{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN TABLET HISAP ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT KECAMATAN BEKASI SELATAN","authors":"Sherly Tandi Arrang, Raymunda Widia Kimla Ningrum, Yohanes Eko Adi Prasetyanto","doi":"10.35617/jfionline.v15i2.153","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Infeksi adalah penyakit yang yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, atau protozoa dan dapat terjadi pada semua usia. Obat yang berfungsi untuk mengobati infeksi karena bakteri disebut sebagai antibiotik. Kurangnya pengetahuan masyarakat dapat mendorong perilaku penggunaan antibiotik yang tidak rasional, dan berujung pada resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik merek X serta hubungan antara jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan dengan perilaku penggunaan antibiotik merek X pada masyarakat Kecamatan Bekasi Selatan. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode cross sectional. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden menggunakan google formulir. Analisis hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, pendapatan dan pengetahuan dengan perilaku dilakukan menggunakan Chi Square Test, sedangkan untuk analisis hubungan usia dengan perilaku menggunakan One Way ANOVA. Penelitian dilakukan kepada 384 responden. Mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki jemis kelamin perempuan (62,5%), berusia antara 17-25 tahun (56,5%), memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK (54,2%), dan mempunyai pendapatan dibawah Rp. 2.500.000 dalam setiap bulannya (56%). Tingkat pengetahuan responden dengan kategori tinggi sebesar 57,3% dan perilaku responden dengan kategori rasional sebesar 50,5%. Faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan tablet hisap antibiotik adalah pendidikan (p=0,000), pendapatan (0,003), dan pengetahuan (p=0,000), sedangkan jenis kelamin (p=0,562) dan usia (p=0,280) tidak memiliki hubungan dengan perilaku penggunaan tablet hisap antibiotik merek X.","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"232 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v15i2.153","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Infeksi adalah penyakit yang yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, atau protozoa dan dapat terjadi pada semua usia. Obat yang berfungsi untuk mengobati infeksi karena bakteri disebut sebagai antibiotik. Kurangnya pengetahuan masyarakat dapat mendorong perilaku penggunaan antibiotik yang tidak rasional, dan berujung pada resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik merek X serta hubungan antara jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan dengan perilaku penggunaan antibiotik merek X pada masyarakat Kecamatan Bekasi Selatan. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode cross sectional. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden menggunakan google formulir. Analisis hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, pendapatan dan pengetahuan dengan perilaku dilakukan menggunakan Chi Square Test, sedangkan untuk analisis hubungan usia dengan perilaku menggunakan One Way ANOVA. Penelitian dilakukan kepada 384 responden. Mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki jemis kelamin perempuan (62,5%), berusia antara 17-25 tahun (56,5%), memiliki pendidikan terakhir SMA/SMK (54,2%), dan mempunyai pendapatan dibawah Rp. 2.500.000 dalam setiap bulannya (56%). Tingkat pengetahuan responden dengan kategori tinggi sebesar 57,3% dan perilaku responden dengan kategori rasional sebesar 50,5%. Faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan tablet hisap antibiotik adalah pendidikan (p=0,000), pendapatan (0,003), dan pengetahuan (p=0,000), sedangkan jenis kelamin (p=0,562) dan usia (p=0,280) tidak memiliki hubungan dengan perilaku penggunaan tablet hisap antibiotik merek X.