{"title":"总黄酮与抗氧化物活性的比例(球果为Moringa oleifera L)和球果(Psophocarpus - trigonolobus L)。","authors":"Annisa Krisridwany, Miftah Rizkia Tatra, Dyani Primasari Sukamdi","doi":"10.31001/jfi.v19i1.1264","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) dan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan dan pengobatan tradisional. Selain bagian daun, biji kelor dan biji kecipir juga banyak digunakan oleh masyarakat. Kedua tanaman ini memiliki potensi sebagai antioksidan. Pada studi ini dilakukan pengukuran kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat dari kedua biji secara in vitro. Studi ini diharapkan dapat memberikan informasi perbandingan kadar antioksidan antara kedua biji tersebut. \nEkstrak etanol dari masing-masing biji dilakukan fraksinasi dengan n-hexan, etanol, dan etil asetat. Total flavonoid dari fraksi etil asetat diukur dengan pembacaan absorbansi pada Panjang gelombang 446 nm dengan quercetin sebagai pembanding. Aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat dilakukan dengan metode DPPH (1,1- diphenyl 2-picrilhidrazil) dan pembacaan absorbandi pada 517 nm dengan vitamin C sebagai pembanding dan diukur nilai IC50. \nTotal flavonoid fraksi etil asetat biji kelor sebesar 42.80 ± 1.61 mg QE/g sedangkan fraksi etil asetat biji kecipir sebesar 71.56 ± 5.50 mg QE/g. Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat biji kelor lebih besar dari biji kecipir yang ditunjukkan oleh nilai IC50 sebesar 134.34 ppm pada biji kelor dan 179.57 ppm pada biji kecipir. Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat biji kelor lebih besar dari biji kecipir namun total flavonoid biji kecipir lebih besar, hal ini menunjukkan kemungkinan terdapat lebih banyak senyawa antioksidan selain flavonoid pada biji kelor. \n \nKata kunci : antioksidan; DPPH; flavonoid; biji; Moringa oleifera L.; Psophocarpus tetragonolobus L.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"89 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Perbandingan Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat Biji Kelor (Moringa oleifera L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.)\",\"authors\":\"Annisa Krisridwany, Miftah Rizkia Tatra, Dyani Primasari Sukamdi\",\"doi\":\"10.31001/jfi.v19i1.1264\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) dan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan dan pengobatan tradisional. Selain bagian daun, biji kelor dan biji kecipir juga banyak digunakan oleh masyarakat. Kedua tanaman ini memiliki potensi sebagai antioksidan. Pada studi ini dilakukan pengukuran kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat dari kedua biji secara in vitro. Studi ini diharapkan dapat memberikan informasi perbandingan kadar antioksidan antara kedua biji tersebut. \\nEkstrak etanol dari masing-masing biji dilakukan fraksinasi dengan n-hexan, etanol, dan etil asetat. Total flavonoid dari fraksi etil asetat diukur dengan pembacaan absorbansi pada Panjang gelombang 446 nm dengan quercetin sebagai pembanding. Aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat dilakukan dengan metode DPPH (1,1- diphenyl 2-picrilhidrazil) dan pembacaan absorbandi pada 517 nm dengan vitamin C sebagai pembanding dan diukur nilai IC50. \\nTotal flavonoid fraksi etil asetat biji kelor sebesar 42.80 ± 1.61 mg QE/g sedangkan fraksi etil asetat biji kecipir sebesar 71.56 ± 5.50 mg QE/g. Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat biji kelor lebih besar dari biji kecipir yang ditunjukkan oleh nilai IC50 sebesar 134.34 ppm pada biji kelor dan 179.57 ppm pada biji kecipir. Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat biji kelor lebih besar dari biji kecipir namun total flavonoid biji kecipir lebih besar, hal ini menunjukkan kemungkinan terdapat lebih banyak senyawa antioksidan selain flavonoid pada biji kelor. \\n \\nKata kunci : antioksidan; DPPH; flavonoid; biji; Moringa oleifera L.; Psophocarpus tetragonolobus L.\",\"PeriodicalId\":19897,\"journal\":{\"name\":\"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)\",\"volume\":\"89 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31001/jfi.v19i1.1264\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jfi.v19i1.1264","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perbandingan Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat Biji Kelor (Moringa oleifera L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.)
Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) dan kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai makanan dan pengobatan tradisional. Selain bagian daun, biji kelor dan biji kecipir juga banyak digunakan oleh masyarakat. Kedua tanaman ini memiliki potensi sebagai antioksidan. Pada studi ini dilakukan pengukuran kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat dari kedua biji secara in vitro. Studi ini diharapkan dapat memberikan informasi perbandingan kadar antioksidan antara kedua biji tersebut.
Ekstrak etanol dari masing-masing biji dilakukan fraksinasi dengan n-hexan, etanol, dan etil asetat. Total flavonoid dari fraksi etil asetat diukur dengan pembacaan absorbansi pada Panjang gelombang 446 nm dengan quercetin sebagai pembanding. Aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat dilakukan dengan metode DPPH (1,1- diphenyl 2-picrilhidrazil) dan pembacaan absorbandi pada 517 nm dengan vitamin C sebagai pembanding dan diukur nilai IC50.
Total flavonoid fraksi etil asetat biji kelor sebesar 42.80 ± 1.61 mg QE/g sedangkan fraksi etil asetat biji kecipir sebesar 71.56 ± 5.50 mg QE/g. Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat biji kelor lebih besar dari biji kecipir yang ditunjukkan oleh nilai IC50 sebesar 134.34 ppm pada biji kelor dan 179.57 ppm pada biji kecipir. Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat biji kelor lebih besar dari biji kecipir namun total flavonoid biji kecipir lebih besar, hal ini menunjukkan kemungkinan terdapat lebih banyak senyawa antioksidan selain flavonoid pada biji kelor.
Kata kunci : antioksidan; DPPH; flavonoid; biji; Moringa oleifera L.; Psophocarpus tetragonolobus L.