Euis Ramadhani Surya Ningrum, Sartika Nisumanti, Khodijah Al Qubro
{"title":"Evaluasi Kemacetan Lalu Lintas Di Ruas Jalan Doktor Muhammad Isa Kota Palembang","authors":"Euis Ramadhani Surya Ningrum, Sartika Nisumanti, Khodijah Al Qubro","doi":"10.31851/deformasi.v8i1.9541","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota Palembang sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan termasuk salah satu kota besar di Indonesia, perkembangan penduduk yang sangat pesat sehingga penggunaan kendaraan pribadi meningkat dan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kemacetan. Pada ruas Jalan Doktor Muhammad Isa sering mengalami kemacetaan, terutama pada jam pergi kerja dan pulang kerja. Hal ini disebabkan banyaknya kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja lalu lintas dan memberikan usulan penanganan yang tepat pada ruas jalan Doktor Muhammad Isa. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014). Kinerja lalu lintas pada jalan Doktor Muhammad Isa memiliki volume lalu lintas tertinggi pada tahun 2020, pada segmen pertama sebesar 556 skr/jam dan pada segmen kedua 531 skr/jam. Hambatan samping pada jalan ini, seperti segmen pertama memiliki frekuensi > 500 dengan kelas hambatan samping tinggi dan pada segmen kedua memiliki frekuensi > 900 dengan kelas hambatan samping sangat tinggi. Kapasitas jalan pada segmen pertama sebesar 1380 skr/jam dan pada segmen kedua sebesar 1396 skr/jam, dengan derajat kejenuhan pada kedua segmen > 0,8 dan panjang antrian pada segmen pertama 81,860 m dan segmen kedua 81,241 m, serta kecepatan arus lalu lintas pada segmen pertama sebesar 42,518 km/jam dan segmen kedua 37,4 km/jam. Solusi penanganan untuk kemacetan ini adalah menetapkan jam keluar masuk kendaraan berat, mengoptimalkan kesadaran sopir kendaraan berat, mengubah perilaku pengguna kendaraan pribadi yang berhenti di bahu jalan, dan pelebaran jalan","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Deformasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i1.9541","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kota Palembang sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan termasuk salah satu kota besar di Indonesia, perkembangan penduduk yang sangat pesat sehingga penggunaan kendaraan pribadi meningkat dan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kemacetan. Pada ruas Jalan Doktor Muhammad Isa sering mengalami kemacetaan, terutama pada jam pergi kerja dan pulang kerja. Hal ini disebabkan banyaknya kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja lalu lintas dan memberikan usulan penanganan yang tepat pada ruas jalan Doktor Muhammad Isa. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014). Kinerja lalu lintas pada jalan Doktor Muhammad Isa memiliki volume lalu lintas tertinggi pada tahun 2020, pada segmen pertama sebesar 556 skr/jam dan pada segmen kedua 531 skr/jam. Hambatan samping pada jalan ini, seperti segmen pertama memiliki frekuensi > 500 dengan kelas hambatan samping tinggi dan pada segmen kedua memiliki frekuensi > 900 dengan kelas hambatan samping sangat tinggi. Kapasitas jalan pada segmen pertama sebesar 1380 skr/jam dan pada segmen kedua sebesar 1396 skr/jam, dengan derajat kejenuhan pada kedua segmen > 0,8 dan panjang antrian pada segmen pertama 81,860 m dan segmen kedua 81,241 m, serta kecepatan arus lalu lintas pada segmen pertama sebesar 42,518 km/jam dan segmen kedua 37,4 km/jam. Solusi penanganan untuk kemacetan ini adalah menetapkan jam keluar masuk kendaraan berat, mengoptimalkan kesadaran sopir kendaraan berat, mengubah perilaku pengguna kendaraan pribadi yang berhenti di bahu jalan, dan pelebaran jalan