Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.13109
A. Nurani, Revianty Nurmeyliandari, Ghina Amalia
Di provinsi Sumatera Selatan dengan luas 91.592 km² memiliki banyak jenis tanah bermasalah salah satunya jenis tanah lempung lunak, tanah ini dikatakan tanah bermasalah karena memiliki kandungan air yang tinggi pada saat hujan menyebabkan nilai kuat geser tanah menjadi kecil dan daya dukung tanah menjadi rendah sehingga tidak dapat dilakukannya pembangunan konstruksi diatasnya maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut, salah satunya dilakukan stabilisasi tanah. Penelitian ini bertujuan umtuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan semen portland dengan variasi 4%, 7% dan 10% terhadap kuat geser tanah pada stabilisasi tanah lempung lunak dengan mengambil sampel tanah yang berlokasi pada jalan R. Dentjik Aasari. Terdapat tiga jenis pengujian yang dilakukan yakni pengujian properties untuk mengklasifikasi tanah, pengujian pemadatan tanah untuk mendapatkan kadar air optimum, dan pengujian geser langsung untuk mendapatkan nilai kuat geser, semua pengujian menggunakan porsedur berdasarkan standar nasional indonesia (SNI). Hasil penelitian didapatkan bahwa sampel tanah mempunyai kadar air yang tinggi sebesar 34.77% serta memiliki plastisitas tinggi dengan kadar air optimum sebesar 34.37%, pada hasil pengujian uji geser langsung didapatkan bahwa variasi yang paling berpengaruh dengan penambahan semen portland sebanyak 10% dengan nilai kohesi didapatkan sebesar 86.57 kPa, nilai sudut geser dalam sebesar 54.35◦, dan kuat geser sebesar 104.27 kPa. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar penambahan variasi semen portland maka semakin berpengaruh terhadap nilai kuat geser, maka bahan tambah dengan semen portland dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah yang berpengaruh terhadap kuat geser serta daya dukung tanah
{"title":"Analisis Pengaruh Penambahan Portland Cement Terhadap Nilai Kuat Geser Pada Stabilisasi Tanah Lempung Lunak","authors":"A. Nurani, Revianty Nurmeyliandari, Ghina Amalia","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.13109","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.13109","url":null,"abstract":"Di provinsi Sumatera Selatan dengan luas 91.592 km² memiliki banyak jenis tanah bermasalah salah satunya jenis tanah lempung lunak, tanah ini dikatakan tanah bermasalah karena memiliki kandungan air yang tinggi pada saat hujan menyebabkan nilai kuat geser tanah menjadi kecil dan daya dukung tanah menjadi rendah sehingga tidak dapat dilakukannya pembangunan konstruksi diatasnya maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan daya dukung tanah tersebut, salah satunya dilakukan stabilisasi tanah. Penelitian ini bertujuan umtuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan semen portland dengan variasi 4%, 7% dan 10% terhadap kuat geser tanah pada stabilisasi tanah lempung lunak dengan mengambil sampel tanah yang berlokasi pada jalan R. Dentjik Aasari. Terdapat tiga jenis pengujian yang dilakukan yakni pengujian properties untuk mengklasifikasi tanah, pengujian pemadatan tanah untuk mendapatkan kadar air optimum, dan pengujian geser langsung untuk mendapatkan nilai kuat geser, semua pengujian menggunakan porsedur berdasarkan standar nasional indonesia (SNI). Hasil penelitian didapatkan bahwa sampel tanah mempunyai kadar air yang tinggi sebesar 34.77% serta memiliki plastisitas tinggi dengan kadar air optimum sebesar 34.37%, pada hasil pengujian uji geser langsung didapatkan bahwa variasi yang paling berpengaruh dengan penambahan semen portland sebanyak 10% dengan nilai kohesi didapatkan sebesar 86.57 kPa, nilai sudut geser dalam sebesar 54.35◦, dan kuat geser sebesar 104.27 kPa. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar penambahan variasi semen portland maka semakin berpengaruh terhadap nilai kuat geser, maka bahan tambah dengan semen portland dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah yang berpengaruh terhadap kuat geser serta daya dukung tanah","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"66 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139130895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.13407
