新自由主义与新移民政策:“国际开放”组件与印尼自由签证政权之间的关系

Andry Indrady
{"title":"新自由主义与新移民政策:“国际开放”组件与印尼自由签证政权之间的关系","authors":"Andry Indrady","doi":"10.26593/jihi.v17i2.3609.153-171","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sejak penerapan kebijakan bebas visa wisata di Indonesia pada tahun 1983 sampai dengan tahun 2017 terlihat dominasi sektor kepariwisataan (tourism) di dalam proses pengambilan keputusan kebijakan bebas visa. Rasional utama desakan adanya kebijakan ini belakangan terlihat adanya unsur pengaruh the Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh lembaga dunia the World Economic Forum (WEF) dan the United Nations World Tourism Organisation (UNWTO) untuk mendongkrak rangking Indonesia di mata dunia Indonesia dalam hal sektor kepariwisataan. Dan salah satu komponen dari alat ukur persaingan kompetisi internasional tersebut adalah international openness, dengan penilaian bahwa semakin banyak suatu negara menghilangkan restriksi untuk memasuki suatu negara maka semakin tinggi komponen penilaian TTCI. Tulisan ini secara kritis menilai bahwa perluasan kebijakan bebas visa, sudah bergeser dari titik keseimbangan kebijakan selektif keimigrasian Indonesia. Meskipun diakui bahwa ada kontribusi dari kebijakan bebas ini, namun secara makro menggiring ke dalam “perangkap” instrumen internasional yang akan merugikan kepentingan Indonesia. Bahkan analisis di dalam tulisan ini ditemukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara komponen international openness dengan peningkatan daya saing pariwisata secara agregat. Oleh karena itu, dengan menggunakan beberapa pendekatan teori ekonomi politik internasional, dan teori pembangunan internasional, tulisan ini melakukan studi kritis terhadap eksistensi pengaruh internasional terhadap kebijakan selektif keimigrasian di Indonesia, serta langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan segera oleh Pemerintah Indonesia agar dapat terhindar dari jebakan angka dan statistik dalam berkompetisi di era neoliberal saat ini.","PeriodicalId":53014,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"NEOLIBERASLIME VERSUS KEBIJAKAN SELEKTIF KEIMIGRASIAN: KORELASI KOMPONEN “INTERNATIONAL OPENNESS” DENGAN REZIM BEBAS VISA DI INDONESIA\",\"authors\":\"Andry Indrady\",\"doi\":\"10.26593/jihi.v17i2.3609.153-171\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sejak penerapan kebijakan bebas visa wisata di Indonesia pada tahun 1983 sampai dengan tahun 2017 terlihat dominasi sektor kepariwisataan (tourism) di dalam proses pengambilan keputusan kebijakan bebas visa. Rasional utama desakan adanya kebijakan ini belakangan terlihat adanya unsur pengaruh the Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh lembaga dunia the World Economic Forum (WEF) dan the United Nations World Tourism Organisation (UNWTO) untuk mendongkrak rangking Indonesia di mata dunia Indonesia dalam hal sektor kepariwisataan. Dan salah satu komponen dari alat ukur persaingan kompetisi internasional tersebut adalah international openness, dengan penilaian bahwa semakin banyak suatu negara menghilangkan restriksi untuk memasuki suatu negara maka semakin tinggi komponen penilaian TTCI. Tulisan ini secara kritis menilai bahwa perluasan kebijakan bebas visa, sudah bergeser dari titik keseimbangan kebijakan selektif keimigrasian Indonesia. Meskipun diakui bahwa ada kontribusi dari kebijakan bebas ini, namun secara makro menggiring ke dalam “perangkap” instrumen internasional yang akan merugikan kepentingan Indonesia. Bahkan analisis di dalam tulisan ini ditemukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara komponen international openness dengan peningkatan daya saing pariwisata secara agregat. Oleh karena itu, dengan menggunakan beberapa pendekatan teori ekonomi politik internasional, dan teori pembangunan internasional, tulisan ini melakukan studi kritis terhadap eksistensi pengaruh internasional terhadap kebijakan selektif keimigrasian di Indonesia, serta langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan segera oleh Pemerintah Indonesia agar dapat terhindar dari jebakan angka dan statistik dalam berkompetisi di era neoliberal saat ini.