{"title":"Kemajuan Teknologi Rekayasa Genetika Ditinjau dari Filsafat Evolusi Darwin","authors":"Geterudis Kerans","doi":"10.23887/jfi.v5i2.42174","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Evolusi terjadi karena adanya proses perubahan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dimana proses tersebut bertujuan agar spesies dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan perubahan tersebut akan diwariskan lagi kepada keturunannya. Teori evolusi dalam Ilmu Biologi menemui titik terang Ketika diterbitkannya buku yang ditulis Charles Darwin (On the Origin of Species by Means of natural Selection) pada tahun 1859 yang menyajikan kasus-kasus evolusi dan mampu menghubungkan berbagai kumpulan fakta yang sebelumnya membingungkan. Tahun 1930, ilmuwan mengkombinasikan seleksi alam Darwin dengan teori hereditas mendelian dan membentuk sintesis evolusi modern “Neo-Darwinism”. Teori Neo Darwinism menyatakan evolusi didasarkan pada mutase gen yang bekerjasama pada tingkat jaringan protein dan merubah fenotip dari makhluk hidup. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan para saintifik untuk melakukan rekayasa genetic dan proses rekayasa genetic berlandaskan pada teori Evolusi Darwin. Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan kajian filsafat (Epistemologi, Ontologi dan aksiologi) dari Evolusi Darwin dalam kemajuan teknologi. Artikel ini disusun menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research) dan kajian ulas balik (review). kajian epistemology rekayasa genetic menjelaskan bagaimana teknik rekayasa genetika diperoleh dan bagaimana perkembangan teknik rekayasa genetika. Kajian Ontologi berbicara tentang apahakikat rekayasa genetika juga membahas tentang struktur keilmuan dari rekayasa genetika. Sedangkan kajian Aksiologi membicarakan tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh rekayasa genetika","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"55 11","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i2.42174","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Evolusi terjadi karena adanya proses perubahan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dimana proses tersebut bertujuan agar spesies dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan perubahan tersebut akan diwariskan lagi kepada keturunannya. Teori evolusi dalam Ilmu Biologi menemui titik terang Ketika diterbitkannya buku yang ditulis Charles Darwin (On the Origin of Species by Means of natural Selection) pada tahun 1859 yang menyajikan kasus-kasus evolusi dan mampu menghubungkan berbagai kumpulan fakta yang sebelumnya membingungkan. Tahun 1930, ilmuwan mengkombinasikan seleksi alam Darwin dengan teori hereditas mendelian dan membentuk sintesis evolusi modern “Neo-Darwinism”. Teori Neo Darwinism menyatakan evolusi didasarkan pada mutase gen yang bekerjasama pada tingkat jaringan protein dan merubah fenotip dari makhluk hidup. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan para saintifik untuk melakukan rekayasa genetic dan proses rekayasa genetic berlandaskan pada teori Evolusi Darwin. Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan kajian filsafat (Epistemologi, Ontologi dan aksiologi) dari Evolusi Darwin dalam kemajuan teknologi. Artikel ini disusun menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research) dan kajian ulas balik (review). kajian epistemology rekayasa genetic menjelaskan bagaimana teknik rekayasa genetika diperoleh dan bagaimana perkembangan teknik rekayasa genetika. Kajian Ontologi berbicara tentang apahakikat rekayasa genetika juga membahas tentang struktur keilmuan dari rekayasa genetika. Sedangkan kajian Aksiologi membicarakan tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh rekayasa genetika
进化的发生是因为物种变化的过程发生在一个特定的时间内,在这个过程中,物种能够适应环境,这种变化将被传给后代。1859年,查尔斯·达尔文(Charles Darwin)的《物种起源》(On the Species by nature ' s lect)一书问世,该书提出了进化案例,能够将先前令人困惑的事实联系起来。1930年,科学家将达尔文的自然选择与门帝理论结合起来,形成了现代进化“新达尔文主义”的合成。新达尔文主义理论认为,进化是基于蛋白质组织水平的合作基因突变,改变了生物的表型。目前的技术发展使科学家能够根据达尔文的进化论进行基因工程和基因工程过程。这篇文章的目的是研究达尔文进化论在技术进步中的哲学(认识论、本体论和行动学)。这篇文章是根据图书馆研究和反覆审查的方法编写的。基因工程认识论研究解释了基因工程技术是如何获得的,以及基因工程技术是如何发展的。本体学研究谈到了基因工程的本质,也讨论了基因工程的科学结构。而aksilogy研究涉及基因工程的好处和不利影响