{"title":"PRAKTIK PENDIDIKAN AGAMA PADA SISWA-SISWI NON KATOLIK DI SEKOLAH DASAR KATOLIK SE-KOTA KUPANG","authors":"Fembrianus S. Tanggur, Yulsy M. Nitte","doi":"10.36928/jpkm.v11i2.162","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah intolerasi dan politisasi agama tidak bisa dibaca sebagai masalah sesaat di tengah kemajemukan agama di Indonesia, intoleransi dan politisasi agama adalah masalah laten dan selalu rentan untuk meledak. Hal itu merupakan akibat dari prakondisi dasar bahwa setiap agama memiliki aspek dogmatis yang tidak bisa diganggu gugat, yang tidak bisa direlativisir dengan keberadaan agama lain dan tidak gampang didialogkan. Tugas kita adalah membangun tatanan hidup bersama yang aman dan damai secara berkelanjutan, bagaimana membuat masyarakat “melek pluralitas”, yang menerima fakta keberagaman secara apa adanya, sekolah sebagai wadah menerapkan amanat undang-undang tentang toleransi terhadap siswa yang berbeda agama, suku,ras atau golongan. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model B. Mathew Miles dan A. Michael Huberman yaitu reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpula/ verifikasi Hasil penelitian yaitu: Pertama, secara umum dalam perlakukan sehari-hari, tidak ditemukan adanya sikap diskriminatif. Kedua, semua sekolah dasar katolik di Kota Kupang mewajibkan semua siswanya untuk mengikuti pelajaran agama katolik. Ketiga, perlu dilakukan sosialisasi amanah Sisdiknas dan pendekatan persuasif oleh pemerintah agar sekolah dasar katolik se-Kota Kupang dapat merubah peraturan yang mewajibkan semua siswa mengikuti pembelajaran agama Katolik.","PeriodicalId":355721,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36928/jpkm.v11i2.162","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Masalah intolerasi dan politisasi agama tidak bisa dibaca sebagai masalah sesaat di tengah kemajemukan agama di Indonesia, intoleransi dan politisasi agama adalah masalah laten dan selalu rentan untuk meledak. Hal itu merupakan akibat dari prakondisi dasar bahwa setiap agama memiliki aspek dogmatis yang tidak bisa diganggu gugat, yang tidak bisa direlativisir dengan keberadaan agama lain dan tidak gampang didialogkan. Tugas kita adalah membangun tatanan hidup bersama yang aman dan damai secara berkelanjutan, bagaimana membuat masyarakat “melek pluralitas”, yang menerima fakta keberagaman secara apa adanya, sekolah sebagai wadah menerapkan amanat undang-undang tentang toleransi terhadap siswa yang berbeda agama, suku,ras atau golongan. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model B. Mathew Miles dan A. Michael Huberman yaitu reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpula/ verifikasi Hasil penelitian yaitu: Pertama, secara umum dalam perlakukan sehari-hari, tidak ditemukan adanya sikap diskriminatif. Kedua, semua sekolah dasar katolik di Kota Kupang mewajibkan semua siswanya untuk mengikuti pelajaran agama katolik. Ketiga, perlu dilakukan sosialisasi amanah Sisdiknas dan pendekatan persuasif oleh pemerintah agar sekolah dasar katolik se-Kota Kupang dapat merubah peraturan yang mewajibkan semua siswa mengikuti pembelajaran agama Katolik.
在印尼,宗教不容忍和政治化问题不能被视为一个暂时的问题,宗教不容忍和政治化是潜在的问题,总是很容易爆发。这是一个基本的做法的结果,即每一种宗教都有教条的一个不可侵犯的方面,不能与其他宗教的存在和不容易接触。我们的工作是建立一个安全、和平、可持续的共同生活秩序,如何使一个“文化多元化”的社会,接受多样性的事实,学校作为一个容器,对不同宗教、种族、种族或阶级的学生执行宽容的法律使命。本研究方法采用描述性质的方法,通过观察、采访、标签和文档研究来获取数据。基于B. Mathew Miles和A. Michael Huberman模型的数据分析,即数据还原、数据演示和结论验证研究结果:首先,在普通普通食品中,没有发现歧视性。其次,库邦市所有的天主教小学都要求所有的学生上天主教课。第三,需要通过社会化社会化和政府的说服手段,使库邦市天主教小学能够改变要求所有学生参加天主教学习的规定。