{"title":"Strategi Komunikasi dalam Tata Kelola Pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia","authors":"Heldi Yunan Ardian, D. H. Azahari","doi":"10.21082/AKP.V18N1.2020.59-74","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Natural resource management generally involves parties who have conflicts of power and interests. For Indonesia, palm oil development has a positive impact on people's welfare and economic gain. However, the palm oil industry's growth in its development caused controversy, especially among the international community. In this study, a stakeholder analysis was carried out to determine the degree of influence and interest of the relevant engagements and formulate an appropriate and solutive communication strategy in improving palm oil governance in Indonesia. The stakeholder analysis study was carried out based on the results of three levels of Fairclough discourse analysis based on online media publications, interviews, and observations during 2015-2018. The findings of this study indicate that there are 31 of the 40 stakeholders identified in the Crowd quadrant that showed an uproar about the controversy over oil palm development in Indonesia came from parties who did not need to be significant for governance improvement. On the other hand, stakeholders who have strategic positions are not invited to determine more actively to reach consensus. This study implies that sustainable oil palm development can be achieved if accompanied by promoting constructive communication among stakeholders to reach mutual understanding. AbstrakPengelolaan sumber daya alam umumnya melibatkan pihak-pihak yang memiliki konflik pengaruh dan kepentingan. Bagi Indonesia, pengembangan kelapa sawit memiliki dampak positif pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi nasional. Namun demikian, industri kelapa sawit dalam perkembangannya menimbulkan kontroversi, terutama di kalangan masyarakat internasional. Dalam kajian ini, analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk mengetahui derajat pengaruh dan kepentingan dari pemangku kepentingan yang terlibat serta merumuskan strategi komunikasi yang tepat dan solutif dalam perbaikan tata kelola kelapa sawit di Indonesia. Kajian analisis pemangku kepentingan dilakukan berdasarkan hasil tiga tingkat analisis diskursus Fairclough berdasarkan publikasi media online, wawancara, dan obervasi selama periode 2015-2018. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa terdapat 31 dari 40 pemangku kepentingan yang teridentifikasi berada pada kuadran Crowd yang menunjukkan adanya indikasi bahwa keriuhan mengenai kontroversi pengembangan kelapa sawit di Indonesia bersumber dari pihak-pihak yang sebetulnya tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap perbaikan tata kelola. Di lain pihak, pemangku kepentingan yang memiliki posisi strategis tidak diajak untuk berpartisipasi lebih aktif untuk mencapai sebuah konsensus. Studi ini memberikan implikasi bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan dapat dicapai apabila disertai dengan mengedepankan komunikasi konstruktif antarpara pemangku kepentingan untuk mencapai pemahahaman bersama.","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Analisis Kebijakan Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/AKP.V18N1.2020.59-74","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Natural resource management generally involves parties who have conflicts of power and interests. For Indonesia, palm oil development has a positive impact on people's welfare and economic gain. However, the palm oil industry's growth in its development caused controversy, especially among the international community. In this study, a stakeholder analysis was carried out to determine the degree of influence and interest of the relevant engagements and formulate an appropriate and solutive communication strategy in improving palm oil governance in Indonesia. The stakeholder analysis study