{"title":"分析股票分割前后对印尼证券交易所上市公司的股价差异","authors":"Tia Setiani, Clara Dwi Chinta","doi":"10.58457/akuntansi.v15i1.2327","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stocksplit memiliki dua teori, pertama yaitu Trading Range Theory adalah harga saham yang tinggi merupakan pendorong perusahaan untuk melakukan stock split dengan harapan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham, menempatkan saham tersebut pada rentang perdagangan yang optimal dan akan semakin banyak investor yang berinvestasi. Signaling theory menyatakan bahwa stock split merupakan alat pembawa informasi mengenai kinerja dan prospek perusahaan ke pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split). \nData penelitian ini diambil dari 40 perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split selama tahun 2014-2021. Data harga saham masing-masing perusahaan selama lima hari sebelum dan lima hari setelah pemecahan saham atu stock split. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon. \nHasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila di uji pada total sampel secara keseluruhan stock split terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split)","PeriodicalId":31818,"journal":{"name":"Akrual Jurnal Akuntansi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Perbedaan Harga Saham Sebelum Dan Sesudah Stock Split (Pemecahan Saham) Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia\",\"authors\":\"Tia Setiani, Clara Dwi Chinta\",\"doi\":\"10.58457/akuntansi.v15i1.2327\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stocksplit memiliki dua teori, pertama yaitu Trading Range Theory adalah harga saham yang tinggi merupakan pendorong perusahaan untuk melakukan stock split dengan harapan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham, menempatkan saham tersebut pada rentang perdagangan yang optimal dan akan semakin banyak investor yang berinvestasi. Signaling theory menyatakan bahwa stock split merupakan alat pembawa informasi mengenai kinerja dan prospek perusahaan ke pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split). \\nData penelitian ini diambil dari 40 perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split selama tahun 2014-2021. Data harga saham masing-masing perusahaan selama lima hari sebelum dan lima hari setelah pemecahan saham atu stock split. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon. \\nHasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila di uji pada total sampel secara keseluruhan stock split terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split)\",\"PeriodicalId\":31818,\"journal\":{\"name\":\"Akrual Jurnal Akuntansi\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-02-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Akrual Jurnal Akuntansi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58457/akuntansi.v15i1.2327\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Akrual Jurnal Akuntansi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58457/akuntansi.v15i1.2327","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Perbedaan Harga Saham Sebelum Dan Sesudah Stock Split (Pemecahan Saham) Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia
Stocksplit memiliki dua teori, pertama yaitu Trading Range Theory adalah harga saham yang tinggi merupakan pendorong perusahaan untuk melakukan stock split dengan harapan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham, menempatkan saham tersebut pada rentang perdagangan yang optimal dan akan semakin banyak investor yang berinvestasi. Signaling theory menyatakan bahwa stock split merupakan alat pembawa informasi mengenai kinerja dan prospek perusahaan ke pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split).
Data penelitian ini diambil dari 40 perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split selama tahun 2014-2021. Data harga saham masing-masing perusahaan selama lima hari sebelum dan lima hari setelah pemecahan saham atu stock split. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apabila di uji pada total sampel secara keseluruhan stock split terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split)