Kania Zahrah, Lenggogeni, Rezi Berliana
Quantity Take-off merupakan pekerjaan yang sangat krusial karena hasil perhitungannya akan berpengaruh terhadap keberhasilan proyek konstruksi. Untuk itu, penerapan BIM dalam proyek konstruksi sangat penting karena memiliki keakuratan yang tinggi daripada perhitungan secara manual. Hal ini terjadi karena BIM dapat melakukan perhitungan yang lebih presisi dan mengurangi resiko human error dalam menghitung volume pekerjaan. Selain itu dengan BIM dapat meningkatkan efisiensi waktu karena dapat menghitung jumlah kebutuhan material melalui mode digital. Penelitian ini membahas perbandingan dalam menghitung Quantity Take-off menggunakan BIM pada software Autodesk Revit dan perhitungan manual menggunakan Microsoft Excel dan Autocad pada pekerjaan struktur dan arsitektur. Implementasi BIM 5D dimulai dari pembuatan model dari 2D menjadi 3D yang mencakup struktur maupun arsitektur bangunan. Data yang dimasukan dalam model 3D diolah menjadi volume berdasarkan spesifikasi dan jenis bahan yang digunakan. Volume yang telah dikeluarkan selanjutnya digunakan dalam penyusunan Quantity Take-off. Hasil perhitungan menggunakan BIM dan perhitungan manual selanjutnya dibandingkan untuk mengetahui perbedaan volume pekerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan sebesar 0.0503% antara perhitungan BIM dan manual. Mengeluarkan volume melalui BIM juga terbilang cukup cepat dan mudah daripada manual sehingga dapat menghemat efisiensi waktu
{"title":"Implementasi Bim Dalam Perhitungan Quantity Take-Off Pekerjaan Struktur Dan Arsitektur Proyek RTCT Pertamina","authors":"Kania Zahrah, Lenggogeni, Rezi Berliana","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.13407","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.13407","url":null,"abstract":"Quantity Take-off merupakan pekerjaan yang sangat krusial karena hasil perhitungannya akan berpengaruh terhadap keberhasilan proyek konstruksi. Untuk itu, penerapan BIM dalam proyek konstruksi sangat penting karena memiliki keakuratan yang tinggi daripada perhitungan secara manual. Hal ini terjadi karena BIM dapat melakukan perhitungan yang lebih presisi dan mengurangi resiko human error dalam menghitung volume pekerjaan. Selain itu dengan BIM dapat meningkatkan efisiensi waktu karena dapat menghitung jumlah kebutuhan material melalui mode digital. Penelitian ini membahas perbandingan dalam menghitung Quantity Take-off menggunakan BIM pada software Autodesk Revit dan perhitungan manual menggunakan Microsoft Excel dan Autocad pada pekerjaan struktur dan arsitektur. Implementasi BIM 5D dimulai dari pembuatan model dari 2D menjadi 3D yang mencakup struktur maupun arsitektur bangunan. Data yang dimasukan dalam model 3D diolah menjadi volume berdasarkan spesifikasi dan jenis bahan yang digunakan. Volume yang telah dikeluarkan selanjutnya digunakan dalam penyusunan Quantity Take-off. Hasil perhitungan menggunakan BIM dan perhitungan manual selanjutnya dibandingkan untuk mengetahui perbedaan volume pekerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan sebesar 0.0503% antara perhitungan BIM dan manual. Mengeluarkan volume melalui BIM juga terbilang cukup cepat dan mudah daripada manual sehingga dapat menghemat efisiensi waktu","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"124 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139134155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.12250
Achmad Fauzan Iscahyono
