PENDUGAAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK BERBANTUAN METODE LINEARISASI FUNGSI NONLINEAR UNTUK PRODUKSI SEBUAH GENERATOR OKSIGEN

Muhammad Azril Maulana, Arief Goeritno
{"title":"PENDUGAAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK BERBANTUAN METODE LINEARISASI FUNGSI NONLINEAR UNTUK PRODUKSI SEBUAH GENERATOR OKSIGEN","authors":"Muhammad Azril Maulana, Arief Goeritno","doi":"10.14710/transmisi.24.4.153-161","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebutuhan daya listrik untuk pembuatan suatu peralatan produksi menjadi sangat penting, agar biaya konsumsi daya listrik dapat diantisipasi dan diinternalisasi menjadi biaya produksi. Daya listrik terkonsumsi untuk pembuatan setiap generator oksigen bukan menjadi hal utama, namun keberadaan unsur tersebut tetap harus diperhitungkan. Berdasarkan hal itu, maka pada penelitian ini diprediksi kebutuhan daya listrik untuk produksi sebuah generator oksigen. Prediksi kebutuhan daya listrik dilakukan dengan metode konvensional berbasis deret waktu, sehingga diperlukan penetapan dua sasaran penelitian yang meliputi (i) mengukur nilai tegangan, mengukur nilai arus, dan menghitung daya untuk kebutuhan fase perakitan dan produksi dan (ii) membuat persamaan regresi linear kebutuhan daya listrik dan menguji kevalidan koefisien korelasi berbantuan metode linearisasi fungsi nonlinear. Metode penelitian dilakukan dengan (i) pencatatan nilai tegangan dan arus, dilanjutkan dengan penghitungan daya listrik terkonsumsi saat fase perakitan dan proses produksi; dan (ii) pembuatan persamaan regresi linear melalui tahapan linearisasi fungsi nonlinear untuk perolehan penggambaran suatu hubungan satu variabel bebas (predictor, x) dengan suatu variabel tak-bebas (response, y), dilanjutkan tahapan perolehan dan uji validitas terhadap koefisien korelasi. Hasil pengukuran tegangan dan arus bervariatif saat fase perakitan maupun saat proses produksi, kemudian dilakukan perhitungnan daya listrik dengan hukum Ohm. Saat fase perakitan, setelah melalui proses linearisasi fungsi nonlinear diperoleh persamaan  atau dalam bentuk persamaan regresi linear , dan nilai koefisien korelasi, r sebesar -0,86635. Saat fase proses produksi, setelah dilakukan proses linearisasi fungsi nonlinear diperoleh persamaan  atau dalam bentuk persamaan regresi linear, yaitu , dan nilai koefisien korelasi, r sebesar -0,36831.  Berdasarkan hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa koefisien korelasi yang diperoleh telah sesuai persyaratan pada kisaran nilai , namun terkategori dengan kriteria “hubungan kuat” saat fase perakitan dan kriteria “hubungan lemah” saat fase proses produksi. Kriteria “hubungan kuat” pada fase perakitan, disebabkan oleh jumlah peralatan listrik untuk fase perakitan hanya terdiri atas tiga macam peralatan listrik, sedangkan kriteria “hubungan lemah” pada fase proses produksi, disebabkan oleh jumlah peralatan listrik untuk fase proses produksi sebanyak sepuluh peralatan atau berjumlah tiga kali lipat lebih dari fase perakitan.","PeriodicalId":413938,"journal":{"name":"Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/transmisi.24.4.153-161","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kebutuhan daya listrik untuk pembuatan suatu peralatan produksi menjadi sangat penting, agar biaya konsumsi daya listrik dapat diantisipasi dan diinternalisasi menjadi biaya produksi. Daya listrik terkonsumsi untuk pembuatan setiap generator oksigen bukan menjadi hal utama, namun keberadaan unsur