Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Permasalahan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi jagung manis adalah rendahnya kesuburan fisik, biologi, dan kimia tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan fisik, biologi dan kimia tanah adalah dengan aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam. Kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam merupakan pupuk organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, karena dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dalam jumlah yang cukup. Kotoran ayam mengandung unsur hara N dan P lebih tinggi dibanding kotoran hewan lainnya, sedangkan kotoran kambing mengandung unsur hara K lebih tinggi dibanding kotoran hewan lainnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Budi daya jagung manis ini dilaksanakan pada Bulan Februari-Mei 2022 di lahan percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dosis kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam adalah 20 ton/ha. Pertumbuhan tanaman diamati dan data hasil pengamatan diuji secara statistik menggunakan uji t dengan taraf nyata 5% dan 1%. Aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanamana, panjang daun, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol berkelobot, dan bobot tongkol tanpa kelobot, serta berbeda nyata terhadap pertumbuhan lebar daun, akan tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun, jumlah tongkol/batang, jumlah baris/tongkol dan jumlah biji/baris. Kata Kunci: jagung manis, kompos, kotoran kambing, kotoran ayam
{"title":"APLIKASI KOMPOS KOMBINASI KOTORAN KAMBING DENGAN KOTORAN AYAM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)","authors":"Lisna Sari, Muflihayati Muflihayati","doi":"10.32530/jfcaa.v3i2.674","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i2.674","url":null,"abstract":"Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Permasalahan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi jagung manis adalah rendahnya kesuburan fisik, biologi, dan kimia tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan fisik, biologi dan kimia tanah adalah dengan aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam. Kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam merupakan pupuk organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, karena dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dalam jumlah yang cukup. Kotoran ayam mengandung unsur hara N dan P lebih tinggi dibanding kotoran hewan lainnya, sedangkan kotoran kambing mengandung unsur hara K lebih tinggi dibanding kotoran hewan lainnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Budi daya jagung manis ini dilaksanakan pada Bulan Februari-Mei 2022 di lahan percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dosis kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam adalah 20 ton/ha. Pertumbuhan tanaman diamati dan data hasil pengamatan diuji secara statistik menggunakan uji t dengan taraf nyata 5% dan 1%. Aplikasi kompos kombinasi kotoran kambing dengan kotoran ayam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanamana, panjang daun, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol berkelobot, dan bobot tongkol tanpa kelobot, serta berbeda nyata terhadap pertumbuhan lebar daun, akan tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun, jumlah tongkol/batang, jumlah baris/tongkol dan jumlah biji/baris. \u0000 \u0000Kata Kunci: jagung manis, kompos, kotoran kambing, kotoran ayam","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132521390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mismawarni Srima Ningsih, Jhody Satria Muhammad, A. Mangunsong
