印尼保护传统卫生保健的法律

N. Utami, Nayla Alawiya
{"title":"印尼保护传统卫生保健的法律","authors":"N. Utami, Nayla Alawiya","doi":"10.24090/VOLKSGEIST.V1I1.1605","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \n            Traditional health services in Indonesia have been regulated in the legislation, namely in Law no. 36 of 2009. It is about health and has been regulated more detail in Government Regulation no. 103 of 2014. The regulation determines that traditional health services are divided into three types: empirical, complementary and integration. However, there is a difference in the right between traditional and complementary empirical health services and integration, so the degree of legal protection is different. This study uses normative juridical methods. The results of the study indicate that the level of legal protection against empirical traditional health services is lower than complementary and integrated. This is evidenced by the absence of the right to obtain legal protection for traditional empirical health services and the legality of traditional empirical health services is only evidenced by the Registered Traditional Hygiene  while complementary and integration are evidenced by the Registration Letter of Traditional Health License and Practice License Traditional Health Workers. \n  \nKeywords: Rights and Legality; Traditional Health Services; Legal protection \n  \nAbstrak \nPelayanan kesehatan tradisional di Indonesia telah diatur dalam tataran undang-undang, yakni dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan diatur secara lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014. Peraturan tersebut menentukan bahwa pelayanan kesehatan tradisional dibagi menjadi tiga jenis, yakni: empiris, komplementer dan integrasi. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam hak antara pelayanan kesehatan tradisional empiris dengan komplementer dan integrasi, sehingga tingkat perlindungan hukumnya menjadi berbeda. Penelitian ini menggunaan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perlindungan hukum terhadap pelayanan kesehatan tradisional empiris lebih rendah dibandingkan dengan komplementer dan integrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya hak memperoleh perlindungan hukum bagi pelayanan kesehatan tradisional empiris dan legalitas pelayanan kesehatan tradisional empiris hanya dibuktikan dengan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) sedangkan komplementer dan integrasi dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT) dan Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional (SIPTKT). \n  \nKata kunci: Hak dan Legalitas; Pelayanan Kesehatan Tradisional; Perlindungan Hukum","PeriodicalId":34760,"journal":{"name":"Volksgeist","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI INDONESIA\",\"authors\":\"N. Utami, Nayla Alawiya\",\"doi\":\"10.24090/VOLKSGEIST.V1I1.1605\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\n            Traditional health services in Indonesia have been regulated in the legislation, namely in Law no. 36 of 2009. It is about health and has been regulated more detail in Government Regulation no. 103 of 2014. The regulation determines that traditional health services are divided into three types: empirical, complementary and integration. However, there is a difference in the right between traditional and complementary empirical health services and integration, so the degree of legal protection is different. This study uses normative juridical methods. The results of the study indicate that the level of legal protection against empirical traditional health services is lower than complementary and integrated. This is evidenced by the absence of the right to obtain legal protection for traditional empirical health services and the legality of traditional empirical health services is only evidenced by the Registered Traditional Hygiene  while complementary and integration are evidenced by the Registration Letter of Traditional Health License and Practice License Traditional Health Workers. \\n  \\nKeywords: Rights and Legality; Traditional Health Services; Legal protection \\n  \\nAbstrak \\nPelayanan kesehatan tradisional di Indonesia telah diatur dalam tataran undang-undang, yakni dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan diatur secara lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014. Peraturan tersebut menentukan bahwa pelayanan kesehatan tradisional dibagi menjadi tiga jenis, yakni: empiris, komplementer dan integrasi. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam hak antara pelayanan kesehatan tradisional empiris dengan komplementer dan integrasi, sehingga tingkat perlindungan hukumnya menjadi berbeda. Penelitian ini menggunaan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perlindungan hukum terhadap pelayanan kesehatan tradisional empiris lebih rendah dibandingkan dengan komplementer dan integrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya hak memperoleh perlindungan hukum bagi pelayanan kesehatan tradisional empiris dan legalitas pelayanan kesehatan tradisional empiris hanya dibuktikan dengan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) sedangkan komplementer dan integrasi dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT) dan Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional (SIPTKT). \\n  \\nKata kunci: Hak dan Legalitas; Pelayanan Kesehatan Tradisional; Perlindungan Hukum\",\"PeriodicalId\":34760,\"journal\":{\"name\":\"Volksgeist\",\"volume\":\"32 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-06-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Volksgeist\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24090/VOLKSGEIST.V1I1.1605\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Volksgeist","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24090/VOLKSGEIST.V1I1.1605","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

