{"title":"MELASMA DALAM SUDUT PANDANG GENETIK","authors":"B. E. Suryaningsih","doi":"10.33820/mdvi.v46i3.75","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi pada wajah dan terdistribusi secara simetris. Lebihbanyak terjadi pada wanita usia reproduktif dan banyak terjadi pada seseorang dengan tipe kulit III-V.Melasma sering memberikan dampak negatif pada kualitas hidup pasien dalam hubungan sosial. Kelainanini sangat sulit diobati dan memerlukan biaya yang cukup mahal, namun sering tidak memuaskan baikbagi pasien maupun dokter yang menanganinya. Patogenesis melasma bersifat multifaktor dan belum dapatdijelaskan sepenuhnya. Faktor genetik, hormon, dan pajanan ultra-violet (UV) merupakan faktor risikomelasma. Dari semua faktor tersebut diduga faktor genetik dan pajanan matahari berperan utama dalampatogenesis melasma. Selain itu riwayat melasma dalam keluarga juga merupakan faktor risiko. Beberapapenelitian terbaru menemukan beberapa ekspresi gen dan melibatkan beberapa jalur yang berperan dalampatogenesis melasma. Gen melanocortin-1 receptor (MC1R) merupakan salah satu gen yang diduga berperansecara genetik pada melasma.Kata kunci: Melasma, genetik, hormonal, pajanan UV dan MC1-R","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":"124 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33820/mdvi.v46i3.75","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi pada wajah dan terdistribusi secara simetris. Lebihbanyak terjadi pada wanita usia reproduktif dan banyak terjadi pada seseorang dengan tipe kulit III-V.Melasma sering memberikan dampak negatif pada kualitas hidup pasien dalam hubungan sosial. Kelainanini sangat sulit diobati dan memerlukan biaya yang cukup mahal, namun sering tidak memuaskan baikbagi pasien maupun dokter yang menanganinya. Patogenesis melasma bersifat multifaktor dan belum dapatdijelaskan sepenuhnya. Faktor genetik, hormon, dan pajanan ultra-violet (UV) merupakan faktor risikomelasma. Dari semua faktor tersebut diduga faktor genetik dan pajanan matahari berperan utama dalampatogenesis melasma. Selain itu riwayat melasma dalam keluarga juga merupakan faktor risiko. Beberapapenelitian terbaru menemukan beberapa ekspresi gen dan melibatkan beberapa jalur yang berperan dalampatogenesis melasma. Gen melanocortin-1 receptor (MC1R) merupakan salah satu gen yang diduga berperansecara genetik pada melasma.Kata kunci: Melasma, genetik, hormonal, pajanan UV dan MC1-R