Pusat perbelanjaan dan aktivitas-aktivitas komersial yang berada di perkotaan, khususnya di sepanjang ruas Jalan Raya Cibabat, lebih menarik karena memiliki banyak ragam pilihan untuk dikunjungi. Aktivitas perdagangan dan jasa yang ada pada kawasan komersial tersebut cukup bervariasi dan lokasi yang sangat strategis tersebut membuat sirkulasi tarikan pergerakan orang maupun barang terjadi secara terus-menerus, selama hampir satu hari penuh. Kondisi tersebut berdampak pada tingkat pelayanan jalan di ruas Jalan Raya Cibabat. Maka dari itu, studi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji tingkat pelayanan pada ruas Jalan Raya Cibabat, Kota Cimahi. Analisis yang dilakukan pada studi ini mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia tahun 2014. Hasil analisis pada studi ini menunjukkan bahwa ruas Jalan Raya Cibabat memiliki tingkat pelayanan jalan dengan kategori B dan C. Pada ruas Jalan Raya Cibabat, tingkat pelayanan jalan dengan kategori “C” cenderung terjadi pada weekend siang, baik pada hari Sabtu maupun hari Minggu. Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut merupakan kondisi di mana Pusat Perbelanjaan Yogya Plaza Cimahi dan kawasan komersial yang terdapat di sekitar jalan tersebut sedang beroperasi dan menimbulkan tarikan pergerakan yang cukup tinggi. Selain itu, banyaknya kegiatan di segmen jalan, seperti terjadi penumpukan kendaraan pada satu lajur jalan akibat antrian kendaraan yang memasuki area pusat perbelanjaan, banyaknya jumlah kendaraan yang melakukan on street parking, serta banyaknya angkot ngetem, menimbulkan hambatan samping dengan kategori “sedang”
位于市区的购物中心和商业活动,尤其是沿希巴巴特路(Jalan Raya Cibabat)的购物中心和商业活动更具吸引力,因为它们有许多可供选择的购物场所。这些商业区的贸易和服务活动种类繁多,而且地理位置优越,人流和物流几乎全天不断。这些条件都会对希巴巴特路的道路服务水平产生影响。因此,本研究旨在评估西马希市希巴巴特大道的服务水平。本研究的分析参考了 2014 年印度尼西亚道路通行能力指南。本研究的分析结果显示,Jalan Raya Cibabat 的道路服务水平为 B 级和 C 级。在 Jalan Raya Cibabat,"C "类道路服务水平往往出现在周末下午,包括周六和周日。这是因为此时,Yogya Plaza Cimahi 购物中心和道路周边的商业区都在营业,造成了相当大的交通流量。此外,该路段上的许多活动也会造成 "中等 "级别的侧向障碍,如进入购物中心区域的车辆排队导致一条车道上的车辆堆积、大量车辆在路边停车以及 angkot ngetem 的数量等。
{"title":"Tingkat Pelayanan Pada Ruas Jalan Raya Cibabat Kota Cimahi","authors":"Achmad Fauzan Iscahyono","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.12250","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.12250","url":null,"abstract":"Pusat perbelanjaan dan aktivitas-aktivitas komersial yang berada di perkotaan, khususnya di sepanjang ruas Jalan Raya Cibabat, lebih menarik karena memiliki banyak ragam pilihan untuk dikunjungi. Aktivitas perdagangan dan jasa yang ada pada kawasan komersial tersebut cukup bervariasi dan lokasi yang sangat strategis tersebut membuat sirkulasi tarikan pergerakan orang maupun barang terjadi secara terus-menerus, selama hampir satu hari penuh. Kondisi tersebut berdampak pada tingkat pelayanan jalan di ruas Jalan Raya Cibabat. Maka dari itu, studi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji tingkat pelayanan pada ruas Jalan Raya Cibabat, Kota Cimahi. Analisis yang dilakukan pada studi ini mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia tahun 2014. Hasil analisis pada studi ini menunjukkan bahwa ruas Jalan Raya Cibabat memiliki tingkat pelayanan jalan dengan kategori B dan C. Pada ruas Jalan Raya Cibabat, tingkat pelayanan jalan dengan kategori “C” cenderung terjadi pada weekend siang, baik pada hari Sabtu maupun hari Minggu. Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut merupakan kondisi di mana Pusat Perbelanjaan Yogya Plaza Cimahi dan kawasan komersial yang terdapat di sekitar jalan tersebut sedang beroperasi dan menimbulkan tarikan pergerakan yang cukup tinggi. Selain itu, banyaknya kegiatan di segmen jalan, seperti terjadi penumpukan kendaraan pada satu lajur jalan akibat antrian kendaraan yang memasuki area pusat perbelanjaan, banyaknya jumlah kendaraan yang melakukan on street parking, serta banyaknya angkot ngetem, menimbulkan hambatan samping dengan kategori “sedang”","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"115 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.13603
Teddy Irawan, Adji Sutama
