{"title":"当地居民对KERINCI地区生态旅游规划的社会文化看法","authors":"Occy Bonanza, Dyah Prabandari","doi":"10.29244/jstsv.12.khusus.81-95","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rural areas are still the mainstay target of exploration program from various stakeholders. Local communities as owners of rural areas often do not get proper returns from these explorations. One of the reasons is that the local community lacks of knowledge and not much involved in regional development. The success of rural area development is strongly influenced by the perception of the local community. Therefore in the development planning stage, perception should be one of the indicators that must be considered, as well as for eco-rural tourism planning. The aim of the study was to analyze the perception of local communities in eco-rural tourism planning from socio-cultural aspect. The research was carried out in Kerinci District, Jambi Province, using close-ended questionnaire instrument with One Score One Indicator Scoring System assessment pattern. The results showed that the local community stated the socio-cultural aspect was relevant to be developed in accordance with the values that had developed in the rural area. In addition of the interpretation that local communities were eager to jointly develop their rural areas into eco-rural tourism areas by meeting the indicators that have been formulated. This study concludes that local communities have great opportunities to develop their rural areas according to the concept of eco-rural tourism. \nABSTRAKKawasan pedesaan merupakan kawasan yang sampai saat ini masih menjadi kawasan yang terus dikembangkan oleh berbagai pemangku kepentingan. Masyarakat lokal sebagai pemilik kawasan pedesaan seringkali tidak mendapatkan imbal balik yang sepadan dari eksplorasi tersebut. Salah satu sebabnya, karena masyarakat lokal masih kurang pengetahuan dan tidak banyak dilibatkan dalam pembangunan kawasan. Keberhasilan pembangunan kawasan pedesaan sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat lokal itu sendiri. Sehingga dalam tahap perencanaan pembangunan sudah sepatutnya persepsi menjadi salah satu indikator yang harus dipertimbangkan, begitu juga untuk perencanaan ekowisata pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat lokal dalam perencanaan ekowisata pedesaan yang dilihat dari aspek sosial budaya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, dengan menggunakan instrument berupa kuesioner tertutup dengan pola penilaian One Score One Indicator Scoring System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lokal menyatakan aspek sosial budaya relevan untuk dikembangkan karena sesuai dengan nilai-nilai yang sudah berkembang pada kawasan pedesaan tersebut. Selain itu, Hal ini dapat dimaknai pula bahwa masyarakat lokal, mau untuk bersama-sama membangun kawasan pedesaannya menjadi kawasan ekowisata pedesaan dengan perlu memenuhi indikator-indikator yang telah dirumuskan. Studi ini menyimpulkan bahwa masyarakat lokal memiliki peluang besar dalam membangun kawasan pedesaannya sesuai dengan konsep ekowisata pedesaan.","PeriodicalId":17766,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERSEPSI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT LOKAL TERHADAP PERENCANAAN EKOWISATA PEDESAAN DI KABUPATEN KERINCI\",\"authors\":\"Occy Bonanza, Dyah Prabandari\",\"doi\":\"10.29244/jstsv.12.khusus.81-95\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Rural areas are still the mainstay target of exploration program from various stakeholders. Local communities as owners of rural areas often do not get proper returns from these explorations. One of the reasons is that the local community lacks of knowledge and not much involved in regional development. The success of rural area development is strongly influenced by the perception of the local community. Therefore in the development planning stage, perception should be one of the indicators that must be considered, as well as for eco-rural tourism planning. The aim of the study was to analyze the perception of local communities in eco-rural tourism planning from socio-cultural aspect. The research was carried out in Kerinci District, Jambi Province, using close-ended questionnaire instrument with One Score One Indicator Scoring System assessment pattern. The results showed that the local community stated the socio-cultural aspect was relevant to be developed in accordance with the values that had developed in the rural area. In addition of the interpretation that local communities were eager to jointly develop their rural areas into eco-rural tourism areas by meeting the indicators that have been formulated. This study concludes that local communities have great opportunities to develop their rural areas according to the concept of eco-rural tourism. \\nABSTRAKKawasan pedesaan merupakan kawasan yang sampai saat ini masih menjadi kawasan yang terus dikembangkan oleh berbagai pemangku kepentingan. Masyarakat lokal sebagai pemilik kawasan pedesaan seringkali tidak mendapatkan imbal balik yang sepadan dari eksplorasi tersebut. Salah satu sebabnya, karena masyarakat lokal masih kurang pengetahuan dan tidak banyak dilibatkan dalam pembangunan kawasan. Keberhasilan pembangunan kawasan pedesaan sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat lokal itu sendiri. Sehingga dalam tahap perencanaan pembangunan sudah sepatutnya persepsi menjadi salah satu indikator yang harus dipertimbangkan, begitu juga untuk perencanaan ekowisata pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat lokal dalam perencanaan ekowisata pedesaan yang dilihat dari aspek sosial budaya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, dengan menggunakan instrument berupa kuesioner tertutup dengan pola penilaian One Score One Indicator Scoring System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lokal menyatakan aspek sosial budaya relevan untuk dikembangkan karena sesuai dengan nilai-nilai yang sudah berkembang pada kawasan pedesaan tersebut. Selain itu, Hal ini dapat dimaknai pula bahwa masyarakat lokal, mau untuk bersama-sama membangun kawasan pedesaannya menjadi kawasan ekowisata pedesaan dengan perlu memenuhi indikator-indikator yang telah dirumuskan. Studi ini menyimpulkan bahwa masyarakat lokal memiliki peluang besar dalam membangun kawasan pedesaannya sesuai dengan konsep ekowisata pedesaan.