tersebut tetap harus diperhitungkan. Berdasarkan hal itu, maka pada penelitian ini diprediksi kebutuhan daya listrik untuk produksi sebuah generator oksigen. Prediksi kebutuhan daya listrik dilakukan dengan metode konvensional berbasis deret waktu, sehingga diperlukan penetapan dua sasaran penelitian yang meliputi (i) mengukur nilai tegangan, mengukur nilai arus, dan menghitung daya untuk kebutuhan fase perakitan dan produksi dan (ii) membuat persamaan regresi linear kebutuhan daya listrik dan menguji kevalidan koefisien korelasi berbantuan metode linearisasi fungsi nonlinear. Metode penelitian dilakukan dengan (i) pencatatan nilai tegangan dan arus, dilanjutkan dengan penghitungan daya listrik terkonsumsi saat fase perakitan dan proses produksi; dan (ii) pembuatan persamaan regresi linear melalui tahapan linearisasi fungsi nonlinear untuk perolehan penggambaran suatu hubungan satu variabel bebas (predictor, x) dengan suatu variabel tak-bebas (response, y), dilanjutkan tahapan perolehan dan uji validitas terhadap koefisien korelasi. Hasil pengukuran tegangan dan arus bervariatif saat fase perakitan maupun saat proses produksi, kemudian dilakukan perhitungnan daya listrik dengan hukum Ohm. Saat fase perakitan, setelah melalui proses linearisasi fungsi nonlinear diperoleh persamaan  atau dalam bentuk persamaan regresi linear , dan nilai koefisien korelasi, r sebesar -0,86635. Saat fase proses produksi, setelah dilakukan proses linearisasi fungsi nonlinear diperoleh persamaan  atau dalam bentuk persamaan regresi linear, yaitu , dan nilai koefisien korelasi, r sebesar -0,36831.  Berdasarkan hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa koefisien korelasi yang diperoleh telah sesuai persyaratan pada kisaran nilai , namun terkategori dengan kriteria “hubungan kuat” saat fase perakitan dan kriteria “hubungan lemah” saat fase proses produksi. Kriteria “hubungan kuat” pada fase perakitan, disebabkan oleh jumlah peralatan listrik untuk fase perakitan hanya terdiri atas tiga macam peralatan listrik, sedangkan kriteria “hubungan lemah” pada fase proses produksi, disebabkan oleh jumlah peralatan listrik untuk fase proses produksi sebanyak sepuluh peralatan atau berjumlah tiga kali lipat lebih dari fase perakitan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
辅助辅助电源的线性功能分析方法产生一个氧气发生器
生产设备所需的电力变得至关重要,从而预测电力的消耗成本并将其内化为生产成本。用于制造任何氧气发生器的可消耗电力并不是主要因素,但这些元素的存在仍然需要考虑。基于此,本研究预测了产生氧气发生器的电力需求。电力需求预测方法进行传统的基于时间序列,所以需要两项研究的对象包括(i)测量电压、电流测量值和价值计算资源来满足生产和组装阶段(ii)就会滑动系数线性回归方程的电力需求,测试应该等待berbantuan相关性linearisasi非线性函数的方法。研究方法包括(i)记录电压值和电流,然后在装配和生产阶段消耗电能计算;(ii)线性回归方程的生成是通过非线性职能的分级顺序,即对单个自由变量(predictor, x)的概述关系(response, y),然后对相关性系数进行比较和有效性测试。在装配阶段和生产过程中对电压和电流的变化测量,然后根据欧姆定律对电力进行计算。在装配阶段,通过线性函数线性回归方程的线性线性方程获得方程或相关系数值,r为- 0.86635。在生产过程的阶段,在完成非线性功能线性回归方程之后,可以获得方程,也就是线性回归方程,以及相关系数值,r为- 0.36831。根据结果可以推断,所获得的相关性系数符合价值范围内的要求,但在装配阶段符合“强关系”标准,在生产过程阶段属于“弱关系”标准。组装阶段“强连接”的标准,由三类电子设备的数量组成,而生产阶段“弱连接”的标准,是生产阶段10种设备的电气数量,或其数量是组装阶段的三倍以上。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) UPDL PANDAAN PENERAPAN DETEKSI GARIS PADA AGV MENGGUNAKAN METODE HSV SISTEM MONITORING DAN PERLINDUNGAN TANAMAN DARI GANGGUAN HEWAN BERBASIS INTERNET OF THINGS PENGARUH DELAY PADA MODUL WIFI 802.11B/G/N ESP 32 DI RENTANG FREKUENSI 2.4 GHZ TERHADAP SMART CONTROL SOLAR HOME SYSTEM OPTIMALISASI KINERJA REPEATER SINYAL GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE DENGAN METODE HIGH-MULTI SERIAL (STUDI KASUS : PEGUNUNGAN PEGANTENAN, PAMEKASAN)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1