Dalam pengembangan dan perancangan struktur bangunan khususnya pada konstruksi atap, pengaruh tekanan tiup angin merupakan aspek kritis yang memerlukan perhatian khusus. Tekanan tiup angin dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja rangka kuda-kuda baja ringan yang merupakan elemen struktural utama dalam konstruksi atap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kapasitas rangka kuda-kuda baja ringan dengan penampang kanal tunggal dalam menahan tekanan tiup angin maksimum. Tipe rangka kuda-kuda fink dengan panjang bentang 800 cm dipilih sebagai objek penelitian. Profil penampang baja ringan yang digunakan adalah kanal tunggal C150.50.20 dengan mutu sebesar 550 MPa. Proses penelitian mencakup pemodelan struktur rangka kuda-kuda, pemberian nilai tekanan tiup angin dalam tiga pemodelan berbeda (pemodelan pertama 0 kg/m2, pemodelan kedua 40 kg/m2, dan pemodelan ketiga 4000 kg/m2), serta analisis respon struktural menggunakan perangkat lunak SAP2000 versi 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kenaikan rasio tegangan yang terjadi akibat semakin besarnya tekanan tiup angin. Tekanan tiup angin maksimum yang dapat di tahan oleh rangka kuda-kuda baja ringan tersebut kurang dari 4000 kg/m2 pada pemodelan ketiga, dengan beban angin tekan 960 kg/m dan beban angin hisap 1920 kg/m. Meskipun demikian, dalam pemodelan tersebut didapatkan salah satu nilai rasio tegangan yang terjadi sudah melebihi dari 1, menunjukkan kondisi yang tidak aman
{"title":"Pengaruh Tekanan Tiup Angin Maksimum Pada Rangka Kuda-Kuda Baja Ringan Dengan Penampang Kanal Tunggal","authors":"Teddy Irawan, Adji Sutama","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.13603","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.13603","url":null,"abstract":"Dalam pengembangan dan perancangan struktur bangunan khususnya pada konstruksi atap, pengaruh tekanan tiup angin merupakan aspek kritis yang memerlukan perhatian khusus. Tekanan tiup angin dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja rangka kuda-kuda baja ringan yang merupakan elemen struktural utama dalam konstruksi atap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kapasitas rangka kuda-kuda baja ringan dengan penampang kanal tunggal dalam menahan tekanan tiup angin maksimum. Tipe rangka kuda-kuda fink dengan panjang bentang 800 cm dipilih sebagai objek penelitian. Profil penampang baja ringan yang digunakan adalah kanal tunggal C150.50.20 dengan mutu sebesar 550 MPa. Proses penelitian mencakup pemodelan struktur rangka kuda-kuda, pemberian nilai tekanan tiup angin dalam tiga pemodelan berbeda (pemodelan pertama 0 kg/m2, pemodelan kedua 40 kg/m2, dan pemodelan ketiga 4000 kg/m2), serta analisis respon struktural menggunakan perangkat lunak SAP2000 versi 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kenaikan rasio tegangan yang terjadi akibat semakin besarnya tekanan tiup angin. Tekanan tiup angin maksimum yang dapat di tahan oleh rangka kuda-kuda baja ringan tersebut kurang dari 4000 kg/m2 pada pemodelan ketiga, dengan beban angin tekan 960 kg/m dan beban angin hisap 1920 kg/m. Meskipun demikian, dalam pemodelan tersebut didapatkan salah satu nilai rasio tegangan yang terjadi sudah melebihi dari 1, menunjukkan kondisi yang tidak aman","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"11 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.13406
Pada Aplikasi Microsoft, Swaraswati Kemala Dewi, Lenggogeni, Rezi Berliana Yasinta
Dalam menyelesaikan suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, diperlukan sistem manajemen yang baik. Untuk menerapkan sistem manajemen yang baik, diperlukan berbagai metode sesuai jenis bangunan yang diselesaikan. Pembuatan penjadwalan sangat diperlukan untuk mengontrol, menjalankan dan mengevaluasi setiap pekerjaan berdasarkan urutan dan waktu pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya. Penyimpangan terjadi jika proses pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan awal. Hal tersebut harus segera diatasi agar kembali sesuai dengan perencanaan sehingga proyek tidak mengalami keterlambatan penyelesaian proyek. Proyek Pembangunan Gedung Labolatrium Terbuka pada Proyek Pertamina diterapkan Metode Fast Track pada pekerjaan arsitektur. Metode Fast Track adalah metode pengendalian proyek yang kreatif dan inovatif untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek tanpa menambah biaya. Metode ini merupakan metode yang bertujuan untuk mempercepat suatu kegiatan konstruksi, sehingga waktu pelaksanaan yang mengalami keterlambatan kerja dapat kita atasi ssat pekerjaan proyek berlangsung