\",\"PeriodicalId\":53014,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26593/jihi.v17i2.3609.153-171\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26593/jihi.v17i2.3609.153-171","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

从1983年在印尼实施旅游签证自由政策到2017年,旅游业在自由政策决策过程中占主导地位。《世界经济论坛》(WEF)和联合国世界旅游组织(United Nations World Economic Forum)发布的《旅游与旅游》(neto)的主要理性因素显示,这种政策对印尼在旅游业领域的监督地位产生了影响。这种国际竞争竞争中竞争对手的一个组成部分是国际开放,其评估认为,一个国家越是剥夺进入一个国家的限制,其价值就越高。本文批判性地认为,扩大的自由签证政策已经从印尼选择性移民政策的平衡中转变。尽管认识到这一自由政策做出了贡献,但它正宏观地陷入国际工具的“陷阱”,这将损害印尼的利益。甚至这篇文章的分析也发现,国际开放文化的组成部分与整体旅游竞争力的提高之间没有显著的相关性。因此,用一些国际政治经济理论,理论发展方法,本文研究国际批评存在选择性政策对国际移民在印尼的影响,以及必要的具体步骤,由印尼政府尽快完成,以便避免陷阱和统计数字在当前新时代竞争的担忧。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
NEOLIBERASLIME VERSUS KEBIJAKAN SELEKTIF KEIMIGRASIAN: KORELASI KOMPONEN “INTERNATIONAL OPENNESS” DENGAN REZIM BEBAS VISA DI INDONESIA
Sejak penerapan kebijakan bebas visa wisata di Indonesia pada tahun 1983 sampai dengan tahun 2017 terlihat dominasi sektor kepariwisataan (tourism) di dalam proses pengambilan keputusan kebijakan bebas visa. Rasional utama desakan adanya kebijakan ini belakangan terlihat adanya unsur pengaruh the Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh lembaga dunia the World Economic Forum (WEF) dan the United Nations World Tourism Organisation (UNWTO) untuk mendongkrak rangking Indonesia di mata dunia Indonesia dalam hal sektor kepariwisataan. Dan salah satu komponen dari alat ukur persaingan kompetisi internasional tersebut adalah international openness, dengan penilaian bahwa semakin banyak suatu negara menghilangkan restriksi untuk memasuki suatu negara maka semakin tinggi komponen penilaian TTCI. Tulisan ini secara kritis menilai bahwa perluasan kebijakan bebas visa, sudah bergeser dari titik keseimbangan kebijakan selektif keimigrasian Indonesia. Meskipun diakui bahwa ada kontribusi dari kebijakan bebas ini, namun secara makro menggiring ke dalam “perangkap” instrumen internasional yang akan merugikan kepentingan Indonesia. Bahkan analisis di dalam tulisan ini ditemukan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara komponen international openness dengan peningkatan daya saing pariwisata secara agregat. Oleh karena itu, dengan menggunakan beberapa pendekatan teori ekonomi politik internasional, dan teori pembangunan internasional, tulisan ini melakukan studi kritis terhadap eksistensi pengaruh internasional terhadap kebijakan selektif keimigrasian di Indonesia, serta langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan segera oleh Pemerintah Indonesia agar dapat terhindar dari jebakan angka dan statistik dalam berkompetisi di era neoliberal saat ini.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
15 weeks
期刊最新文献
Ekofeminisme dari Selatan? Kesehatan Mental Perempuan dan Sinergitas Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia Terhadap Norma Internasional The role of "The Power of Mama" in addressing fires and forest degradation in Ketapang, Indonesia The Role of Women in Political Patronage and Political Alliance in the Joxzin Community Organization in the 2019 Election Gender-Responsive Policy in Water Management: An Outlook in ‘Citarum Harum’s Program
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1