Christina De Fretes, E. Simaremare, E. Gunawan, V. Agustini, Y. E. Maulana, Nabila Nur Fadhilah
{"title":"LC-MS of Grammatophyllum scriptum (Lindl.)Bl. and Cytoxic Activity Test","authors":"Christina De Fretes, E. Simaremare, E. Gunawan, V. Agustini, Y. E. Maulana, Nabila Nur Fadhilah","doi":"10.35617/jfionline.v13i2.33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) merupakan salah satu tanaman yang digemari di kalangan masyarakat sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Aggrek macan memiliki senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid dan tannin yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional. Namun, penelitian mengenai Anggrek Macan di bidang farmakologi masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak herba Anggrek Macan secara LC-MS/MS serta nilai LC₅₀ dan konsentrasi dari ekstrak herba Anggrek Macan yang paling efektif membunuh larva udang (Artemia salina Leach.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel dari kebun Anggrek yang ada di Lingkungan FMIPA Universitas Cenderawasih Papua-Indonesia, selanjutnya sampel dibuat dalam bentuk simplisia, diekstraksi dengan etil asetat. Ekstrak selanjutnya dianalisis dengan LC-MS/MS dan dari ekstrak tersebut juga dilakukan uji sitotoksik dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) mengandung 2′,6′-Dihydroxy-4′-methoxy-dihydrochalcone, Apigenin-7-O-α-L-rhamnose(1→4)-6\"-O-acetyl-β-D-glucoside, Kushenol H, Rubrofusarin, 3-Hydroxy baicalein dan Luteolin yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan Liquid Chromatography tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Ekstrak herba Anggrek Macan memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai LC₅₀ 150,96 ppm dengan tergolong kurang toksik. \n ","PeriodicalId":170986,"journal":{"name":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) merupakan salah satu tanaman yang digemari di kalangan masyarakat sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Aggrek macan memiliki senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid dan tannin yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional. Namun, penelitian mengenai Anggrek Macan di bidang farmakologi masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak herba Anggrek Macan secara LC-MS/MS serta nilai LC₅₀ dan konsentrasi dari ekstrak herba Anggrek Macan yang paling efektif membunuh larva udang (Artemia salina Leach.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel dari kebun Anggrek yang ada di Lingkungan FMIPA Universitas Cenderawasih Papua-Indonesia, selanjutnya sampel dibuat dalam bentuk simplisia, diekstraksi dengan etil asetat. Ekstrak selanjutnya dianalisis dengan LC-MS/MS dan dari ekstrak tersebut juga dilakukan uji sitotoksik dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl.) mengandung 2′,6′-Dihydroxy-4′-methoxy-dihydrochalcone, Apigenin-7-O-α-L-rhamnose(1→4)-6"-O-acetyl-β-D-glucoside, Kushenol H, Rubrofusarin, 3-Hydroxy baicalein dan Luteolin yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan Liquid Chromatography tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Ekstrak herba Anggrek Macan memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai LC₅₀ 150,96 ppm dengan tergolong kurang toksik.