Tingginya permintaan akan minyak nilam dunia harus diiringi dengan peningkatan produksi. Penyediaan bahan tanam dalam waktu singkat dan jumlah banyak merupakan komponen utama penentu produksi. Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh lama perendaman setek pucuk nilam dalam air kelapa terhadap jumlah daun, tinggi tunas, volume akar, panjang akar dan bobot basah setek, pada bulan Januari sampai dengan Juni 2022 di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan lama waktu perendaman setek dalam air kelapa yaitu, P0 (tanpa perendaman), P1 (30 menit), P2 (60 menit), P3 (90 menit), P4 (120 menit), dan P5 (150 menit). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali masing-masing dengan 8 sampel. Data diolah menggunakan Program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 26 dengan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) taraf 5%. Dari pengamatan dan pengolahan data didapatkan hasil bahwa penambahan lama waktu perendaman setek dalam air kelapa mulai dari P0 sampai dengan P3 (tidak berbeda dengan P4) perpengaruh terhadap peningkatan jumlah daun, tinggi tunas, volume akar, panjang akar dan bobot basah setek, tapi pada P5 pertumbuhan menurun. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah lama perendaman setek nilamdalam air kelapa yang dapat memberikan pengaruh terbaik pada beberapa parameter pengamatan yang dilakukan adalah 90 menit. Kata kunci: air kelapa, auksin, giberelin, minyak nilam, sitokinin
{"title":"PEMANFAATAN AIR KELAPA SEBAGAI PERANGSANG PERTUMBUHAN SETEK PUCUK NILAM (Pogostemon cablin Bent.)","authors":"Mismawarni Srima Ningsih, Jhody Satria Muhammad, A. Mangunsong","doi":"10.32530/jfcaa.v3i2.643","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i2.643","url":null,"abstract":"Tingginya permintaan akan minyak nilam dunia harus diiringi dengan peningkatan produksi. Penyediaan bahan tanam dalam waktu singkat dan jumlah banyak merupakan komponen utama penentu produksi. Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh lama perendaman setek pucuk nilam dalam air kelapa terhadap jumlah daun, tinggi tunas, volume akar, panjang akar dan bobot basah setek, pada bulan Januari sampai dengan Juni 2022 di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan lama waktu perendaman setek dalam air kelapa yaitu, P0 (tanpa perendaman), P1 (30 menit), P2 (60 menit), P3 (90 menit), P4 (120 menit), dan P5 (150 menit). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali masing-masing dengan 8 sampel. Data diolah menggunakan Program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 26 dengan uji lanjut Least Significant Difference (LSD) taraf 5%. Dari pengamatan dan pengolahan data didapatkan hasil bahwa penambahan lama waktu perendaman setek dalam air kelapa mulai dari P0 sampai dengan P3 (tidak berbeda dengan P4) perpengaruh terhadap peningkatan jumlah daun, tinggi tunas, volume akar, panjang akar dan bobot basah setek, tapi pada P5 pertumbuhan menurun. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah lama perendaman setek nilamdalam air kelapa yang dapat memberikan pengaruh terbaik pada beberapa parameter pengamatan yang dilakukan adalah 90 menit.\u0000Kata kunci: air kelapa, auksin, giberelin, minyak nilam, sitokinin","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124823942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penenlitian ini berjudul Respon Pemberian Beberapa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Alami Terhadap Perkecambahan Biji Tanaman Jernang (Daemonoropssp) telah dilaksanakan di rumah kawat departemen Agroindustri FMIPA Universitas Negeri Padang kampus sijunjung pada bulan desember 2021 sampai bulan april 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui respon pertumbuhan perkecambahan biji jernang dengan pemberian beberapa zat pengatur tumbuh alami.Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan yaitu A (Kontrol), B (50% ZPT Air Kelapa), C (50% ZPT Tauge), D (50% ZPT Tomat) dan E (50% ZPT Jagung).Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan apabila nilai F hitung > F tabel 5%, maka dilanjutkan dengan uji Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.Parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, waktu muncul daun pertama, tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah akar, panjang akar dan persentase kecambah. Hasil penelitian pemberian beberapa zat pengatur tumbuh alami terhadap perkecambahan biji jernang yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian 50% ZPT air kelapa memberikan hasil yang lebih tinggi yaitu pada perlakuan tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun.
