{"title":"人工授精联盟使用一剂冷冻水泥和两剂弗雷西安·霍尔斯坦的牛","authors":"Dandy Ulul Azmi, Aulia Puspita Anugra Yekti, Trinil Susilawati","doi":"10.21776/ub.jtapro.2022.023.01.6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Usaha sapi perah membutuhkan pedet betina untuk replacement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sex ratio fetus hasil IB menggunakan semen beku dosis tunggal dan dosis ganda, mengetahui proporsi spermatozoa X dan Y dalam semen beku dan konfirmasi proporsi spermatozoa X dan Y dengan sex ratio fetus hasil IB. Materi dalam penelitian ini adalah 43 ekor fetus dari 100 ekor induk hasil IB semen beku dosis tunggal dosis dan 40 ekor fetus dari 98 ekor induk hasil IB semen beku dosis ganda menggunakan semen beku sapi FH. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dengan menghitung persentase jenis kelamin fetus hasil IB menggunakan alat ultrasonografi (USG) dan proporsi spermatozoa X dan Y dalam semen beku. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semen beku memiliki persentase proporsi spermatozoa X sebesar 49,70% dan spermatozoa Y sebesar 50,30%. Jenis kelamin fetus yang berhasil di identifikasi hasil IB menggunakan semen beku dosis tunggal dosis adalah fetus betina sebesar 72,89% dan fetus jantan 27,11%, sedangkan pada hasil IB menggunakan semen beku dosis ganda mendapatkan hasil fetus Betina 69,33% dan fetus jantan 30,67%. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah sex ratio fetus betina hasil IB lebih tinggi daripada jenis kelamin fetus jantan.","PeriodicalId":22289,"journal":{"name":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Sex Ratio Fetus Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Beku Dosis Tunggal dan Dosis Ganda pada Sapi Friesian Holstein\",\"authors\":\"Dandy Ulul Azmi, Aulia Puspita Anugra Yekti, Trinil Susilawati\",\"doi\":\"10.21776/ub.jtapro.2022.023.01.6\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Usaha sapi perah membutuhkan pedet betina untuk replacement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sex ratio fetus hasil IB menggunakan semen beku dosis tunggal dan dosis ganda, mengetahui proporsi spermatozoa X dan Y dalam semen beku dan konfirmasi proporsi spermatozoa X dan Y dengan sex ratio fetus hasil IB. Materi dalam penelitian ini adalah 43 ekor fetus dari 100 ekor induk hasil IB semen beku dosis tunggal dosis dan 40 ekor fetus dari 98 ekor induk hasil IB semen beku dosis ganda menggunakan semen beku sapi FH. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dengan menghitung persentase jenis kelamin fetus hasil IB menggunakan alat ultrasonografi (USG) dan proporsi spermatozoa X dan Y dalam semen beku. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semen beku memiliki persentase proporsi spermatozoa X sebesar 49,70% dan spermatozoa Y sebesar 50,30%. Jenis kelamin fetus yang berhasil di identifikasi hasil IB menggunakan semen beku dosis tunggal dosis adalah fetus betina sebesar 72,89% dan fetus jantan 27,11%, sedangkan pada hasil IB menggunakan semen beku dosis ganda mendapatkan hasil fetus Betina 69,33% dan fetus jantan 30,67%. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah sex ratio fetus betina hasil IB lebih tinggi daripada jenis kelamin fetus jantan.\",\"PeriodicalId\":22289,\"journal\":{\"name\":\"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production\",\"volume\":\"53 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2022.023.01.6\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2022.023.01.6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Sex Ratio Fetus Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Beku Dosis Tunggal dan Dosis Ganda pada Sapi Friesian Holstein
Usaha sapi perah membutuhkan pedet betina untuk replacement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sex ratio fetus hasil IB menggunakan semen beku dosis tunggal dan dosis ganda, mengetahui proporsi spermatozoa X dan Y dalam semen beku dan konfirmasi proporsi spermatozoa X dan Y dengan sex ratio fetus hasil IB. Materi dalam penelitian ini adalah 43 ekor fetus dari 100 ekor induk hasil IB semen beku dosis tunggal dosis dan 40 ekor fetus dari 98 ekor induk hasil IB semen beku dosis ganda menggunakan semen beku sapi FH. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dengan menghitung persentase jenis kelamin fetus hasil IB menggunakan alat ultrasonografi (USG) dan proporsi spermatozoa X dan Y dalam semen beku. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semen beku memiliki persentase proporsi spermatozoa X sebesar 49,70% dan spermatozoa Y sebesar 50,30%. Jenis kelamin fetus yang berhasil di identifikasi hasil IB menggunakan semen beku dosis tunggal dosis adalah fetus betina sebesar 72,89% dan fetus jantan 27,11%, sedangkan pada hasil IB menggunakan semen beku dosis ganda mendapatkan hasil fetus Betina 69,33% dan fetus jantan 30,67%. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah sex ratio fetus betina hasil IB lebih tinggi daripada jenis kelamin fetus jantan.