{"title":"Analisa Pengendalian Waktu Pekerjaan Arsitektur Pembangunan Lab Terbuka Dengan Metode Fast Track Pada Aplikasi Microsoft Project","authors":"Pada Aplikasi Microsoft, Swaraswati Kemala Dewi, Lenggogeni, Rezi Berliana Yasinta","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.13406","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.13406","url":null,"abstract":"Dalam menyelesaikan suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, diperlukan sistem manajemen yang baik. Untuk menerapkan sistem manajemen yang baik, diperlukan berbagai metode sesuai jenis bangunan yang diselesaikan. Pembuatan penjadwalan sangat diperlukan untuk mengontrol, menjalankan dan mengevaluasi setiap pekerjaan berdasarkan urutan dan waktu pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya. Penyimpangan terjadi jika proses pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan awal. Hal tersebut harus segera diatasi agar kembali sesuai dengan perencanaan sehingga proyek tidak mengalami keterlambatan penyelesaian proyek. Proyek Pembangunan Gedung Labolatrium Terbuka pada Proyek Pertamina diterapkan Metode Fast Track pada pekerjaan arsitektur. Metode Fast Track adalah metode pengendalian proyek yang kreatif dan inovatif untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek tanpa menambah biaya. Metode ini merupakan metode yang bertujuan untuk mempercepat suatu kegiatan konstruksi, sehingga waktu pelaksanaan yang mengalami keterlambatan kerja dapat kita atasi ssat pekerjaan proyek berlangsung","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":" 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.13449
Annisya Setyoningrum
Tujuan dari artikel ini adalah mengeksplorasi serta meriview mengenai pemanfaatan limbah gergajian kayu sebagai pengganti agregat dalam pembuatan batako. Batako yaitu beton ringan cetak yang terbuat dari campuran antara pasir semen dan air dengan perbandingan tertentu yang digunakan untuk pemasangan dinding. Pembuatan batako dengan campuran serbuk gergajian dimaksudkan agar dapat menggurangi dan memanfaatkan limbah industri pekerjaan semaksimal mungkin, sebab limbah serbuk gergaji tersebut masih belum di manfaatkan secara maksimal bahkan cenderung menggangu dan tertimbun sebagai sampah. Limbah serbuk gergajian kayu dapat dimanfaatkan sebagai pengganti agregat halus atau pasir pada pembuatan batako. Dari hasil pengujian serbuk gergajian tersebut dapat diketahui bahwa karakteristik serbuk gergajian tersebut memenuhi kwalitas berdasarkan standard SK SNI S-04-1989-F untuk agregat halus
本文旨在探讨和审查利用锯材废料作为制砖骨料的替代品。混凝土砌块是由水泥沙子和水按一定比例混合而成的轻质模压混凝土,用于墙体安装。用锯末混合物制砖的目的是尽可能减少和利用工业废料,因为锯末废料仍然没有得到最大限度的利用,甚至有被当作垃圾掩埋的趋势。锯末废料可以在制砖过程中替代细骨料或沙子。从锯末测试结果可以看出,锯末特性符合 SK SNI S-04-1989-F 细集料标准。
{"title":"Literature Review Pemanfaatan Limbah Gergajian Kayu Sebagai Pengganti Agregat Dalam Pembuatan Batako","authors":"Annisya Setyoningrum","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.13449","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.13449","url":null,"abstract":"Tujuan dari artikel ini adalah mengeksplorasi serta meriview mengenai pemanfaatan limbah gergajian kayu sebagai pengganti agregat dalam pembuatan batako. Batako yaitu beton ringan cetak yang terbuat dari campuran antara pasir semen dan air dengan perbandingan tertentu yang digunakan untuk pemasangan dinding. Pembuatan batako dengan campuran serbuk gergajian dimaksudkan agar dapat menggurangi dan memanfaatkan limbah industri pekerjaan semaksimal mungkin, sebab limbah serbuk gergaji tersebut masih belum di manfaatkan secara maksimal bahkan cenderung menggangu dan tertimbun sebagai sampah. Limbah serbuk gergajian kayu dapat dimanfaatkan sebagai pengganti agregat halus atau pasir pada pembuatan batako. Dari hasil pengujian serbuk gergajian tersebut dapat diketahui bahwa karakteristik serbuk gergajian tersebut memenuhi kwalitas berdasarkan standard SK SNI S-04-1989-F untuk agregat halus","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"2 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.13478