{"title":"RESPON PEMBERIAN BEBERAPA ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ALAMI TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI TANAMAN JERNANG (Daemonorops sp)","authors":"Yolva Mawaddah, Santi Diana Putri, Yummama Karmaita","doi":"10.32530/jfcaa.v3i2.631","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i2.631","url":null,"abstract":"Penenlitian ini berjudul Respon Pemberian Beberapa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Alami Terhadap Perkecambahan Biji Tanaman Jernang (Daemonoropssp) telah dilaksanakan di rumah kawat departemen Agroindustri FMIPA Universitas Negeri Padang kampus sijunjung pada bulan desember 2021 sampai bulan april 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui respon pertumbuhan perkecambahan biji jernang dengan pemberian beberapa zat pengatur tumbuh alami.Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan yaitu A (Kontrol), B (50% ZPT Air Kelapa), C (50% ZPT Tauge), D (50% ZPT Tomat) dan E (50% ZPT Jagung).Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan apabila nilai F hitung > F tabel 5%, maka dilanjutkan dengan uji Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.Parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, waktu muncul daun pertama, tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah akar, panjang akar dan persentase kecambah. Hasil penelitian pemberian beberapa zat pengatur tumbuh alami terhadap perkecambahan biji jernang yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian 50% ZPT air kelapa memberikan hasil yang lebih tinggi yaitu pada perlakuan tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun.","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123893533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Produktivitas jagung di Kabupaten Limapuluh Kota rata-rata tahun 2018 adalah sebesar 38.839,8 ton/tahun dan mengalami penurunan pada tahun 2021 sebesar 37.906,26 ton/tahun. Oleh karena itu, diperlukan pengaplikasian teknologi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, salah satunya dengan pemberian pupuk organik kompos kulit singkong. Kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alternatif bagi tanaman karena mengandung terdapat adanya unsur C, H, O, Mg, P, Ca. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengetahui kelayakan usaha tani budi daya jagung dengan penggunaan perlakuan kompos kulit singkong. Dosis kompos kulit singkong yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 ton/ha, penelitian dilaksanakan dari bulan September 2022 sampai Januari 2023 di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Ukuran lahan yang digunakan untuk kegiatan budi daya tanaman jagung adalah 150 dengan metode penelitian eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan kompos kulit singkong pada budidaya tanaman jagung secara finansial menguntungkan dan layak diusahakan dengan R/C ratio 1,36, profitabilitas 36% dan Produksi yang hasilkan 10,6 ton/ha. Kata Kunci: jagung, kompos, singkong, usahatani.
{"title":"ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) DENGAN PEMANFAATAN KOMPOS KULIT SINGKONG","authors":"Dedeh Kurniasih, Zulpadli Hutapea","doi":"10.32530/jfcaa.v3i2.662","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i2.662","url":null,"abstract":"Produktivitas jagung di Kabupaten Limapuluh Kota rata-rata tahun 2018 adalah sebesar 38.839,8 ton/tahun dan mengalami penurunan pada tahun 2021 sebesar 37.906,26 ton/tahun. Oleh karena itu, diperlukan pengaplikasian teknologi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, salah satunya dengan pemberian pupuk organik kompos kulit singkong. Kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alternatif bagi tanaman karena mengandung terdapat adanya unsur C, H, O, Mg, P, Ca. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengetahui kelayakan usaha tani budi daya jagung dengan penggunaan perlakuan kompos kulit singkong. Dosis kompos kulit singkong yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 ton/ha, penelitian dilaksanakan dari bulan September 2022 sampai Januari 2023 di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Ukuran lahan yang digunakan untuk kegiatan budi daya tanaman jagung adalah 150 dengan metode penelitian eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan kompos kulit singkong pada budidaya tanaman jagung secara finansial menguntungkan dan layak diusahakan dengan R/C ratio 1,36, profitabilitas 36% dan Produksi yang hasilkan 10,6 ton/ha.