{"title":"Penerapan quality control circle untuk meningkatkan yield produksi dengan mengurangi scrap di recoiling line","authors":"Alfiya Rokhmah, Hardi Putra, Fergyanto E. Gunawan","doi":"10.37373/tekno.v10i2.536","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perusahaan baja galvanis bergerak di manufaktur pembuatan baja yang merupakan supplier material pembuatan mobil untuk industri otomotif. Peningkatan demand pada industri otomotif setelah masa pemulihan Covid 19 memicu perusahaan untuk melakukan inovasi guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak menentu, salah satunya adalah meningkatkan yield produksi. Perusahaan baja galvanis memutuskan untuk meningkatkan target yield production sebesar 0,2% pada masing-masing produk. Pada bulan Desember 2021-Februari 2022 rata-rata ratio scrap terhadap inlet Recoiling Line terlalu tinggi yaitu 0,85. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan yield produksi dengan cara menurunkan jumlah scrap di Recoiling Line. Metode Quality Control Circle (QCC) sering digunakan di perusahaan untuk menerapkan continuous improvement. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa defect tertinggi yang menyebabkan scrap banyak yaitu scratch. Hasil dari analisis fishbone diagram ditemukan faktor penyebab tingginya scrap akibat scratch di Recoiling Line yaitu pemakaian clip, strip bergesekan dengan meja dan rod cylinder longgar. Setelah ditemukannya penyebab defect terdapat 3 rekomendasi perbaikan yang diberikan untuk mengurangi terjadinya scratch yaitu mengganti clip dengan stick holder, menambahkan roll di meja bawah jembatan trimmer dan menambahkan lock clavis pada rod cylinder pinch roll #1. Hasil evaluasi setelah perbaikan dilakukan adalah penurunan rasio scrap terhadap inlet dari 0,83% menjadi 0,35 \n ","PeriodicalId":30843,"journal":{"name":"Jurnal Teknosains Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknosains Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37373/tekno.v10i2.536","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penerapan quality control circle untuk meningkatkan yield produksi dengan mengurangi scrap di recoiling line
Perusahaan baja galvanis bergerak di manufaktur pembuatan baja yang merupakan supplier material pembuatan mobil untuk industri otomotif. Peningkatan demand pada industri otomotif setelah masa pemulihan Covid 19 memicu perusahaan untuk melakukan inovasi guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak menentu, salah satunya adalah meningkatkan yield produksi. Perusahaan baja galvanis memutuskan untuk meningkatkan target yield production sebesar 0,2% pada masing-masing produk. Pada bulan Desember 2021-Februari 2022 rata-rata ratio scrap terhadap inlet Recoiling Line terlalu tinggi yaitu 0,85. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan yield produksi dengan cara menurunkan jumlah scrap di Recoiling Line. Metode Quality Control Circle (QCC) sering digunakan di perusahaan untuk menerapkan continuous improvement. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa defect tertinggi yang menyebabkan scrap banyak yaitu scratch. Hasil dari analisis fishbone diagram ditemukan faktor penyebab tingginya scrap akibat scratch di Recoiling Line yaitu pemakaian clip, strip bergesekan dengan meja dan rod cylinder longgar. Setelah ditemukannya penyebab defect terdapat 3 rekomendasi perbaikan yang diberikan untuk mengurangi terjadinya scratch yaitu mengganti clip dengan stick holder, menambahkan roll di meja bawah jembatan trimmer dan menambahkan lock clavis pada rod cylinder pinch roll #1. Hasil evaluasi setelah perbaikan dilakukan adalah penurunan rasio scrap terhadap inlet dari 0,83% menjadi 0,35