{"title":"通过系统脱敏技术(萨拉提亚市案例研究)减少暴力受害者约会时的焦虑","authors":"Sofyan Aye, Sutarto Wijono, A. Hunga","doi":"10.24114/konseling.v21i2.41107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kecemasan adalah sebuah kegelisahan atau ketakutan pada sesuatu yang bisa dirasakan oleh semua manusia, termasuk perempuan korban kekerasan dalam berpacaran. Perempuan korban kekerasan dalam berpacaran dapat menyebabkan munculnya beberapa perilaku negatif seperti suka melamun, perasaan cemas yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, rasa takut pada laki-laki, dan selalu berprasangka buruk pada sesuatu yang belum mungkin akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan ini dengan memberikan intervensi teknik desensitisasi sistematis kepada perempuan yang mengalami kecemasan akibat kekerasan dalam pacaran di Kota Salatiga. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research. Jumlah partisipan dua orang perempuan korban kekerasan dalam pacaran, yang di peroleh dari focus group discussion. Peneliti juga melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi untuk mengetahui efek teknik desensitisasi sistematis. Berdasarkan hasil pengukuran setelah intervensi menunjukan terjadi penurunan tingkat kecemasan pada kedua partisipan. Penurunan tingkat kecemasan bervariasi tergantung masalah dan pemahaman partisipan dalam proses intervensi. Penelitian ini disimpulkan berhasil bahwa intervensi teknik desensitisasi sistematis dapat menurunkan tingkat kecemasan perempuan korban kekerasan dalam pacaran.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"MENURUNKAN KECEMASAN KORBAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS (Studi Kasus di Kota Salatiga)\",\"authors\":\"Sofyan Aye, Sutarto Wijono, A. Hunga\",\"doi\":\"10.24114/konseling.v21i2.41107\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kecemasan adalah sebuah kegelisahan atau ketakutan pada sesuatu yang bisa dirasakan oleh semua manusia, termasuk perempuan korban kekerasan dalam berpacaran. Perempuan korban kekerasan dalam berpacaran dapat menyebabkan munculnya beberapa perilaku negatif seperti suka melamun, perasaan cemas yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, rasa takut pada laki-laki, dan selalu berprasangka buruk pada sesuatu yang belum mungkin akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan ini dengan memberikan intervensi teknik desensitisasi sistematis kepada perempuan yang mengalami kecemasan akibat kekerasan dalam pacaran di Kota Salatiga. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research. Jumlah partisipan dua orang perempuan korban kekerasan dalam pacaran, yang di peroleh dari focus group discussion. Peneliti juga melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi untuk mengetahui efek teknik desensitisasi sistematis. Berdasarkan hasil pengukuran setelah intervensi menunjukan terjadi penurunan tingkat kecemasan pada kedua partisipan. Penurunan tingkat kecemasan bervariasi tergantung masalah dan pemahaman partisipan dalam proses intervensi. Penelitian ini disimpulkan berhasil bahwa intervensi teknik desensitisasi sistematis dapat menurunkan tingkat kecemasan perempuan korban kekerasan dalam pacaran.\",\"PeriodicalId\":31376,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24114/konseling.v21i2.41107\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/konseling.v21i2.41107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MENURUNKAN KECEMASAN KORBAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS (Studi Kasus di Kota Salatiga)
Kecemasan adalah sebuah kegelisahan atau ketakutan pada sesuatu yang bisa dirasakan oleh semua manusia, termasuk perempuan korban kekerasan dalam berpacaran. Perempuan korban kekerasan dalam berpacaran dapat menyebabkan munculnya beberapa perilaku negatif seperti suka melamun, perasaan cemas yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, rasa takut pada laki-laki, dan selalu berprasangka buruk pada sesuatu yang belum mungkin akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan ini dengan memberikan intervensi teknik desensitisasi sistematis kepada perempuan yang mengalami kecemasan akibat kekerasan dalam pacaran di Kota Salatiga. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research. Jumlah partisipan dua orang perempuan korban kekerasan dalam pacaran, yang di peroleh dari focus group discussion. Peneliti juga melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi untuk mengetahui efek teknik desensitisasi sistematis. Berdasarkan hasil pengukuran setelah intervensi menunjukan terjadi penurunan tingkat kecemasan pada kedua partisipan. Penurunan tingkat kecemasan bervariasi tergantung masalah dan pemahaman partisipan dalam proses intervensi. Penelitian ini disimpulkan berhasil bahwa intervensi teknik desensitisasi sistematis dapat menurunkan tingkat kecemasan perempuan korban kekerasan dalam pacaran.