\u0000Kata Kunci: jagung, kompos, singkong, usahatani.","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"218 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131892460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditi strategis kedua setelah padi. Komoditas jagung mempunyai fungsi yang sangat penting untuk bidang pangan, pakan, bahan bakar, dan bahan baku industri. Rendahnya produksi jagung disebabkan karena penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus yang berdampak pada penurunan tingkat kesuburan tanah baik fisik, biologi, maupun kimia tanah. Salah satu upaya dalam meningkatkan hasil produksi jagung dengan meningkatkan kesuburan tanah dengan menggunakan bokashi kotoran ayam. Tujuan dari percobaan ini yaitu (1) mengetahui pengaruh penggunaan bokashi kotoran ayam terhadap produksi budi daya jagung (Zea mays L.) dan (2) mengetahui pendapatan budi daya jagung dengan penggunaan bokashi kotoran ayam (Zea mays L.). Budi daya jagung dilaksanakan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dari bulan Februari hingga Juni 2022, dengan luas lahan 300 m2 dimana 150 m2 menggunakan teknologi bokashi kotoran ayam dan 150 m2 tanpa teknologi. Pengamatan yang dilakukan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah baris/tongkol, jumlah biji/baris, bobot biji/tongkol, dan bobot 100 biji. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji t 5% dan 1%. Pengamatan dilakukan pada masing-masing perlakuan dengan mengambil 20 sampel secara acak baik pada lahan teknologi bokashi kotoran ayam dan tanpa bokashi kotoran ayam. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t, teknologi bokashi kotoran ayam memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah baris/tongkol, jumlah biji/baris, bobot biji/tongkol, dan bobot 100 biji. Hasil yang diperoleh dari budi daya jagung menggunakan teknologi bokashi kotoran ayam adalah 176 kg/150 m², sementara tanpa bokashi kotoran ayam sebanyak 137 kg/150 m². Berdasarkan hasil analisis finansial budi daya jagung dengan pemberian bokashi kotoran ayam diperoleh R.C ratio sebesar 2,04 dan profitabilitas sebesar 104%, sementara tanpa bokashi kotoran ayam diperoleh R/C ratio sebesar 1,96 dan profitabilitas 96%. Pemberian bokashi kotoran ayam pada budi daya tanaman jagung layak untuk dilakukan karena dapat meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani. Kata kunci : jagung, bokashi, kotoran ayam
{"title":"PENGGUNAAN BOKASHI KOTORAN AYAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN BUDI DAYA JAGUNG (Zea mays L.)","authors":"Gusri Apliza, Yun Sondang","doi":"10.32530/jfcaa.v3i2.675","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i2.675","url":null,"abstract":"Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditi strategis kedua setelah padi. Komoditas jagung mempunyai fungsi yang sangat penting untuk bidang pangan, pakan, bahan bakar, dan bahan baku industri. Rendahnya produksi jagung disebabkan karena penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus yang berdampak pada penurunan tingkat kesuburan tanah baik fisik, biologi, maupun kimia tanah. Salah satu upaya dalam meningkatkan hasil produksi jagung dengan meningkatkan kesuburan tanah dengan menggunakan bokashi kotoran ayam. Tujuan dari percobaan ini yaitu (1) mengetahui pengaruh penggunaan bokashi kotoran ayam terhadap produksi budi daya jagung (Zea mays L.) dan (2) mengetahui pendapatan budi daya jagung dengan penggunaan bokashi kotoran ayam (Zea mays L.). Budi daya jagung dilaksanakan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dari bulan Februari hingga Juni 2022, dengan luas lahan 300 m2 dimana 150 m2 menggunakan teknologi bokashi kotoran ayam dan 150 m2 tanpa teknologi. Pengamatan yang dilakukan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah baris/tongkol, jumlah biji/baris, bobot biji/tongkol, dan bobot 100 biji. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji t 5% dan 1%. Pengamatan dilakukan pada masing-masing perlakuan dengan mengambil 20 sampel secara acak baik pada lahan teknologi bokashi kotoran ayam dan tanpa bokashi kotoran ayam. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t, teknologi bokashi kotoran ayam memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah baris/tongkol, jumlah biji/baris, bobot biji/tongkol, dan bobot 100 biji. Hasil yang diperoleh dari budi daya jagung menggunakan teknologi bokashi kotoran ayam adalah 176 kg/150 m², sementara tanpa bokashi kotoran ayam sebanyak 137 kg/150 m². Berdasarkan hasil analisis finansial budi daya jagung dengan pemberian bokashi kotoran ayam diperoleh R.C ratio sebesar 2,04 dan profitabilitas sebesar 104%, sementara tanpa bokashi kotoran ayam diperoleh R/C ratio sebesar 1,96 dan profitabilitas 96%. Pemberian bokashi kotoran ayam pada budi daya tanaman jagung layak untuk dilakukan karena dapat meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani. \u0000Kata kunci : jagung, bokashi, kotoran ayam","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127936918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan konsumsi langsung dan juga sebagai campuran makanan seperti roti, bumbu dapur, bahan baku industri dan pakan ternak. Kascing mengandung unsur hara makro dan mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara yang terkandung dalam kascing adalah nitrogen 0,63%, fosfor 0,35%, kalium 0,20%, kalsium 0,23%, magnesium 0,26%, natrium 0,07%, tembaga 17,58%, seng 0,007%, manganium 0,003%, besi 0,79%, boron 0,21%, kapasitas menyimpan air 41,23%. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh seluas 250 m2. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2022. Alat yang digunakan adalah cangkul, garu, tugal, koret, gembor, meteran, parang. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kacang tanah Varietas Kelinci, pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang. Perlakuan yang diberikan adalah pupuk kascing dengan dosis 4 ton/ha setara dengan 50 kg/250 m2.Pupuk kascing dengan dosis 4 ton/ha dapat meningkatkan produksi dan pendapatan kacang. Produksi yang didapatkan pada budidaya kacang tanah ini sebanyak 78 kg/125 m2 setara dengan 6,2 ton/ha untuk lahan teknologi dan 55 kg/125 m2 setara dengan 4,4 ton/ha untuk tanaman tanpa teknologi. Kata kunci : kacang tanah, kascing, pupuk organik
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KASCING UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogeae L.)","authors":"Deliana Andam Sari","doi":"10.32530/jfcaa.v3i1.602","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i1.602","url":null,"abstract":"Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan konsumsi langsung dan juga sebagai campuran makanan seperti roti, bumbu dapur, bahan baku industri dan pakan ternak. Kascing mengandung unsur hara makro dan mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara yang terkandung dalam kascing adalah nitrogen 0,63%, fosfor 0,35%, kalium 0,20%, kalsium 0,23%, magnesium 0,26%, natrium 0,07%, tembaga 17,58%, seng 0,007%, manganium 0,003%, besi 0,79%, boron 0,21%, kapasitas menyimpan air 41,23%. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh seluas 250 m2. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2022. Alat yang digunakan adalah cangkul, garu, tugal, koret, gembor, meteran, parang. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kacang tanah Varietas Kelinci, pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang. Perlakuan yang diberikan adalah pupuk kascing dengan dosis 4 ton/ha setara dengan 50 kg/250 m2.Pupuk kascing dengan dosis 4 ton/ha dapat meningkatkan produksi dan pendapatan kacang. Produksi yang didapatkan pada budidaya kacang tanah ini sebanyak 78 kg/125 m2 setara dengan 6,2 ton/ha untuk lahan teknologi dan 55 kg/125 m2 setara dengan 4,4 ton/ha untuk tanaman tanpa teknologi. \u0000Kata kunci : kacang tanah, kascing, pupuk organik","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121223710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lada merupakan tanaman rempah yang populer di dunia, memiliki prospek pasar yang sangat bagus sehingga komoditi tanaman lada cukup menjanjikan apabila usaha budidayanya dapat dikembangkan. Untuk memperoleh bibit tanaman lada dapat dilakukan perbanyakan tanaman lada secara vegetatif dengan cara setek. Namun perbanyakan tanaman lada dengan cara setek memiliki kendala yang mana akarnya sulit muncul sehingga tingkat keberhasilannya rendah, untuk merangsang terbentuknya akar setek lada dan mempercepat pertumbuhan tanaman maka dapat dilakukan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) baik sintetik maupun organik. ZPT