{"title":"地下水位胁迫对豆(Phaseolus Vulgaris L.)生育期形态、解剖和生理的影响","authors":"Mei Meihana, B. Lakitan","doi":"10.32663/ja.v20i2.3248","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan alih fungsi lahan yang terjadi sampai saat ini menyebabkan ketersediaan lahan kering untuk budidaya sayuran semakin berkurang oleh karena itu optimalisasi lahan basah perlu dilakukan.Salah satu lahan basah yang potensial adalah lahan rawa lebak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak morfologis, anatomis dan fisiologis cekaman muka air tanah dangkal dan genangan terhadap tanaman buncis di lahan rawa lebak. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 di kolam percobaan yang berlokasi di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang dan di Laboratorium Terpadu Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan kontrol (tidak direndam), M-13 (MAT 13 cm di bawah permukaan tanah), M-8 (MAT 8 cm di bawah permukaan tanah), M-3 (MAT 3 cm di bawah permukaan tanah) dan WL+2 (genangan 2 cm di atas permukaan tanah). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwacekaman MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanahdan genangan meningkatkan kandungan prolin tetapi menurunkan kandungan klorofil, laju perluasan daun relatif (RLER),berat segar daun spesifik (SLFW), dan kandungan air daun spesifik (SLWC). Jaringan akar terbentuk sejak satu hari setelah perlakuan diberikan. Tanaman buncis yang mengalami MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanah dan genangan hanya mampu hidup selama 6 hari. Sementara tanaman buncis yang diberi perlakuan kedalaman MAT di atas 3 cm menunjukkan kemampuan untuk terus bertahan dan berhasil pulih. Tanaman buncis merupakan tanaman yang adaptif terhadap kondisi kedalaman MAT lebih dari 3 cm di bawah permukaan tanah dan berpeluang untuk dikembangkan di lahan rawa lebak.","PeriodicalId":33886,"journal":{"name":"Jurnal Agroqua","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"The Impact of Groundwater Level Stress on the Morphological, Anatomical and Physiological of Beans (Phaseolus Vulgaris L.) in the Generative Phase\",\"authors\":\"Mei Meihana, B. Lakitan\",\"doi\":\"10.32663/ja.v20i2.3248\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kegiatan alih fungsi lahan yang terjadi sampai saat ini menyebabkan ketersediaan lahan kering untuk budidaya sayuran semakin berkurang oleh karena itu optimalisasi lahan basah perlu dilakukan.Salah satu lahan basah yang potensial adalah lahan rawa lebak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak morfologis, anatomis dan fisiologis cekaman muka air tanah dangkal dan genangan terhadap tanaman buncis di lahan rawa lebak. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 di kolam percobaan yang berlokasi di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang dan di Laboratorium Terpadu Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan kontrol (tidak direndam), M-13 (MAT 13 cm di bawah permukaan tanah), M-8 (MAT 8 cm di bawah permukaan tanah), M-3 (MAT 3 cm di bawah permukaan tanah) dan WL+2 (genangan 2 cm di atas permukaan tanah). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwacekaman MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanahdan genangan meningkatkan kandungan prolin tetapi menurunkan kandungan klorofil, laju perluasan daun relatif (RLER),berat segar daun spesifik (SLFW), dan kandungan air daun spesifik (SLWC). Jaringan akar terbentuk sejak satu hari setelah perlakuan diberikan. Tanaman buncis yang mengalami MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanah dan genangan hanya mampu hidup selama 6 hari. Sementara tanaman buncis yang diberi perlakuan kedalaman MAT di atas 3 cm menunjukkan kemampuan untuk terus bertahan dan berhasil pulih. Tanaman buncis merupakan tanaman yang adaptif terhadap kondisi kedalaman MAT lebih dari 3 cm di bawah permukaan tanah dan berpeluang untuk dikembangkan di lahan rawa lebak.\",\"PeriodicalId\":33886,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Agroqua\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Agroqua\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32663/ja.v20i2.3248\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agroqua","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32663/ja.v20i2.3248","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
The Impact of Groundwater Level Stress on the Morphological, Anatomical and Physiological of Beans (Phaseolus Vulgaris L.) in the Generative Phase
Kegiatan alih fungsi lahan yang terjadi sampai saat ini menyebabkan ketersediaan lahan kering untuk budidaya sayuran semakin berkurang oleh karena itu optimalisasi lahan basah perlu dilakukan.Salah satu lahan basah yang potensial adalah lahan rawa lebak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak morfologis, anatomis dan fisiologis cekaman muka air tanah dangkal dan genangan terhadap tanaman buncis di lahan rawa lebak. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 di kolam percobaan yang berlokasi di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang dan di Laboratorium Terpadu Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan kontrol (tidak direndam), M-13 (MAT 13 cm di bawah permukaan tanah), M-8 (MAT 8 cm di bawah permukaan tanah), M-3 (MAT 3 cm di bawah permukaan tanah) dan WL+2 (genangan 2 cm di atas permukaan tanah). Setiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwacekaman MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanahdan genangan meningkatkan kandungan prolin tetapi menurunkan kandungan klorofil, laju perluasan daun relatif (RLER),berat segar daun spesifik (SLFW), dan kandungan air daun spesifik (SLWC). Jaringan akar terbentuk sejak satu hari setelah perlakuan diberikan. Tanaman buncis yang mengalami MAT dengan kedalaman 3 cm di bawah permukaan tanah dan genangan hanya mampu hidup selama 6 hari. Sementara tanaman buncis yang diberi perlakuan kedalaman MAT di atas 3 cm menunjukkan kemampuan untuk terus bertahan dan berhasil pulih. Tanaman buncis merupakan tanaman yang adaptif terhadap kondisi kedalaman MAT lebih dari 3 cm di bawah permukaan tanah dan berpeluang untuk dikembangkan di lahan rawa lebak.