Felly Misdalena, Hariman Al Faritzie
Dalam membangun suatu konstruksi jalan maka yang harus perhatikan yaitu tanah dasarnya dikarenakan tanah dasar inilah yang mempengaruhi kuat tidaknya suatu konstruksi. Stabilisasi tanah adalah suatu upaya dalam memperbaiki sifat-sifat tanah yang kurang memiliki kekuatan dalam menahan beban di atasnya. Salah satu metode stabilitas tanah yang digunakan yaitu menambahan bahan yang mampu meningkatkan kekuatan tanah. Metode yang digunakan secara umum dalam penelitian adalah metode pengujian Laboratorium. Pada pengujian tersebut menggunakan material seperti abu sekam padi dan bubuk arang kayu sebagai bahan stabilisasi tanah. Berdasarkan hasil pengujian CBR laboratorium diperoleh bahwa sampel yang menggunakan abu sekam padi pada kadar 4% memiliki peningkatan nilai CBR tertinggi yaitu sebesar 6,23% terhadap tanah asli. Sedangkan sampel tanah yang menggunakan bubuk arang kayu pada kadar 10% juga mengalami peningkatan nilai CBR sebesar 2,12 %
{"title":"Kajian Pengaruh Variasi Campuran Abu Sekam Padi Dan Bubuk Arang Kayu Terhadap Nilai CBR Pada Tanah","authors":"Felly Misdalena, Hariman Al Faritzie","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.13478","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.13478","url":null,"abstract":"Dalam membangun suatu konstruksi jalan maka yang harus perhatikan yaitu tanah dasarnya dikarenakan tanah dasar inilah yang mempengaruhi kuat tidaknya suatu konstruksi. Stabilisasi tanah adalah suatu upaya dalam memperbaiki sifat-sifat tanah yang kurang memiliki kekuatan dalam menahan beban di atasnya. Salah satu metode stabilitas tanah yang digunakan yaitu menambahan bahan yang mampu meningkatkan kekuatan tanah. Metode yang digunakan secara umum dalam penelitian adalah metode pengujian Laboratorium. Pada pengujian tersebut menggunakan material seperti abu sekam padi dan bubuk arang kayu sebagai bahan stabilisasi tanah. Berdasarkan hasil pengujian CBR laboratorium diperoleh bahwa sampel yang menggunakan abu sekam padi pada kadar 4% memiliki peningkatan nilai CBR tertinggi yaitu sebesar 6,23% terhadap tanah asli. Sedangkan sampel tanah yang menggunakan bubuk arang kayu pada kadar 10% juga mengalami peningkatan nilai CBR sebesar 2,12 %","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"44 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139131411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.12818
Reni Andayani, Zuul Fitriana Umari
Pelabuhan Tanjung Api-api berada di muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin berbatasan dengan Selat Bangka dan memiliki luas lahan 8 (delapan) hektar. Pelabuhan Tanjung Api-Api merupakan pelabuhan regional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan Provinsi Bangka Belitung yaitu dengan Pelabuhan Tanjung Kalian Bangka. Pelabuhan Tanjung Api-api yang berada di muara sungai dan tidak memiliki breakwater menyebabkan tingginya sedimentasi yang terlihat jelas pada dermaga dan kolam putar. Hal ini menyebabkan terjadinya kesulitan kapal untuk melakukan manuver dan waktu kapal untuk bersandar juga menjadi tidak efisien. Pelabuhan Tanjung Api-api juga belum melakukan pengerukan, terutama karena tidak diketahui secara pasti jumlah atau total sedimen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui total sedimen berupa kadar suspended load (sedimen layang) dan bed load (sedimen dasar) di Pelabuhan Tanjung Api-api dengan metode Frijlink. Hasil penelitian yang dilakukan dengan pengambilan sampel suspended load (sedimen layang) pada permukaan, didapatkan kadar sedimen layang sebesar 1,157.10-13 m3/det. Sampel bed load (sedimen dasar) diambil pada kedalaman 2,5 meter, kemudian dilakukan analisis laboratorium untuk mendapatkan berat jenis dan diameter lolos butir. Dari perhitungan dengan Metode Frijlink didapatkan debit sedimen dasar dan total sedimen sebesar 0,00156 m3/s/m dan volume timbunan dalam setahun sebesar 140.799.854 m3 (bulk).
