{"title":"妊娠在马郎市哮喘病史中怀孕频率与妊娠复发频率的影响","authors":"Wiwik Agustina, Sumiatun Sumiatun","doi":"10.32700/jnc.v2i2.42","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Indonesia prevalensi asma berkisar diantara 5% - 6% dari populasi penduduk di Indonesia, dengan prevalensi asma pada kehamilan berkisar diantara 3,7% - 4%. Defisiensi imun seluler dapat ditemukan pada kehamilan. Pada pregnant ashmatic baik dengan peningkatan IgE maupun tidak ada perubahan memiliki kecenderungan terjadinya eksaserbasi asma yang semakin memburuk selama kehamilan. Tujuan penelitian ini membuktikan pengaruh kehamilan terhadap frekuensi kekambuhan asma pada ibu hamil trimester I, II dan III dengan riwayat asma di kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain komparatif. Populasi dalam penelitian ini semua hamil dengan asma, sampel dipilih sesuai dengan kriteria inklusi, pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Pada hasil Friedman Test didapatkan nilai p=0.03 dengan α=0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi kekambuhan asma yang signifikan antara ibu hamil trimester I, II dan III. Nilai korelasi r = 0, 1 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah, dan korelasi positif. R2 = 3,6% menunjukkan kehamilan memiliki pengaruh 3,6% pada frekuensi kambuhan asma pada kehamilan. Perubahan fisik, emosional dan biokimia selama kehamilan menyebabkan kambuhan asma pada kehamilan, terutama stress pada trimester ketiga. Perubahan imunitas pada kehamilan, terutama penurunan imunitas yang dimediasi sel, diduga sebagai predisposisi infeksi pada orang dengan asma dan dapat menyebabkan pemburukan asma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan frekuensi kambuhan asma pada kehamilan antara trimester I, II dan III, dimana frekuensi kekambuhan yang tertinggi terjadi saat trimester ketiga. Saran dari penelitian ini adalah pemantauan ketat dan penanganan yang benar pada ibu hamil penderita asma dengan melakukan Ante Natal Care (ANC) secara teratur.","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"49 1","pages":"62-67"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Kehamilan Terhadap Frekuensi Kekambuhan Asma Pada Ibu Hamil Trimester I, II Dan III Dengan Riwayat Asma Di Kota Malang\",\"authors\":\"Wiwik Agustina, Sumiatun Sumiatun\",\"doi\":\"10.32700/jnc.v2i2.42\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Di Indonesia prevalensi asma berkisar diantara 5% - 6% dari populasi penduduk di Indonesia, dengan prevalensi asma pada kehamilan berkisar diantara 3,7% - 4%. Defisiensi imun seluler dapat ditemukan pada kehamilan. Pada pregnant ashmatic baik dengan peningkatan IgE maupun tidak ada perubahan memiliki kecenderungan terjadinya eksaserbasi asma yang semakin memburuk selama kehamilan. Tujuan penelitian ini membuktikan pengaruh kehamilan terhadap frekuensi kekambuhan asma pada ibu hamil trimester I, II dan III dengan riwayat asma di kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain komparatif. Populasi dalam penelitian ini semua hamil dengan asma, sampel dipilih sesuai dengan kriteria inklusi, pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Pada hasil Friedman Test didapatkan nilai p=0.03 dengan α=0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi kekambuhan asma yang signifikan antara ibu hamil trimester I, II dan III. Nilai korelasi r = 0, 1 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah, dan korelasi positif. R2 = 3,6% menunjukkan kehamilan memiliki pengaruh 3,6% pada frekuensi kambuhan asma pada kehamilan. Perubahan fisik, emosional dan biokimia selama kehamilan menyebabkan kambuhan asma pada kehamilan, terutama stress pada trimester ketiga. Perubahan imunitas pada kehamilan, terutama penurunan imunitas yang dimediasi sel, diduga sebagai predisposisi infeksi pada orang dengan asma dan dapat menyebabkan pemburukan asma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan frekuensi kambuhan asma pada kehamilan antara trimester I, II dan III, dimana frekuensi kekambuhan yang tertinggi terjadi saat trimester ketiga. Saran dari penelitian ini adalah pemantauan ketat dan penanganan yang benar pada ibu hamil penderita asma dengan melakukan Ante Natal Care (ANC) secara teratur.\",\"PeriodicalId\":22775,\"journal\":{\"name\":\"The journal of nursing care\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"62-67\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-02-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"The journal of nursing care\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32700/jnc.v2i2.42\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"The journal of nursing care","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32700/jnc.v2i2.42","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Kehamilan Terhadap Frekuensi Kekambuhan Asma Pada Ibu Hamil Trimester I, II Dan III Dengan Riwayat Asma Di Kota Malang
Di Indonesia prevalensi asma berkisar diantara 5% - 6% dari populasi penduduk di Indonesia, dengan prevalensi asma pada kehamilan berkisar diantara 3,7% - 4%. Defisiensi imun seluler dapat ditemukan pada kehamilan. Pada pregnant ashmatic baik dengan peningkatan IgE maupun tidak ada perubahan memiliki kecenderungan terjadinya eksaserbasi asma yang semakin memburuk selama kehamilan. Tujuan penelitian ini membuktikan pengaruh kehamilan terhadap frekuensi kekambuhan asma pada ibu hamil trimester I, II dan III dengan riwayat asma di kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain komparatif. Populasi dalam penelitian ini semua hamil dengan asma, sampel dipilih sesuai dengan kriteria inklusi, pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Pada hasil Friedman Test didapatkan nilai p=0.03 dengan α=0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi kekambuhan asma yang signifikan antara ibu hamil trimester I, II dan III. Nilai korelasi r = 0, 1 menunjukkan kekuatan korelasi sangat lemah, dan korelasi positif. R2 = 3,6% menunjukkan kehamilan memiliki pengaruh 3,6% pada frekuensi kambuhan asma pada kehamilan. Perubahan fisik, emosional dan biokimia selama kehamilan menyebabkan kambuhan asma pada kehamilan, terutama stress pada trimester ketiga. Perubahan imunitas pada kehamilan, terutama penurunan imunitas yang dimediasi sel, diduga sebagai predisposisi infeksi pada orang dengan asma dan dapat menyebabkan pemburukan asma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan frekuensi kambuhan asma pada kehamilan antara trimester I, II dan III, dimana frekuensi kekambuhan yang tertinggi terjadi saat trimester ketiga. Saran dari penelitian ini adalah pemantauan ketat dan penanganan yang benar pada ibu hamil penderita asma dengan melakukan Ante Natal Care (ANC) secara teratur.