{"title":"Analisis Naratif Dalam Film Uang Panai Ditinjau Dari Perspektif Komunikasi Islam","authors":"Zulkifli Zainuddin, Ramli, Iskandar","doi":"10.35905/jourmics.v1i2.3535","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Film merupakan media komunikastif dalam penyampaian pesan, karena pesan yang ingin disampaikan divisualisasikan melalui adegan-adegan visual ataupun suara film. Film Uang Panai merupakan film regional yang mengangkat isu kearifan lokal Suku Bugis Makassar mengenai mahar pernikahan bergenre komedi romantis dan religi. Film ini menceritakan tentang fenomena tradisi Bugis Makassar yang secara umum menjadi hal terpenting di dalam sebuah acara pernikahan, dimana laki laki yang hendak menikah harus mempersiapkan Uang Panai sebagai syarat pernikah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menjadikan film Uang Panai sebagai objek penelitian dan difokuskan pada analisis naratif dengan teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah keseluruhan isi dari film Uang Panai’ karya Halim Gani Safia yang dirilis pada tanggal 25 Agustus 2016 diseluruh bioskop Indonesia dengan durasi 119 menit atau 1 jam 59 menit. Hasil penelitian menunjukkan berbagai adegan dan dialog yang ditampilkan dalam film Uang Panai menunjukkan bahwa film merepresentasikan kisah pasangan kekasih yang hendak menikah, dimana pihak lelaki harus mengumpulkan Uang Panai sebagai syarat pernikahan (uang belanja) untuk diberikan kepada mempelai wanita sesuai dengan adat yang berlaku dalam masyarakat Bugis-Makassar. Adapun Nilai nilai Islam dalam film Uang Panai dimana Anca penuh dengan Ikhtiar, menggerahkan segala usahanya dalam memperjuangkan cintanya kepada Risna, teguh pendirian serta tidak mengeluh menghadapi segala cobaan dan permasalahan dalam mengumpulkan Uang Panai, dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ia ambil, membuktikan Taro Ada Taro Gau (berpegang teguh pada apa yang dikatakan). Penerapan prinsip prinsip komunikasi Islam dalam film Uang Panai terlihat pada setiap permasalah yang muncul diselesaikan dengan komunikasi yang baik,lemah lembut,efektif, dan mudah dimengerti.","PeriodicalId":126106,"journal":{"name":"Journal of Media and Communication Studies","volume":"732 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Media and Communication Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35905/jourmics.v1i2.3535","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Film merupakan media komunikastif dalam penyampaian pesan, karena pesan yang ingin disampaikan divisualisasikan melalui adegan-adegan visual ataupun suara film. Film Uang Panai merupakan film regional yang mengangkat isu kearifan lokal Suku Bugis Makassar mengenai mahar pernikahan bergenre komedi romantis dan religi. Film ini menceritakan tentang fenomena tradisi Bugis Makassar yang secara umum menjadi hal terpenting di dalam sebuah acara pernikahan, dimana laki laki yang hendak menikah harus mempersiapkan Uang Panai sebagai syarat pernikah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menjadikan film Uang Panai sebagai objek penelitian dan difokuskan pada analisis naratif dengan teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah keseluruhan isi dari film Uang Panai’ karya Halim Gani Safia yang dirilis pada tanggal 25 Agustus 2016 diseluruh bioskop Indonesia dengan durasi 119 menit atau 1 jam 59 menit. Hasil penelitian menunjukkan berbagai adegan dan dialog yang ditampilkan dalam film Uang Panai menunjukkan bahwa film merepresentasikan kisah pasangan kekasih yang hendak menikah, dimana pihak lelaki harus mengumpulkan Uang Panai sebagai syarat pernikahan (uang belanja) untuk diberikan kepada mempelai wanita sesuai dengan adat yang berlaku dalam masyarakat Bugis-Makassar. Adapun Nilai nilai Islam dalam film Uang Panai dimana Anca penuh dengan Ikhtiar, menggerahkan segala usahanya dalam memperjuangkan cintanya kepada Risna, teguh pendirian serta tidak mengeluh menghadapi segala cobaan dan permasalahan dalam mengumpulkan Uang Panai, dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ia ambil, membuktikan Taro Ada Taro Gau (berpegang teguh pada apa yang dikatakan). Penerapan prinsip prinsip komunikasi Islam dalam film Uang Panai terlihat pada setiap permasalah yang muncul diselesaikan dengan komunikasi yang baik,lemah lembut,efektif, dan mudah dimengerti.