was carried out based on the results of three levels of Fairclough discourse analysis based on online media publications, interviews, and observations during 2015-2018. The findings of this study indicate that there are 31 of the 40 stakeholders identified in the Crowd quadrant that showed an uproar about the controversy over oil palm development in Indonesia came from parties who did not need to be significant for governance improvement. On the other hand, stakeholders who have strategic positions are not invited to determine more actively to reach consensus. This study implies that sustainable oil palm development can be achieved if accompanied by promoting constructive communication among stakeholders to reach mutual understanding. AbstrakPengelolaan sumber daya alam umumnya melibatkan pihak-pihak yang memiliki konflik pengaruh dan kepentingan. Bagi Indonesia, pengembangan kelapa sawit memiliki dampak positif pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi nasional. Namun demikian, industri kelapa sawit dalam perkembangannya menimbulkan kontroversi, terutama di kalangan masyarakat internasional. Dalam kajian ini, analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk mengetahui derajat pengaruh dan kepentingan dari pemangku kepentingan yang terlibat serta merumuskan strategi komunikasi yang tepat dan solutif dalam perbaikan tata kelola kelapa sawit di Indonesia. Kajian analisis pemangku kepentingan dilakukan berdasarkan hasil tiga tingkat analisis diskursus Fairclough berdasarkan publikasi media online, wawancara, dan obervasi selama periode 2015-2018. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa terdapat 31 dari 40 pemangku kepentingan yang teridentifikasi berada pada kuadran Crowd yang menunjukkan adanya indikasi bahwa keriuhan mengenai kontroversi pengembangan kelapa sawit di Indonesia bersumber dari pihak-pihak yang sebetulnya tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap perbaikan tata kelola. Di lain pihak, pemangku kepentingan yang memiliki posisi strategis tidak diajak untuk berpartisipasi lebih aktif untuk mencapai sebuah konsensus. Studi ini memberikan implikasi bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan dapat dicapai apabila disertai dengan mengedepankan komunikasi konstruktif antarpara pemangku kepentingan untuk mencapai pemahahaman bersama.
自然资源管理通常涉及有权力和利益冲突的各方。对于印尼来说,棕榈油的发展对人民的福利和经济收益有着积极的影响。然而,棕榈油行业在其发展过程中的增长引起了争议,特别是在国际社会中。在本研究中,进行了利益相关者分析,以确定相关业务的影响程度和利益,并制定适当的和解决方案的沟通策略,以改善印度尼西亚的棕榈油治理。利益相关者分析研究基于2015-2018年网络媒体出版物、访谈和观察三个层次的Fairclough话语分析结果进行。本研究的结果表明,在人群象限中确定的40个利益相关者中,有31个利益相关者对印度尼西亚油棕开发的争议表示不满,这些利益相关者并不需要对治理改进具有重要意义。另一方面,具有战略地位的利益相关者不被邀请更积极地决定以达成共识。本研究表明,如果能促进利益相关者之间的建设性沟通,达到相互理解,油棕的可持续发展是可以实现的。[摘要]彭格拉罕的数目、数目、数目、数目、数目、数目、数目、数目、数目、数目等。在印度尼西亚,彭邦和kelapa看到了memiliki danpak positive pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan economic national。Namun demikian, industry kelapa sawwit dalam perkembangannya menimbulkan kontroversi, terutama di kalangan masyarakat international。Dalam kajian ini,分析pemangku kepenting和dilakukan untuk mengetahui derajat pengaruh dan kepenting和dari pemangku kepenting和yang terlibat serta merumuskan战略,komunikasi yang tepat和解决方案,Dalam perbaikan tata kelola kelapa sawit di Indonesia。Kajian analysis pemangku kepentingan和dilakukan berdasarkan hasil tiga tingkat analysis diskursus Fairclough berdasarkan publiclikasi media online, wanancara, dan obervasi selama, 2015-2018年。Temuan kajian ini menunjukkan bahwa terdapat 31 dari 40 pemangku kepentingan yang teridentifikasi berada paada kuadran人群yang menunjukkan adanya indikasi bahwa keriuhan mengenai kontroversi pengembangan kelapa sawit di Indonesia消费者dari pihak-pihak yang sebetulnya tidak terlalu berpengaruh signfikan terhadap perbaikan tata kelola。迪莲比哈,彭明姑保持和杨的记忆,可能的战略,以取得一致的意见,取得一致的意见,取得一致的意见,取得一致的意见。研究成员包括:(1)berkelanjutan dapat dicapai apabila disertai dengan mengedepankan komunikasi konstrukif antarpara pemangku kepentingan和(1)untuk menapai pemahahaman bersama。