{"title":"Perkembangan Sosial, Emosi, Moral Anak dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Sikap Sosial SIswa Sekolah Dasar","authors":"Ani Siti Anisah, Sapriya, K. A. Hakam, E. Syaodih","doi":"10.51574/judikdas.v1i1.262","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik perkembangan social, emosional dan moral pada anak usia sekolah dasar, dan (2) untuk mengetahui implikasi perkembangan social, emosional, dan moral anak terhadap pembentukan sikap social pada anak usia sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan teknik pengumpulan data melalui lembar checklis untuk memilih sumber primer dan sumber sekunder yang akan dijadikan rujukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perkembangan social, emosi, dan moral anak sekolah dasar sudah menyadari akan peran sosial, agama, ras, dan status social ekonomi dari teman sebayanya, menerima stereotif budaya dan sikap dewasa terhadap statusnya sehingga menimbulkan kesadaran kelompok dalam bersikap di lingkungan sosialnya. Karakteristik tersebut akan menetap sampai masa kanak-kanak akhir dan akan terus berlanjut sampai mereka dewasa jika pendidik memberikan stimulus dalam melanjutkan tugas perkembangannya secara matang. Stimulus tersebut berupa bimbingan, arahan, dan memberikan lingkungan social budaya yang baik dan sehat dalam perkembangan social, emosi, dan moralnya sehingga berimplikasi pada pembentukan sikap social yang baik. Agar kemampuan sosialisasi anak meningkat tugas pendidik adalah membimbing dan mengarahkan mereka untuk belajar menerima dan melaksanakan tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain, belajar berprilaku social yang baik, belajar bekerja sama, belajar dari orang dewasa, belajar kepada kelompok sebaya, belajar menyesuaikan diri dengan standar kelompok, belajar bermain mengembangkan fisiknya, belajar berbagi, dan belajar bersikap sportif. Yang paling utama adalah pola asuh yang baik dari orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya dalam membentuk anak yang berakhlakul karimah sebagai wujud sikap social yang baik dalam lingkungan masyarakat.","PeriodicalId":390751,"journal":{"name":"JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia","volume":"221 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUDIKDAS: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51574/judikdas.v1i1.262","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik perkembangan social, emosional dan moral pada anak usia sekolah dasar, dan (2) untuk mengetahui implikasi perkembangan social, emosional, dan moral anak terhadap pembentukan sikap social pada anak usia sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan teknik pengumpulan data melalui lembar checklis untuk memilih sumber primer dan sumber sekunder yang akan dijadikan rujukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perkembangan social, emosi, dan moral anak sekolah dasar sudah menyadari akan peran sosial, agama, ras, dan status social ekonomi dari teman sebayanya, menerima stereotif budaya dan sikap dewasa terhadap statusnya sehingga menimbulkan kesadaran kelompok dalam bersikap di lingkungan sosialnya. Karakteristik tersebut akan menetap sampai masa kanak-kanak akhir dan akan terus berlanjut sampai mereka dewasa jika pendidik memberikan stimulus dalam melanjutkan tugas perkembangannya secara matang. Stimulus tersebut berupa bimbingan, arahan, dan memberikan lingkungan social budaya yang baik dan sehat dalam perkembangan social, emosi, dan moralnya sehingga berimplikasi pada pembentukan sikap social yang baik. Agar kemampuan sosialisasi anak meningkat tugas pendidik adalah membimbing dan mengarahkan mereka untuk belajar menerima dan melaksanakan tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain, belajar berprilaku social yang baik, belajar bekerja sama, belajar dari orang dewasa, belajar kepada kelompok sebaya, belajar menyesuaikan diri dengan standar kelompok, belajar bermain mengembangkan fisiknya, belajar berbagi, dan belajar bersikap sportif. Yang paling utama adalah pola asuh yang baik dari orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya dalam membentuk anak yang berakhlakul karimah sebagai wujud sikap social yang baik dalam lingkungan masyarakat.