{"title":"Prediksi Total Sedimen Pada Pelabuhan Tanjung Api-Api Untuk Pengerukan","authors":"Reni Andayani, Zuul Fitriana Umari","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.12818","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.12818","url":null,"abstract":"Pelabuhan Tanjung Api-api berada di muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin berbatasan dengan Selat Bangka dan memiliki luas lahan 8 (delapan) hektar. Pelabuhan Tanjung Api-Api merupakan pelabuhan regional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan Provinsi Bangka Belitung yaitu dengan Pelabuhan Tanjung Kalian Bangka. Pelabuhan Tanjung Api-api yang berada di muara sungai dan tidak memiliki breakwater menyebabkan tingginya sedimentasi yang terlihat jelas pada dermaga dan kolam putar. Hal ini menyebabkan terjadinya kesulitan kapal untuk melakukan manuver dan waktu kapal untuk bersandar juga menjadi tidak efisien. Pelabuhan Tanjung Api-api juga belum melakukan pengerukan, terutama karena tidak diketahui secara pasti jumlah atau total sedimen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui total sedimen berupa kadar suspended load (sedimen layang) dan bed load (sedimen dasar) di Pelabuhan Tanjung Api-api dengan metode Frijlink. Hasil penelitian yang dilakukan dengan pengambilan sampel suspended load (sedimen layang) pada permukaan, didapatkan kadar sedimen layang sebesar 1,157.10-13 m3/det. Sampel bed load (sedimen dasar) diambil pada kedalaman 2,5 meter, kemudian dilakukan analisis laboratorium untuk mendapatkan berat jenis dan diameter lolos butir. Dari perhitungan dengan Metode Frijlink didapatkan debit sedimen dasar dan total sedimen sebesar 0,00156 m3/s/m dan volume timbunan dalam setahun sebesar 140.799.854 m3 (bulk).","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"40 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139131284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-31DOI: 10.31851/deformasi.v8i2.13251
Ferbyandi Alfuady, Khodijah Al qubro
Penggunaan beton sebagai material dalam konstruksi bangunan saat ini telah umum digunakan, beton memiliki kelebihan diataranya biaya perawatan yang murah, kemudahan dalam pembentukan, serta memiliki kuat tekan yang tinggi. Susunan beton terdiri dari agregat halus, agregat kasar, semen, air, serta bahan tambah. Penggunaan cangkang kerang dara sebagai substitusi agregat halus dapat memperbaiki sifat-sifat beton serta menaikan kuat tekan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan beton normal dengan nilai kuat tekan beton menggunakan cangkang kerang dara sebesar 5%, 10%, dan 15% sebagai subtitusi sebagian agregat halus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan cangkang kerang dara sebagai subtitusi sebgaian agregat halus menghasilkan kuat tekan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh cangkang kerang dara memiliki sifat rekat apabila dicampur air pada campuran beton serta memiliki gradasi kategori agak halus sehingga berperan secara optimal sebagai filler dalam campuran beton. Selain itu, cangkang kerang dara memiliki kandungan mineral yang serupa dengan semen sehingga dapat berperan mengisi dan mengikat material penyusun beton lainnya. Dari ketiga variasi subtitusi agregat halus dapat disimpulkan bahwa penggunaan cangkang kerang dara optimum adalah sebesar 15% memiliki nilai kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari sebesar 35,45 MPa.
{"title":"Analisis Cangkang Kerang Dara Sebagai Substitusi Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton","authors":"Ferbyandi Alfuady, Khodijah Al qubro","doi":"10.31851/deformasi.v8i2.13251","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i2.13251","url":null,"abstract":"Penggunaan beton sebagai material dalam konstruksi bangunan saat ini telah umum digunakan, beton memiliki kelebihan diataranya biaya perawatan yang murah, kemudahan dalam pembentukan, serta memiliki kuat tekan yang tinggi. Susunan beton terdiri dari agregat halus, agregat kasar, semen, air, serta bahan tambah. Penggunaan cangkang kerang dara sebagai substitusi agregat halus dapat memperbaiki sifat-sifat beton serta menaikan kuat tekan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan beton normal dengan nilai kuat tekan beton menggunakan cangkang kerang dara sebesar 5%, 10%, dan 15% sebagai subtitusi sebagian agregat halus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan cangkang kerang dara sebagai subtitusi sebgaian agregat halus menghasilkan kuat tekan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh cangkang kerang dara memiliki sifat rekat apabila dicampur air pada