{"title":"Metode Dakwah Program Pesantren Masa Keemasan dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Bagi Lansia di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung","authors":"Dwi Shalma Salsabila, Komarudin Shaleh, Hendi Suhendi","doi":"10.29313/bcsibc.v3i2.7673","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. The problem of Qur'an illiteracy is still widely experienced by Muslims, even with the elderly. This is due to the lack of religious education facilities for the elderly. Therefore, providing Islamic knowledge to the elderly is considered necessary as a provision for themselves to prepare for husnul khotimah. The presence of Daarut Tauhiid pesantren with a program called Pesantren Masa Keemasan (PMK) can be an alternative to the problem of Qur'an illiteracy experienced by the elderly. This research was conducted to find out about the da'wah method applied to the PMK program and its results on the ability to read the Qur'an for the elderly. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. Data sources were obtained from the managers and musyrif/ah of the PMK program, PMK program participants, and PMK alumni. Data were collected through observation, interviews and documentation. Then the data processing and analysis techniques were carried out through the stages of Data Reduction, Data Display and Conclusion Drawing. From the results of the study, it is known that the PMK program is a 40-day boarding school program for Muslims aged 45 years and over. Material delivery is done in theory and practice, and given the opportunity to discuss. \nAbstrak. Permasalahan buta huruf al-qur’an masih banyak dialami oleh ummat muslim, bahkan yang berusia lanjut sekalipun. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sarana pendidikan keagamaan bagi lansia. Oleh karena itu, pemberian pengetahuan keislaman pada lansia dianggap perlu sebagai bekal dirinya untuk mempersiapkan husnul khotimah. Kehadiran pesantren Daarut Tauhiid dengan sebuah program yang diberi nama Pesantren Masa Keemasan (PMK) dapat menjadi alternatif bagi persoalan buta huruf al-qur’an yang dialami lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang metode dakwah yang diterapkan pada program PMK dan hasilnya terhadap kemampuan membaca al-qur’an bagi lansia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dekskriptif. Sumber data didapatkan dari pengelola dan musyrif/ah program PMK, peserta program PMK, serta alumni PMK. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tahapan Reduksi Data, Display Data dan Penarikan Kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa program PMK merupakan program pesantren mukim selama 40 hari untuk muslim/ah usia 45 tahun keatas. Penyampaian materi dilakukan secara teori dan praktik, serta diberikan kesempatan untuk berdiskusi.","PeriodicalId":178544,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication","volume":"294 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcsibc.v3i2.7673","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. The problem of Qur'an illiteracy is still widely experienced by Muslims, even with the elderly. This is due to the lack of religious education facilities for the elderly. Therefore, providing Islamic knowledge to the elderly is considered necessary as a provision for themselves to prepare for husnul khotimah. The presence of Daarut Tauhiid pesantren with a program called Pesantren Masa Keemasan (PMK) can be an alternative to the problem of Qur'an illiteracy experienced by the elderly. This research was conducted to find out about the da'wah method applied to the PMK program and its results on the ability to read the Qur'an for the elderly. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. Data sources were obtained from the managers and musyrif/ah of the PMK program, PMK program participants, and PMK alumni. Data were collected through observation, interviews and documentation. Then the data processing and analysis techniques were carried out through the stages of Data Reduction, Data Display and Conclusion Drawing. From the results of the study, it is known that the PMK program is a 40-day boarding school program for Muslims aged 45 years and over. Material delivery is done in theory and practice, and given the opportunity to discuss.
Abstrak. Permasalahan buta huruf al-qur’an masih banyak dialami oleh ummat muslim, bahkan yang berusia lanjut sekalipun. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sarana pendidikan keagamaan bagi lansia. Oleh karena itu, pemberian pengetahuan keislaman pada lansia dianggap perlu sebagai bekal dirinya untuk mempersiapkan husnul khotimah. Kehadiran pesantren Daarut Tauhiid dengan sebuah program yang diberi nama Pesantren Masa Keemasan (PMK) dapat menjadi alternatif bagi persoalan buta huruf al-qur’an yang dialami lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang metode dakwah yang diterapkan pada program PMK dan hasilnya terhadap kemampuan membaca al-qur’an bagi lansia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dekskriptif. Sumber data didapatkan dari pengelola dan musyrif/ah program PMK, peserta program PMK, serta alumni PMK. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tahapan Reduksi Data, Display Data dan Penarikan Kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa program PMK merupakan program pesantren mukim selama 40 hari untuk muslim/ah usia 45 tahun keatas. Penyampaian materi dilakukan secara teori dan praktik, serta diberikan kesempatan untuk berdiskusi.
摘要古兰经文盲的问题在穆斯林中仍然普遍存在,即使是老年人。这是由于缺乏针对老年人的宗教教育设施。因此,向老年人提供伊斯兰教知识被认为是必要的,因为这是为他们自己准备胡努尔·霍蒂玛所做的准备。Daarut Tauhiid pesantren的存在,以及一个名为pesantren Masa Keemasan (PMK)的项目,可以成为老年人所经历的古兰经文盲问题的另一种选择。本研究是为了了解应用于PMK项目的da'wah方法及其对老年人阅读《古兰经》能力的影响。本研究采用定性与描述性相结合的方法。数据来源来自PMK项目的管理人员和musyrif/ah、PMK项目参与者和PMK校友。通过观察、访谈和文件收集数据。然后通过数据还原、数据显示和得出结论三个阶段进行数据处理和分析技术。从调查结果可知,PMK项目是针对45岁以上穆斯林的40天寄宿学校项目。材料交付是在理论和实践中完成的,并给予讨论的机会。Abstrak。《古兰经》是一种宗教信仰,是一种宗教信仰,是一种宗教信仰。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Oleh karena, pemberian pengetahuan keislaman pakan lansia dianggap perlu sebagai bekal dirinya untuk成员,kan husnul khotimah。Kehadiran pesantren Daarut Tauhiid dengan sebuah程序yang diberi nama pesantren Masa Keemasan (PMK) dapat menjadi替代bagi个人,但huruf al- quuran yang dialami lania。Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentend方法dakwah yang diterapkan padada程序PMK dan hasilnya terhadap kemapan membaca al- quuran bagi lania。Penelitian ini menggunakan方法的定性分析。夏季数据didapatkan dari pengelola dan musyrif/ah项目PMK, pesta项目PMK, serta校友PMK。数据、数据、观测、数据和文献。Kemudian teknik pengolahan dan分析数据dilakukan melalui tahapan Reduksi数据,显示数据dan Penarikan kespulan。Dari hasil penelitian diketahui bahwa计划PMK merupakan计划pesantren mukim selama 40 hari untuk muslim/ah usia 45 tahun keata。penyampaan materi dilakukan secara teori dan praktik, serta diberikan kesempatan untuk berdiskusi。