PENGARUH PENERAPAN DOSIS PUPUK ORGANIK ANORGANIK DIINKUBASI PADA ZONA AKAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) TERHADAP KOMPONEN HASIL DAN PRODUKSI BIJI
{"title":"PENGARUH PENERAPAN DOSIS PUPUK ORGANIK ANORGANIK DIINKUBASI PADA ZONA AKAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) TERHADAP KOMPONEN HASIL DAN PRODUKSI BIJI","authors":"Agustamar Agustamar","doi":"10.32530/jfcaa.v3i1.578","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aplikasi dosis pupuk organik anorganik dengan proses inkubasi ke zona akar tanaman kedelai adalah penerapan bentuk pupuk yang berasal dari penggabungan kompos dan pupuk sumber N, P dan K dipasaran. Metode ini sudah terbukti dalam praktek penanaman padi metode SRI (the Sistem of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Fungsi tanaman kedelai tidak diragukan lagi saat ini karena sebagai sumber makanan seperti tempe, tahu dan lainnya. Metode tempel misel organik-anorganik berasal dari hasil kompos dalam hal ini kompos asal feses sapi dengan inkubasi 21 hari. Pembuatan 1 t.ha-1 pupuk diperlukan 80% kompos, 20% tanah lempung berliat, dan berturut-turut Urea, SP-36 dan KCl sebanyak 15,0, 12,5, dan 7,5 kg.ha-1. Perlakuan dosis pupuk di zona akar berturut-turut 0,0; 1,5; 3,0 dan 4,5 t.ha-1 dengan pengulangan sebanyak 5 kali dalam media tanam polybag 8 kg tanah Ultisol. Aplikasi takaran pupuk organik anorganik-terinkubasi (Inorganic Organik Fertilizers-incubated, IOF-i) sebesar 3 t.ha-1 mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman, meningkatkan komponen hasil seperti jumlah polong per tanaman dan berat 100 biji serta menghasilkan berat biji per rumpun dan per hektar tertinggi. Hasil terbaik mencapai 20,48 g.rumpun-1 atau setara dengan 2,56 t.ha-1.\nKata kunci: IOF-I, kedelai, kompos, misel, pupuk organik anorganik-inkubasi","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i1.578","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Aplikasi dosis pupuk organik anorganik dengan proses inkubasi ke zona akar tanaman kedelai adalah penerapan bentuk pupuk yang berasal dari penggabungan kompos dan pupuk sumber N, P dan K dipasaran. Metode ini sudah terbukti dalam praktek penanaman padi metode SRI (the Sistem of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Fungsi tanaman kedelai tidak diragukan lagi saat ini karena sebagai sumber makanan seperti tempe, tahu dan lainnya. Metode tempel misel organik-anorganik berasal dari hasil kompos dalam hal ini kompos asal feses sapi dengan inkubasi 21 hari. Pembuatan 1 t.ha-1 pupuk diperlukan 80% kompos, 20% tanah lempung berliat, dan berturut-turut Urea, SP-36 dan KCl sebanyak 15,0, 12,5, dan 7,5 kg.ha-1. Perlakuan dosis pupuk di zona akar berturut-turut 0,0; 1,5; 3,0 dan 4,5 t.ha-1 dengan pengulangan sebanyak 5 kali dalam media tanam polybag 8 kg tanah Ultisol. Aplikasi takaran pupuk organik anorganik-terinkubasi (Inorganic Organik Fertilizers-incubated, IOF-i) sebesar 3 t.ha-1 mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman, meningkatkan komponen hasil seperti jumlah polong per tanaman dan berat 100 biji serta menghasilkan berat biji per rumpun dan per hektar tertinggi. Hasil terbaik mencapai 20,48 g.rumpun-1 atau setara dengan 2,56 t.ha-1.
Kata kunci: IOF-I, kedelai, kompos, misel, pupuk organik anorganik-inkubasi