{"title":"Strategi Kampanye Stop Pernikahan Usia Anak Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan","authors":"Resti Wulansari, Oksiana Jatiningsih","doi":"10.26740/kmkn.v11n1.p96-113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengungkapkan tentang kampanye pernikahan usia anak di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan yaitu strategi desa dalam bagaimana upaya membangun kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan usia anak. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan strategi membangun kesadaran masyarakat dan pelaksanaan kampanye stop pernikahan usia anak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirojo kabupaten Pacitan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pendidikan Kritis Paulo Freire yang mengemukakan bahwa pembebasan terhadap kaum miskin yang buta huruf agar dapat membaca, kemudian memutuskan meningkatkannya menjadi kesadaran kritis (critical consciousness) atau penyadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada kasus pernikahan usia anak yang dimaksudkan penyadaran ialah memberikan pemahaman terhadap bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak dari aspek pendidikan, aspek ekonomi dan aspek kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan desain penelitian studi kritis atau penelitian kritis melibatkan peneliti secara langsung untuk ikut dalam pelaksanaan kegiatan kampanye stop pernikahan usia anak, yang berarti peneliti ikut melakukan penyadaran masyarakat terhadap pemahaman Undang-undang Perkawinan, Undang-undang Perlindungan Anak dan bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep conscientization atau mewujudkan penyadaran masyarakat yang fokusnya terhadap pendidikan hadap masalah (problem posing education) mengenai kasus pernikahan usia anak yaitu mewujudkan FGD berupa dialog antara masyarakat dengan narasumber agar penyadaran dapat berjalan maksimal dengan tujuan masyarakat tidak melakukan dan menolak adanya pernikahan usia anak, akan tetapi penyadaran yang dilakukan melalui FGD belum berjalan maksimal karena masih cenderung memberikan informasi dari satu pihak dan proses dialogis belum tercapai sesuai yang diharapkan. \nKata kunci: strategi, kampanye, pernikahan usia anak","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"16 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n1.p96-113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini mengungkapkan tentang kampanye pernikahan usia anak di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan yaitu strategi desa dalam bagaimana upaya membangun kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan usia anak. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan strategi membangun kesadaran masyarakat dan pelaksanaan kampanye stop pernikahan usia anak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirojo kabupaten Pacitan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pendidikan Kritis Paulo Freire yang mengemukakan bahwa pembebasan terhadap kaum miskin yang buta huruf agar dapat membaca, kemudian memutuskan meningkatkannya menjadi kesadaran kritis (critical consciousness) atau penyadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada kasus pernikahan usia anak yang dimaksudkan penyadaran ialah memberikan pemahaman terhadap bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak dari aspek pendidikan, aspek ekonomi dan aspek kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan desain penelitian studi kritis atau penelitian kritis melibatkan peneliti secara langsung untuk ikut dalam pelaksanaan kegiatan kampanye stop pernikahan usia anak, yang berarti peneliti ikut melakukan penyadaran masyarakat terhadap pemahaman Undang-undang Perkawinan, Undang-undang Perlindungan Anak dan bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep conscientization atau mewujudkan penyadaran masyarakat yang fokusnya terhadap pendidikan hadap masalah (problem posing education) mengenai kasus pernikahan usia anak yaitu mewujudkan FGD berupa dialog antara masyarakat dengan narasumber agar penyadaran dapat berjalan maksimal dengan tujuan masyarakat tidak melakukan dan menolak adanya pernikahan usia anak, akan tetapi penyadaran yang dilakukan melalui FGD belum berjalan maksimal karena masih cenderung memberikan informasi dari satu pihak dan proses dialogis belum tercapai sesuai yang diharapkan.
Kata kunci: strategi, kampanye, pernikahan usia anak
这项研究揭示了Sidomulyo街道Ngadirojo摄政中的童龄婚姻运动,这是一个村庄的战略,旨在建立人们对童龄婚姻的意识。该研究的目的是描述在Sidomulyo street of Ngadirojo Pacitan建立社区意识和实施童养女婚姻运动的战略。这项研究使用的理论是保罗•弗雷尔(paul Freire)的批判性教育理论,他认为,通过阅读对穷人的解放,将其提高为批判性意识或社会对所面临的问题的恢复。在儿童年龄段婚姻中,目的是要实现这一目标,让人们了解教育、经济和卫生方面的儿童婚姻所带来的危险。这项研究使用定性研究方法产生数据描述性研究设计和关键研究或批判性研究涉及执行人员直接参加竞选活动停止的婚姻年龄的孩子,意味着研究人员去做社会对婚姻法的理解方式,儿童保护法律和婚姻年龄的孩子造成的危险。研究结果表明,conscientization概念或实现对面向教育方式的社会焦点问题(问题posing education)关于婚姻年龄孩子的案子就是实现FGD的社会之间的对话和资料以便更好地方式最多能走路不做社会的目的,并拒绝任何婚姻年龄的孩子,但是通过FGD实现的途径还没有达到最大,因为它仍然倾向于提供来自一方的信息,并没有达到预期的验证过程。关键词:策略、竞选活动、孩子年龄婚姻