{"title":"Ummatan Wasaţan dalam Pancasila Perspektif Tafsir M. Quraish Shihab","authors":"Khairil Fazal, Juwaini Saleh","doi":"10.22373/tafse.v7i1.13197","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of this study is to find out how ummatan Wasaţan in Pancasila according to the point of view of understanding M. Quraish Shihab. It was then traced that the idea of wasaţan ummah is an idea that can combine individual and public activities so that there is a balance throughout daily life. This research method uses a literature research approach. The results of the study show that actually according to M. Quraish Shihab the existence of Muslims is still far from the positive side of ummaţan wasaţan, the understanding of ummatan wasaţan in Pancasila is moderate individuals, not left and right, in order to create a just mentality, people who are used as witnesses and all parties witness as an example. There are eight things According to Quraish Shihab about the concept of ummatan wasaţan namely (a) Belief in Allah Almighty and His Messenger; (b) steadiness; (c) Intelligence; (d) Solidarity and solidarity and fraternity; (e) Equity; (f) Commendable; (g) Balance; and (h) Comprehensive. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana Ummatan Wasaţan dalam Pancasila menurut sudut pandang pemahaman M. Quraish Shihab. Kemudian dilacak bahwa gagasan wasaţan ummah adalah gagasan yang dapat menggabungkan aktivitas individu dan publik sehingga terjadi keseimbangan sepanjang kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menujukkan bahwa sebenarnya menurut M. Quraish Shihab keberadaan umat Islam masih jauh dari sisi positif ummaţan wasaţan, pemahaman ummatan wasaţan dalam Pancasila adalah individu-individu moderat, tidak ke kiri dan ke kanan, agar tercipta mental yang adil, orang-orang yang dijadikan saksi dan semua pihak menyaksikan sebagai contoh. Terdapat delapan hal Menurut Quraish Shihab tentang konsep ummatan wasaţan yaitu (a) Keyakinan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya; (b) kemantapan; (c) Kecerdasan; (d) Solidaritas dan solidaritas dan persaudaraan; (e) Ekuitas; (f) Terpuji; (g) Keseimbangan; dan (h) Komprehensif.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v7i1.13197","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
The purpose of this study is to find out how ummatan Wasaţan in Pancasila according to the point of view of understanding M. Quraish Shihab. It was then traced that the idea of wasaţan ummah is an idea that can combine individual and public activities so that there is a balance throughout daily life. This research method uses a literature research approach. The results of the study show that actually according to M. Quraish Shihab the existence of Muslims is still far from the positive side of ummaţan wasaţan, the understanding of ummatan wasaţan in Pancasila is moderate individuals, not left and right, in order to create a just mentality, people who are used as witnesses and all parties witness as an example. There are eight things According to Quraish Shihab about the concept of ummatan wasaţan namely (a) Belief in Allah Almighty and His Messenger; (b) steadiness; (c) Intelligence; (d) Solidarity and solidarity and fraternity; (e) Equity; (f) Commendable; (g) Balance; and (h) Comprehensive. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana Ummatan Wasaţan dalam Pancasila menurut sudut pandang pemahaman M. Quraish Shihab. Kemudian dilacak bahwa gagasan wasaţan ummah adalah gagasan yang dapat menggabungkan aktivitas individu dan publik sehingga terjadi keseimbangan sepanjang kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menujukkan bahwa sebenarnya menurut M. Quraish Shihab keberadaan umat Islam masih jauh dari sisi positif ummaţan wasaţan, pemahaman ummatan wasaţan dalam Pancasila adalah individu-individu moderat, tidak ke kiri dan ke kanan, agar tercipta mental yang adil, orang-orang yang dijadikan saksi dan semua pihak menyaksikan sebagai contoh. Terdapat delapan hal Menurut Quraish Shihab tentang konsep ummatan wasaţan yaitu (a) Keyakinan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya; (b) kemantapan; (c) Kecerdasan; (d) Solidaritas dan solidaritas dan persaudaraan; (e) Ekuitas; (f) Terpuji; (g) Keseimbangan; dan (h) Komprehensif.
本研究的目的是根据理解M. Quraish Shihab的观点,找出Pancasila中的ummatan Wasaţan。然后追溯wasaţan ummah的想法是一个可以将个人和公共活动结合起来的想法,以便在日常生活中保持平衡。本研究方法采用文献研究法。研究结果表明,实际上根据M. Quraish Shihab对穆斯林的存在还远远没有ummaţan wasaţan积极的一面,对ummatan wasaţan在Pancasila的理解是温和的个人,没有左右,为了创造一种公正的心态,人们用他们作为证人和各方证人作为榜样。根据古莱什什叶派关于乌玛坦wasaţan的概念有八件事,即(a)信仰全能的安拉和他的使者;(b)稳定性;(c)情报;(d)团结、团结和博爱;(e)股本;(f)值得称赞;(g)平衡;(h)全面。Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana Ummatan Wasaţan dalam Pancasila menurut sudut pandang pemahaman M. Quraish Shihab。Kemudian dilacak bahwa gagasan wasaţan ummah adalah gagasan yang dapat menggabungkan aktivitas个人活动,公共活动,个人活动,公共活动,公共活动,公共活动,公共活动,公共活动,公共活动,公共活动,公共活动,公共活动。Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakan。Hasil penelitian menujukkan bahwa sebenarnya menurut M. quuraish Shihab keberadaan umat Islam masih jauh dari sisi positif ummaţan wasaţan, pemahaman ummatan wasaţan dalam Pancasila adalah个人-个人温和,tidak ke kiri dan kanan, agar cipta mental yang adil, orangang yang dijadikan saksi dan semua pihak menyaksikan sebagai contoh。Terdapat delapan hal Menurut Quraish Shihab tentang konsep ummatan wasaţan yyitu (a) Keyakinan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya;(b) kemantapan;(c) Kecerdasan;(d)团结起来,团结起来,团结起来;(e) Ekuitas;(f) Terpuji;(g) Keseimbangan;(h)理解。