摘要

摘要印度尼西亚的传统保健服务在立法中得到了规范,即在第851号法律中。2009年第36号。这是关于健康的,在政府条例中有更详细的规定。2014年第103号法令。该条例确定传统保健服务分为三种类型:经验性、补充性和综合性。但是,传统的和补充性的经验性卫生服务与整合之间的权利存在差异,因此法律保护的程度也不同。本研究采用规范的司法方法。研究结果表明,对经验性传统卫生服务的法律保护水平低于互补性和综合性。传统经验性卫生服务缺乏获得法律保护的权利证明了这一点,传统经验性卫生服务的合法性只能通过《注册传统卫生法》来证明,而补充和整合则通过《传统卫生许可证登记书》和《传统卫生工作者执业许可证》来证明。关键词:权利与合法性;传统保健服务;【法律保护】【摘要】印尼传统文化遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产遗产Peraturan tersebut menentukan bahwa pelayanan kesehatan traditional dibagi menjadi tiga jenis, yakni: empiris,互补,整合。Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam hak antara pelayanan and keshaan traditional imperiis dengan互补dan integrasi, sehinga tingkat perlindungan hukumnya menjadi berbeda。Penelitian, i mongunaan方法,yuridis规范。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perlindungan hukum terhadap pelayanan kesehatan传统帝国lebih rendah dibandingkan dengan互补dan integrasi。Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya hak memperperoleh perlindungan hukum bagi pelayanan kesehatan传统的帝国,但legalitas pelayanan kesehatan传统的帝国,hanya dibuktikan dengan Surat Terdaftar penehatan传统(STPT) sedangkan补充,dan integrasi dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi Tenaga kesehatan传统(STRTKT)和Surat Izin Praktik Tenaga kesehatan传统(SIPTKT)。Kata kunci:学丹法律;传统的Pelayanan Kesehatan;Perlindungan Hukum
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Abstract             Traditional health services in Indonesia have been regulated in the legislation, namely in Law no. 36 of 2009. It is about health and has been regulated more detail in Government Regulation no. 103 of 2014. The regulation determines that traditional health services are divided into three types: empirical, complementary and integration. However, there is a difference in the right between traditional and complementary empirical health services and integration, so the degree of legal protection is different. This study uses normative juridical methods. The results of the study indicate that the level of legal protection against empirical traditional health services is lower than complementary and integrated. This is evidenced by the absence of the right to obtain legal protection for traditional empirical health services and the legality of traditional empirical health services is only evidenced by the Registered Traditional Hygiene  while complementary and integration are evidenced by the Registration Letter of Traditional Health License and Practice License Traditional Health Workers.   Keywords: Rights and Legality; Traditional Health Services; Legal protection   Abstrak Pelayanan kesehatan tradisional di Indonesia telah diatur dalam tataran undang-undang, yakni dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan diatur secara lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2014. Peraturan tersebut menentukan bahwa pelayanan kesehatan tradisional dibagi menjadi tiga jenis, yakni: empiris, komplementer dan integrasi. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam hak antara pelayanan kesehatan tradisional empiris dengan komplementer dan integrasi, sehingga tingkat perlindungan hukumnya menjadi berbeda. Penelitian ini menggunaan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perlindungan hukum terhadap pelayanan kesehatan tradisional empiris lebih rendah dibandingkan dengan komplementer dan integrasi. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya hak memperoleh perlindungan hukum bagi pelayanan kesehatan tradisional empiris dan legalitas pelayanan kesehatan tradisional empiris hanya dibuktikan dengan Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) sedangkan komplementer dan integrasi dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT) dan Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan Tradisional (SIPTKT).   Kata kunci: Hak dan Legalitas; Pelayanan Kesehatan Tradisional; Perlindungan Hukum
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
CiteScore
1.10
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
6 weeks
期刊最新文献
Political Configuration of Electoral System Law in Indonesia from State Administration Perspective Legal Protection for Wife and Child as Consequence of Head of Family’s Criminal Imprisonment Enforcement The Responsibility to Protect (R2P) Concept as an Attempt for Protection of Human Rights in International Humanitarian Law Context Fulfilling Communal Rights through the Implementation of the Second Principle of Pancasila towards the Regulation on Agrarian Reform Justice Collaborator’s Position and Function on Witness Protection’s Rights as a Suspect from the Perspective of Criminal Law in Indonesia
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1