sintetik memiliki harga relatif mahal sehingga dianjurkan penggunaan ZPT organik seperti air kelapa muda. Penelitian ini menguji beberapa konsentrasi air kelapa muda untuk perendaman setek lada. Konsentrasi tersebut terdiri dari 5 perlakuan yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap. Pertumbuhan setek lada diukur berdasarkan parameter saat munculnya tunas pertama, jumlah tunas, jumlah daun, persentase hidup setek jumlah akar, panjang akar terpanjang dan berat basah akar. Data hasil pengamatan yang diuji dengan analisis sidik ragam menunjukan bahwa perendaman berbagai konsentrasi air kelapa muda berpengaruh tidak nyata pada semua parameter pertumbuhan setek tanaman lada yang diamati. Kata Kunci : air kelapa muda, lada, setek, ZPT
{"title":"PENGARUH PERENDAMAN SETEK PADA BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA","authors":"Mismawarni Srima Ningsih","doi":"10.32530/jfcaa.v3i1.580","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i1.580","url":null,"abstract":"Lada merupakan tanaman rempah yang populer di dunia, memiliki prospek pasar yang sangat bagus sehingga komoditi tanaman lada cukup menjanjikan apabila usaha budidayanya dapat dikembangkan. Untuk memperoleh bibit tanaman lada dapat dilakukan perbanyakan tanaman lada secara vegetatif dengan cara setek. Namun perbanyakan tanaman lada dengan cara setek memiliki kendala yang mana akarnya sulit muncul sehingga tingkat keberhasilannya rendah, untuk merangsang terbentuknya akar setek lada dan mempercepat pertumbuhan tanaman maka dapat dilakukan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) baik sintetik maupun organik. ZPT sintetik memiliki harga relatif mahal sehingga dianjurkan penggunaan ZPT organik seperti air kelapa muda. Penelitian ini menguji beberapa konsentrasi air kelapa muda untuk perendaman setek lada. Konsentrasi tersebut terdiri dari 5 perlakuan yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap. Pertumbuhan setek lada diukur berdasarkan parameter saat munculnya tunas pertama, jumlah tunas, jumlah daun, persentase hidup setek jumlah akar, panjang akar terpanjang dan berat basah akar. Data hasil pengamatan yang diuji dengan analisis sidik ragam menunjukan bahwa perendaman berbagai konsentrasi air kelapa muda berpengaruh tidak nyata pada semua parameter pertumbuhan setek tanaman lada yang diamati.\u0000Kata Kunci : air kelapa muda, lada, setek, ZPT\u0000 ","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128639218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman leguminosa yang sangat berperan penting bagi kebutuhan pangan dan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Komsumsi kacang tanah relatif mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pola komsumsi masyarakat. Namun, produksi kacang tanah masih rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kacang tanah adalah dengan menggunakan bahan organik berupa kompos gulma paitan. Gulma paitan memiliki kandungan hara 2,7 – 3,59 % N, 0,14 – 0,47 % P dan 0,25 – 4,10 % K. Pemberian kompos gulma paitan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan kacang tanah.Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh seluas 250 m2. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2022. Alat yang digunakan adalah cangkul, garu, tugal, koret, gembor, meteran, parang. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kacang tanah Varietas Kelinci, gulma paitan, pupuk kandang, pupuk anorganik, gula merah, EM4. Perlakuan yang diberikan adalah kompos gulma paitan dengan dosis 15 ton/ha dan perlakuan tanpa kompos gulma paitan. Kompos gulma paitan dengan dosis 15 ton/ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Perlakuan kompos gulma paitan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah polong, jumlah polong bernas, dan berat 100 biji, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan jumlah biji/polong. Produksi yang didapatkan pada budi daya kacang tanah sebanyak 51 kg/125 m2 setara dengan 4,08 ton/ha untuk perlakuan kompos gulma paitan dan 36 kg/125 m2 setara dengan 2,88 ton/ha untuk tanaman perlakuan kompos gulma paitan. Kata Kunci : gulma paitan, kacang tanah, kompos, pupuk kandang