campuran beton serta memiliki gradasi kategori agak halus sehingga berperan secara optimal sebagai filler dalam campuran beton. Selain itu, cangkang kerang dara memiliki kandungan mineral yang serupa dengan semen sehingga dapat berperan mengisi dan mengikat material penyusun beton lainnya. Dari ketiga variasi subtitusi agregat halus dapat disimpulkan bahwa penggunaan cangkang kerang dara optimum adalah sebesar 15% memiliki nilai kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari sebesar 35,45 MPa.","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":" 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139136227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.31851/deformasi.v8i1.11299
Hermawati
Ukuran agregat dalam campuran beton dapat mempengaruhi sifat fisik dan mekanik beton. Penggantian ukuran agregat kasar maksimum sangat berpengaruh kepada luas permukaan spesifik agregat kasar maksimum. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium, dengan benda uji silinder sebanyak 72 buah dan kuat tekan karakteristik rencana f’c 35 Mpa. variasi perencanaan campuran yang digunakan yaitu ukuran agregat kasar maksimum 25 mm dan 9,5 mm. Hasil penelitian kuat tekan ukuran agregat kasar maksimum 25 mm sebesar 33,97 MPa, maksimum 19 mm sebesar 35,99 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 28,96 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 26,37 MPa. Persentase penurunan akibat perubahan ukuran agregat kasar maksimum diganti dengan 19 mm sebesar 5,95 %, 12,5 mm sebesar 14,73 %, 9,5 sebesar 22,39 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 25 mm. Dan kuat tekan menggunakan ukuran agregat maksimum 25 mm sebesar 25,40 MPa, maksimum 19 mm sebesar 29,64 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 32,62 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 35,51 MPa. Persentase kenaikan akibat perubahan ukuran agregat kasar diganti dengan 25 mm sebesar 28,46 %, 19 mm sebesar 16,53 %, 12,5 sebesar 8,13 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 9,5 mm. Berat isi beton berkisar 2351,5 – 2315,6 kg/m³ pada beton dengan rencana campuran agregat maksimum 25 mm dan dengan rencana campuran agregat maksimum 9,5 mm berkisar antara 2204 – 2272 kg/m³. Persentase peningkatan luas permukaan agregat maksimum pada rencana campuran dengan ukuran agregat maksimum 25 mm dilakukan perubahan ukuran agregat maksimum 19 mm, 12,5 mm, 9,5 mm yang digunakan berkisar 33%, 59%, 123%
{"title":"Kajian Pengaruh Penggantian Ukuran Agregat Maksimum Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Beton","authors":"Hermawati","doi":"10.31851/deformasi.v8i1.11299","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/deformasi.v8i1.11299","url":null,"abstract":"Ukuran agregat dalam campuran beton dapat mempengaruhi sifat fisik dan mekanik beton. Penggantian ukuran agregat kasar maksimum sangat berpengaruh kepada luas permukaan spesifik agregat kasar maksimum. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium, dengan benda uji silinder sebanyak 72 buah dan kuat tekan karakteristik rencana f’c 35 Mpa. variasi perencanaan campuran yang digunakan yaitu ukuran agregat kasar maksimum 25 mm dan 9,5 mm. Hasil penelitian kuat tekan ukuran agregat kasar maksimum 25 mm sebesar 33,97 MPa, maksimum 19 mm sebesar 35,99 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 28,96 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 26,37 MPa. Persentase penurunan akibat perubahan ukuran agregat kasar maksimum diganti dengan 19 mm sebesar 5,95 %, 12,5 mm sebesar 14,73 %, 9,5 sebesar 22,39 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 25 mm. Dan kuat tekan menggunakan ukuran agregat maksimum 25 mm sebesar 25,40 MPa, maksimum 19 mm sebesar 29,64 MPa, maksimum 12,5 mm sebesar 32,62 MPa, maksimum 9,5 mm sebesar 35,51 MPa. Persentase kenaikan akibat perubahan ukuran agregat kasar diganti dengan 25 mm sebesar 28,46 %, 19 mm sebesar 16,53 %, 12,5 sebesar 8,13 % terhadap rencana campuran yang menggunakan agregat maksimum 9,5 mm. Berat isi beton berkisar 2351,5 – 2315,6 kg/m³ pada beton dengan rencana campuran agregat maksimum 25 mm dan dengan rencana campuran agregat maksimum 9,5 mm berkisar antara 2204 – 2272 kg/m³. Persentase peningkatan luas permukaan agregat maksimum pada rencana campuran dengan ukuran agregat maksimum 25 mm dilakukan perubahan ukuran agregat maksimum 19 mm, 12,5 mm, 9,5 mm yang digunakan berkisar 33%, 59%, 123%","PeriodicalId":403329,"journal":{"name":"Jurnal Deformasi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126064827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}