{"title":"Eosinophilic Ascites Due to Eosinophilic Gastroenteritis – Cytological Approach","authors":"I. Romus","doi":"10.26891/jik.v11i2.2017.47-51","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Eosinophilic ascites (EA) merupakan kasus yang sangat jarang. EA merupakan gejala yang paling jarang dari penyakitgastroenteritis eosinofilik (EGE). EA terjadi karena adanya edema dan peradangan eosinofilik dari lapisan serosa usushalus dan dapat melibatkan segmen lain pada saluran gastrointestinal. Kami melaporkan kasus seorang wanita berusia19 tahun dengan gambaran mikroskopik sitologi cairan asites tampak eosinofil yang cukup padat dan pemeriksaanhistopatologi dari biopsi lambung menunjukkan infiltrasi eosinofil. Data klinis menunjukkan adanya nyeri abdomendifus, mual, distensi abdomen, ascites sedang, dan diare. Hasil Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkanadanya penebalan dinding usus halus difus dan tidak mendeteksi keganasan primer. Hasil tes laboratorium menunjukkaneosinofilia pada pemeriksaan darah tepi, kadar IgE serum meningkat dan negatif untuk infeksi parasit. Pasien mendapatkanterapi SLE selama 1 tahun tanpa perbaikan yang nyata. Pengobatan dengan kortikosteroid menormalkan hasil teslaboratorium dan asites teratasi segera. EGE merupakan kasus yang langka dan harus diingat pada pasien dengangejala ascites yang tidak diketahui penyebabnya.","PeriodicalId":385518,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kedokteran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26891/jik.v11i2.2017.47-51","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Eosinophilic ascites (EA) merupakan kasus yang sangat jarang. EA merupakan gejala yang paling jarang dari penyakitgastroenteritis eosinofilik (EGE). EA terjadi karena adanya edema dan peradangan eosinofilik dari lapisan serosa usushalus dan dapat melibatkan segmen lain pada saluran gastrointestinal. Kami melaporkan kasus seorang wanita berusia19 tahun dengan gambaran mikroskopik sitologi cairan asites tampak eosinofil yang cukup padat dan pemeriksaanhistopatologi dari biopsi lambung menunjukkan infiltrasi eosinofil. Data klinis menunjukkan adanya nyeri abdomendifus, mual, distensi abdomen, ascites sedang, dan diare. Hasil Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkanadanya penebalan dinding usus halus difus dan tidak mendeteksi keganasan primer. Hasil tes laboratorium menunjukkaneosinofilia pada pemeriksaan darah tepi, kadar IgE serum meningkat dan negatif untuk infeksi parasit. Pasien mendapatkanterapi SLE selama 1 tahun tanpa perbaikan yang nyata. Pengobatan dengan kortikosteroid menormalkan hasil teslaboratorium dan asites teratasi segera. EGE merupakan kasus yang langka dan harus diingat pada pasien dengangejala ascites yang tidak diketahui penyebabnya.