{"title":"Persepsi Mahasiswa Farmasi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Gizi Dan Pendidikan Jasmani Terhadap Interprofessional Education (IPE)","authors":"Vitis Vini Fera Ratna Utami, Satibi Satibi`, Susi Ari Kristina, Yayi Suryo Prabandari","doi":"10.35617/jfionline.v14i1.12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penerapan Interprofessional Education (IPE) dalam kurikulum di perguruan tinggi merupakan strategi kunci untuk menghasilkan tenaga profesional yang memiliki kemampuan kolaborasi antar profesi atau Interprofessional Collaboration (IPC) seperti Farmasi, Keperawatan, Gizi dan juga profesi yang lain yang masuk dalam rumpun ilmu-ilmu kesehatan. Kemampuan kolaborasi antar profesi menjadi penting untuk dimiliki seiring dengan perubahan peran apoteker serta layanan kesehatan yang semakin terintegrasi. Sebelum penerapan IPE, perlu dilakukan analisis tentang persepsi mahasiswa terhadap IPE sehingga dapat dapat diketahui materi IPE yang perlu diberi penekanan saat penerapannya, serta mengetahui apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa dari jurusan yang berbeda. \nPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan secara cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan responden semua mahasiswa semester 4 Fikes yaitu jurusan Farmasi (n=92), jurusan Keperawatan (n=88), jurusan Kesehatan Masyarakat (n=95), jurusan Gizi (n=66) dan jurusan Pendidikan Jasmani (n=42). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner The Interdisciplinary Education Perception Scale (IEPS). Kemudian dihitung skor total pada hasil kuesioner dan dilanjutkan Uji Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan skor antar jurusan. \nMahasiswa disemua jurusan memiliki persepsi yang baik terhadap IPE. Jurusan Keperawatan memiliki skor yang paling tinggi (57,24/86,73% terhadap skor total) dan Jurusan Pendidikan Jasmani yang memiliki skor yang paling rendah (55,18/83,61 terhadap skor total). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa disemua jurusan memberikan persepsi yang positif terhadap IPE. Poin tentang menjadi profesi handal dan juga dapat mengandalkan kerja profesional anggota tim lain adalah hal yang perlu ditingkatkan. dalam membangun materi pembelajaran. Kedua hal ini perlu dipertimbangkan ketika menerapkan IPE pada kegiatan pembelajaran. \nKata kunci: Persepsi, Farmasi, Ilmu-ilmu Kesehatan,kolaborasi, interprofesional education.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v14i1.12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penerapan Interprofessional Education (IPE) dalam kurikulum di perguruan tinggi merupakan strategi kunci untuk menghasilkan tenaga profesional yang memiliki kemampuan kolaborasi antar profesi atau Interprofessional Collaboration (IPC) seperti Farmasi, Keperawatan, Gizi dan juga profesi yang lain yang masuk dalam rumpun ilmu-ilmu kesehatan. Kemampuan kolaborasi antar profesi menjadi penting untuk dimiliki seiring dengan perubahan peran apoteker serta layanan kesehatan yang semakin terintegrasi. Sebelum penerapan IPE, perlu dilakukan analisis tentang persepsi mahasiswa terhadap IPE sehingga dapat dapat diketahui materi IPE yang perlu diberi penekanan saat penerapannya, serta mengetahui apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa dari jurusan yang berbeda.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan secara cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan responden semua mahasiswa semester 4 Fikes yaitu jurusan Farmasi (n=92), jurusan Keperawatan (n=88), jurusan Kesehatan Masyarakat (n=95), jurusan Gizi (n=66) dan jurusan Pendidikan Jasmani (n=42). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner The Interdisciplinary Education Perception Scale (IEPS). Kemudian dihitung skor total pada hasil kuesioner dan dilanjutkan Uji Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan skor antar jurusan.
Mahasiswa disemua jurusan memiliki persepsi yang baik terhadap IPE. Jurusan Keperawatan memiliki skor yang paling tinggi (57,24/86,73% terhadap skor total) dan Jurusan Pendidikan Jasmani yang memiliki skor yang paling rendah (55,18/83,61 terhadap skor total). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa disemua jurusan memberikan persepsi yang positif terhadap IPE. Poin tentang menjadi profesi handal dan juga dapat mengandalkan kerja profesional anggota tim lain adalah hal yang perlu ditingkatkan. dalam membangun materi pembelajaran. Kedua hal ini perlu dipertimbangkan ketika menerapkan IPE pada kegiatan pembelajaran.
Kata kunci: Persepsi, Farmasi, Ilmu-ilmu Kesehatan,kolaborasi, interprofesional education.