\",\"PeriodicalId\":17766,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains dan Terapan Kimia\",\"volume\":\"71 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains dan Terapan Kimia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29244/jstsv.12.khusus.81-95\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jstsv.12.khusus.81-95","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
农村地区仍然是各利益相关者勘探计划的主要目标。当地社区作为农村地区的所有者,往往没有从这些勘探中获得适当的回报。其中一个原因是当地社区缺乏知识,没有太多参与区域发展。农村地区发展的成功很大程度上受到当地社区看法的影响。因此,在开发规划阶段,感知应该是必须考虑的指标之一,也是生态乡村旅游规划必须考虑的指标之一。本研究旨在从社会文化层面分析乡土社区对生态乡村旅游规划的认知。研究在占碑省Kerinci区进行,采用封闭式问卷调查工具,采用一分一指标评分系统评估模式。结果表明,当地社区表示,社会文化方面的问题需要根据农村地区已形成的价值观加以发展。此外,还解释说,当地社区渴望通过满足已制定的指标,共同将其农村地区发展成为生态乡村旅游区。本研究的结论是,根据生态乡村旅游的概念,当地社区有很大的机会发展他们的乡村。[摘要]川山学步,川山学步,川山学步,川山学步,川山学步,川山学步,川山学步。Masyarakat当地sebagai pemilik kawasan pedesaan seringkali tidak mendapatkan imbal balik yang sepadan dari eksplorasi tersebut。Salah satu sebabnya, karena masyarakat本地masih kurang pengetahuan dan tidak banyak dilibatkan dalam pembangunan kawasan。Keberhasilan pembangunan kawasan pedesaan sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat local to sendiri。sehinga dalam tahap perencanan pembangunan sutah sepatutnya persepsi menjadi salah satu指标yang harus dipertimbangkan, begitu juga untuk perencanan ekowisata pedesaan。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis persepsi masyarakat local dalam perencananan ekowisata pedesaan yang dililihat dari讲社会budaya。Penelitian dilaksanakan di县Kerinci Provinsi占碑,dengan menggunakan仪器berupa kuesioner tertutup dengan普拉penilaian得分指标评分系统。Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat本地menyatakan讲社会budaya相关的untuk dikembangkan karena sesuai dengan nilai nilai yang sudah berkembang padada kawasan pedesaan tersebut。Selain itu, Hal ini dapat dimaknai pula bahwa masyarakat local, mau untuk bersama-sama membangun kawasan pedesaannya menjadi kawasan ekowisata pedesaan dengan permenuhi indicator - indicator yang telah dirumuskan。我的研究是,我的家乡,我的家乡,我的家乡,我的家乡,我的家乡
PERSEPSI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT LOKAL TERHADAP PERENCANAAN EKOWISATA PEDESAAN DI KABUPATEN KERINCI
Rural areas are still the mainstay target of exploration program from various stakeholders. Local communities as owners of rural areas often do not get proper returns from these explorations. One of the reasons is that the local community lacks of knowledge and not much involved in regional development. The success of rural area development is strongly influenced by the perception of the local community. Therefore in the development planning stage, perception should be one of the indicators that must be considered, as well as for eco-rural tourism planning. The aim of the study was to analyze the perception of local communities in eco-rural tourism planning from socio-cultural aspect. The research was carried out in Kerinci District, Jambi Province, using close-ended questionnaire instrument with One Score One Indicator Scoring System assessment pattern. The results showed that the local community stated the socio-cultural aspect was relevant to be developed in accordance with the values that had developed in the rural area. In addition of the interpretation that local communities were eager to jointly develop their rural areas into eco-rural tourism areas by meeting the indicators that have been formulated. This study concludes that local communities have great opportunities to develop their rural areas according to the concept of eco-rural tourism.
ABSTRAKKawasan pedesaan merupakan kawasan yang sampai saat ini masih menjadi kawasan yang terus dikembangkan oleh berbagai pemangku kepentingan. Masyarakat lokal sebagai pemilik kawasan pedesaan seringkali tidak mendapatkan imbal balik yang sepadan dari eksplorasi tersebut. Salah satu sebabnya, karena masyarakat lokal masih kurang pengetahuan dan tidak banyak dilibatkan dalam pembangunan kawasan. Keberhasilan pembangunan kawasan pedesaan sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat lokal itu sendiri. Sehingga dalam tahap perencanaan pembangunan sudah sepatutnya persepsi menjadi salah satu indikator yang harus dipertimbangkan, begitu juga untuk perencanaan ekowisata pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat lokal dalam perencanaan ekowisata pedesaan yang dilihat dari aspek sosial budaya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, dengan menggunakan instrument berupa kuesioner tertutup dengan pola penilaian One Score One Indicator Scoring System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat lokal menyatakan aspek sosial budaya relevan untuk dikembangkan karena sesuai dengan nilai-nilai yang sudah berkembang pada kawasan pedesaan tersebut. Selain itu, Hal ini dapat dimaknai pula bahwa masyarakat lokal, mau untuk bersama-sama membangun kawasan pedesaannya menjadi kawasan ekowisata pedesaan dengan perlu memenuhi indikator-indikator yang telah dirumuskan. Studi ini menyimpulkan bahwa masyarakat lokal memiliki peluang besar dalam membangun kawasan pedesaannya sesuai dengan konsep ekowisata pedesaan.