{"title":"PEMANFAATAN GULMA PAITAN (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK KOMPOS UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L.)","authors":"Ayu Kurnia Illahi","doi":"10.32530/jfcaa.v3i1.590","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i1.590","url":null,"abstract":" \u0000Abstrak \u0000Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman leguminosa yang sangat berperan penting bagi kebutuhan pangan dan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Komsumsi kacang tanah relatif mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pola komsumsi masyarakat. Namun, produksi kacang tanah masih rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kacang tanah adalah dengan menggunakan bahan organik berupa kompos gulma paitan. Gulma paitan memiliki kandungan hara 2,7 – 3,59 % N, 0,14 – 0,47 % P dan 0,25 – 4,10 % K. Pemberian kompos gulma paitan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan kacang tanah.Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh seluas 250 m2. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2022. Alat yang digunakan adalah cangkul, garu, tugal, koret, gembor, meteran, parang. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kacang tanah Varietas Kelinci, gulma paitan, pupuk kandang, pupuk anorganik, gula merah, EM4. Perlakuan yang diberikan adalah kompos gulma paitan dengan dosis 15 ton/ha dan perlakuan tanpa kompos gulma paitan. Kompos gulma paitan dengan dosis 15 ton/ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Perlakuan kompos gulma paitan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah polong, jumlah polong bernas, dan berat 100 biji, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan jumlah biji/polong. Produksi yang didapatkan pada budi daya kacang tanah sebanyak 51 kg/125 m2 setara dengan 4,08 ton/ha untuk perlakuan kompos gulma paitan dan 36 kg/125 m2 setara dengan 2,88 ton/ha untuk tanaman perlakuan kompos gulma paitan. \u0000Kata Kunci : gulma paitan, kacang tanah, kompos, pupuk kandang","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124031701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan salah satu tanaman pangan yang terpenting selain beras. Permintaan jagung manis terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan meningkatkan industri pangan dengan bahan baku jagung manis. Pada tahun 2020 permintaan jagung manis di Kabupaten Limapuluh Kota sebesar 567.617 ton/tahun, sedangkan penawaran hanya sebesar 3.530,54 ton/tahun. Berdasarkan data tersebut jagung manis di Kabupaten Limapuluh Kota perlu upaya peningkatan produksi. Untuk meningkatkan produktifitas jagung manis yaitu salah satunya dengan pemberian pemupukan menggunakan pupuk bokashi daun gamal. Budi daya jagung manis ini dilakukan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan Februari sampai dengan Mei 2022. Lahan yang digunakan seluas 250 m2 dibagi dua bagian yaitu 125 m2 dengan perlakuan bokashi daun gamal dan 125 m2 tanpa perlakuan bokashi daun gamal. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji t 5% dan 1%, berdasarkan hasil pengamatan dan uji t perlakuan bokashi daun gamal memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (high significant/hs) terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol dan panjang tongkol. Hasil yang diperoleh pada lahan perlakuan mencapai 163kg/125m2 (13,04 ton/ha), sementara hasil pada lahan tanpa perlakuan hanya 130kg/125m2 (10,4ton/ha). Kata Kunci: jagung manis, pupuk bokashi daun gamal
{"title":"APLIKASI BOKASHI DAUN GAMAL DALAM BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.): USAHA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SERTA ANALISIS USAHA TANI","authors":"Frisca Maulina","doi":"10.32530/jfcaa.v3i1.589","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i1.589","url":null,"abstract":"Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan salah satu tanaman pangan yang terpenting selain beras. Permintaan jagung manis terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan meningkatkan industri pangan dengan bahan baku jagung manis. Pada tahun 2020 permintaan jagung manis di Kabupaten Limapuluh Kota sebesar 567.617 ton/tahun, sedangkan penawaran hanya sebesar 3.530,54 ton/tahun. Berdasarkan data tersebut jagung manis di Kabupaten Limapuluh Kota perlu upaya peningkatan produksi. Untuk meningkatkan produktifitas jagung manis yaitu salah satunya dengan pemberian pemupukan menggunakan pupuk bokashi daun gamal. Budi daya jagung manis ini dilakukan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan Februari sampai dengan Mei 2022. Lahan yang digunakan seluas 250 m2 dibagi dua bagian yaitu 125 m2 dengan perlakuan bokashi daun gamal dan 125 m2 tanpa perlakuan bokashi daun gamal. