄政时期的人为什么将一个村庄命名为一个村庄,并将其与其人民的经验经验联系起来?2)在给附近的村庄命名的过程中,拉萨摄政社会的背景是什么?这项研究的目的是根据对toponimi陆地的研究,将阿拉伯地区命名为村庄的地理因素描述为地理因素。这种研究是描述性质的。采用访谈技术收集数据的方法,并向告密者分发问卷。这项研究表明,在拉哈特摄政命名的村庄是指陆地和海洋资源。命名村庄的资源包括使用单词:city, mount;珊瑚;keban;城市;墓;桂皮;河口;大草原;栅栏;pajar市场;岛;水沟;丹戎;和内心。此外,还有希望的话语。说出一个村庄是人类看待环境的方式之一。给一个村庄命名是toponyms的一部分,主要是陆地toponyms。1)为什么摄政运动的人通常在村子的边缘建立经验经验?2)这个想法是如何在他们的恶行中被揭露的?这是一项以地形地形为基础的研究。这是一个可行性研究。数据是通过采访和提问收集的。代表们指出,在向大陆和海洋资源推荐人推荐的意图中,被判犯有重罪的人。【句意】珊瑚;keban、city、lahat、拉旺、河口、围场、栅栏、pajar、市场、岛屿、排水沟、好望角和底部。另外,这个词也意味着希望。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PEMBERIAN NAMA DESA DI KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATERA SELATAN DALAM KAJIAN TOPONIMI DARATAN
Memberi nama desa merupakan upaya manusia memelihara dan menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Pemberian nama desa merupakan salah satu bagian dari penamaan rupa bumi yang berasal dari unsur daratan. Permasalahan penamaan desa menggunakan rupa bumi daratan di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan adalah: 1) Mengapa masyarakat Kabupaten Lahat dalam menamai suatu desa dihubungkan dengan pengalaman empiris yang dialami masyarakatnya? 2) Pola pikir apa saja yang melatarbelakangi masyarakat Kabupaten Lahat dalam proses pemberian nama desa di lingkungannya? Penelitian ini bertujuan menjabarkan faktor geografis dalam pemberian nama desa di Kabupaten Lahat berdasarkan suatu kajian toponimi daratan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dengan teknik wawancara dan dengan menyebar kuesioner pada informan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemberian nama desa di Kabupaten Lahat mengacu pada sumber daya alam di daratan serta sumber daya maritim. Sumber daya untuk penamaan desa tersebut antara lain menggunakan kata: bandar, gunung; karang; keban; kota; lahat; lawang; muara; padang; pagar; pajar pasar; pulau; talang; tanjung; dan lubuk. Di samping itu, kata-kata yang bermakna harapan juga digunakan. Naming a village is one of human’s way to persevere and harmonize with their environment. Giving a name to a village is a part of toponyms, specifically mainland toponyms. The problems discussed in relation to toponyms practices in Lahat Regency, South Sumatera Province are: 1) Why do people of Lahat Regency usually drawing a relation to empirical experiences of the inhabitant in naming a village? 2) What are the thought processes undertaken in naming their villages? This study aims to describe geographical factors in naming villages in Lahat Regency based on a mainland toponym. This is a descriptive qualitative research. The data were collected through interview and questionnaires. The results show that the naming of villages in Lahat Regency refers to mainland and maritime nature resources. Words pertaining to resources that are used for naming villages are as follow: bandar, gunung; karang; keban, kota, lahat, lawang, muara, padang, pagar, pajar, pasar, pulau, talang, tanjung, and lubuk. In addition, it also uses words that mean hope.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
15
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
The living Qur’an: Kompolan tradition among children in Madura The Convergence of Nahdlatul Ulama and Jamaah Tabligh Traditions in Temboro Village, Magetan, East Java Meaning and philosophy of Bale beleq traditional house East Lombok Middle-class Muslims piety festival in Indonesia Islamic contemporary Religious culture reflection of young Muslims community
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1