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji t 5% dan 1%, berdasarkan hasil pengamatan dan uji t perlakuan bokashi daun gamal memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (high significant/hs) terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol dan panjang tongkol. Hasil yang diperoleh pada lahan perlakuan mencapai 163kg/125m2 (13,04 ton/ha), sementara hasil pada lahan tanpa perlakuan hanya 130kg/125m2 (10,4ton/ha). \u0000Kata Kunci: jagung manis, pupuk bokashi daun gamal","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129354979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aplikasi dosis pupuk organik anorganik dengan proses inkubasi ke zona akar tanaman kedelai adalah penerapan bentuk pupuk yang berasal dari penggabungan kompos dan pupuk sumber N, P dan K dipasaran. Metode ini sudah terbukti dalam praktek penanaman padi metode SRI (the Sistem of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Fungsi tanaman kedelai tidak diragukan lagi saat ini karena sebagai sumber makanan seperti tempe, tahu dan lainnya. Metode tempel misel organik-anorganik berasal dari hasil kompos dalam hal ini kompos asal feses sapi dengan inkubasi 21 hari. Pembuatan 1 t.ha-1 pupuk diperlukan 80% kompos, 20% tanah lempung berliat, dan berturut-turut Urea, SP-36 dan KCl sebanyak 15,0, 12,5, dan 7,5 kg.ha-1. Perlakuan dosis pupuk di zona akar berturut-turut 0,0; 1,5; 3,0 dan 4,5 t.ha-1 dengan pengulangan sebanyak 5 kali dalam media tanam polybag 8 kg tanah Ultisol. Aplikasi takaran pupuk organik anorganik-terinkubasi (Inorganic Organik Fertilizers-incubated, IOF-i) sebesar 3 t.ha-1 mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman, meningkatkan komponen hasil seperti jumlah polong per tanaman dan berat 100 biji serta menghasilkan berat biji per rumpun dan per hektar tertinggi. Hasil terbaik mencapai 20,48 g.rumpun-1 atau setara dengan 2,56 t.ha-1. Kata kunci: IOF-I, kedelai, kompos, misel, pupuk organik anorganik-inkubasi
将有机肥料剂量应用于大豆植物的根部,将其应用于堆肥和来源N、P和K等肥料混合而成的肥料形态。这种方法在新的露天稻田的种植中得到了证明。大豆作物在今天的作用无疑是由于它们作为豆腐等食物来源的来源。有机微生物菌丝-有机菌素的外部发酵方法来自于堆肥的结果,即粪便的起源,有21天的孵化期。制造1 t.ha-1肥料需要80%的堆肥,20%的粘土浸透,以及一层层的Urea, sp36和KCl,总共15.0,12.5和7.5公斤。在根部0.0接受肥料剂量;1.5;3。0和4.5。3 t.h -1的有机肥料应用(3 t.h -1)可以改善植物生长,增加作物数量和100粒种子的产量,并产生最高的谷物重量和每英亩的种子重量。最佳成绩为2048 g,或相当于2.56 t -1。关键词:豆蔻,大豆,堆肥,菌丝,有机肥料孵化
{"title":"PENGARUH PENERAPAN DOSIS PUPUK ORGANIK ANORGANIK DIINKUBASI PADA ZONA AKAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) TERHADAP KOMPONEN HASIL DAN PRODUKSI BIJI","authors":"Agustamar Agustamar","doi":"10.32530/jfcaa.v3i1.578","DOIUrl":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v3i1.578","url":null,"abstract":"Aplikasi dosis pupuk organik anorganik dengan proses inkubasi ke zona akar tanaman kedelai adalah penerapan bentuk pupuk yang berasal dari penggabungan kompos dan pupuk sumber N, P dan K dipasaran. Metode ini sudah terbukti dalam praktek penanaman padi metode SRI (the Sistem of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Fungsi tanaman kedelai tidak diragukan lagi saat ini karena sebagai sumber makanan seperti tempe, tahu dan lainnya. Metode tempel misel organik-anorganik berasal dari hasil kompos dalam hal ini kompos asal feses sapi dengan inkubasi 21 hari. Pembuatan 1 t.ha-1 pupuk diperlukan 80% kompos, 20% tanah lempung berliat, dan berturut-turut Urea, SP-36 dan KCl sebanyak 15,0, 12,5, dan 7,5 kg.ha-1. Perlakuan dosis pupuk di zona akar berturut-turut 0,0; 1,5; 3,0 dan 4,5 t.ha-1 dengan pengulangan sebanyak 5 kali dalam media tanam polybag 8 kg tanah Ultisol. Aplikasi takaran pupuk organik anorganik-terinkubasi (Inorganic Organik Fertilizers-incubated, IOF-i) sebesar 3 t.ha-1 mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman, meningkatkan komponen hasil seperti jumlah polong per tanaman dan berat 100 biji serta menghasilkan berat biji per rumpun dan per hektar tertinggi. Hasil terbaik mencapai 20,48 g.rumpun-1 atau setara dengan 2,56 t.ha-1.\u0000Kata kunci: IOF-I, kedelai, kompos, misel, pupuk organik anorganik-inkubasi","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115448268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}