Ki Enthus Susmono: Skandal Performatif Don Juan dan Kebaruan Gagrag Pedalangan

H. Hariyanto
{"title":"Ki Enthus Susmono: Skandal Performatif Don Juan dan Kebaruan Gagrag Pedalangan","authors":"H. Hariyanto","doi":"10.24821/WAYANG.V3I2.3147","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article analyzes Ki Enthus Susmono’s performance through observing some of his previous performances, with the performance idea of Shoshana Felman (2003) in his book, The Scandal of Speaking Body: Don Juan with J.L. Austin, or Seduction in Two Languages, which reads the Don Juan theater by Molière. As a result, it was found that there were similarities between promises by J.L. Austin, Don Juan and Ki Enthus Susmono. Ki Enthus Susmono’s performance has been successfully built through the eclectic, parody and irony representation of postmodern art, which shows the reality of his body’s actions, has been produced repeatedly to produce certain effects so that it becomes a habit (myth). Through his performativity, Ki Enthus Susmono showed his success in building a novel marker of gagrag puppetry. Artikel ini menganalisis performativitas Ki Enthus Susmono melalui pengamatan beberapa rekaman pertunjukannya terdahulu, dengan gagasan performativitas Shoshana Felman (2003) dalam bukunya, The Scandal of The Speaking Body: Don Juan with J.L. Austin, or Seduction in Two Languages, yang membaca teater Don Juan karya Molière. Hasilnya, ditemukan bahwa ada kesamaan antara tindakan janji oleh J.L. Austin,Don Juan dan Ki Enthus Susmono. Performativitas Ki Enthus Susmono berhasil dibangun melalui strategi representasi seni postmodern yang eklektis, parodi, dan ironi, yang menunjukkan realitas tindakan tubuhnya, telah diproduksi berulangkali untuk menghasilkan efek tertentu sehingga menjadi kebiasaan (mitos). Melalui performativitasnya tersebut, Ki Enthus Susmono menunjukkan keberhasilannya membangun penanda kebaruan gagrag pedalangan.","PeriodicalId":133263,"journal":{"name":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/WAYANG.V3I2.3147","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

This article analyzes Ki Enthus Susmono’s performance through observing some of his previous performances, with the performance idea of Shoshana Felman (2003) in his book, The Scandal of Speaking Body: Don Juan with J.L. Austin, or Seduction in Two Languages, which reads the Don Juan theater by Molière. As a result, it was found that there were similarities between promises by J.L. Austin, Don Juan and Ki Enthus Susmono. Ki Enthus Susmono’s performance has been successfully built through the eclectic, parody and irony representation of postmodern art, which shows the reality of his body’s actions, has been produced repeatedly to produce certain effects so that it becomes a habit (myth). Through his performativity, Ki Enthus Susmono showed his success in building a novel marker of gagrag puppetry. Artikel ini menganalisis performativitas Ki Enthus Susmono melalui pengamatan beberapa rekaman pertunjukannya terdahulu, dengan gagasan performativitas Shoshana Felman (2003) dalam bukunya, The Scandal of The Speaking Body: Don Juan with J.L. Austin, or Seduction in Two Languages, yang membaca teater Don Juan karya Molière. Hasilnya, ditemukan bahwa ada kesamaan antara tindakan janji oleh J.L. Austin,Don Juan dan Ki Enthus Susmono. Performativitas Ki Enthus Susmono berhasil dibangun melalui strategi representasi seni postmodern yang eklektis, parodi, dan ironi, yang menunjukkan realitas tindakan tubuhnya, telah diproduksi berulangkali untuk menghasilkan efek tertentu sehingga menjadi kebiasaan (mitos). Melalui performativitasnya tersebut, Ki Enthus Susmono menunjukkan keberhasilannya membangun penanda kebaruan gagrag pedalangan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
本文以索莎娜·费尔曼(2003)在其著作《说话的身体的丑闻:J.L.奥斯汀的唐璜,或两种语言的诱惑》中的表演思想为基础,通过观察Ki Enthus Susmono之前的一些表演来分析他的表演。结果发现,J.L. Austin、Don Juan和Ki Enthus Susmono的承诺有相似之处。Ki Enthus Susmono的表演成功地通过后现代艺术的折衷、戏仿和反讽的表现方式建立起来,表现出他身体动作的现实性,被反复地产生一定的效果,从而成为一种习惯(神话)。通过他的表演,Ki Enthus Susmono展示了他成功地建立了一个新的gagrag木偶戏标志。(2003) dalam bukunya,《会说话的身体的丑闻:与J.L. Austin合作的唐璜》,或《两种语言的诱惑》,yang membaca teater Don Juan karya molire。Hasilnya, ditemukan bahwa ada kesamaan antara tindakan janji oleh J.L. Austin,Don Juan dan Ki Enthus Susmono。表演vitas Ki Enthus Susmono berhasil dibangun melalui策略代表了seni后现代的yang eklektis, parodi, dan ironi, yang menunjukkan realitas tindakan tubuhnya, telah diproduksi berulangkali untuk menghasilkan efek tertentu sehinga menjadi kebiasaan (mitos)。Melalui performance vitasnya tersebut, Ki Enthus Susmono menunjukkan keberhasilannya membangun penanda kebaruan gagrag pedalangan。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Kewadatan Lesmana dalam Sastra Tulis dan Pertunjukan Wayang Resepsi dan Tanggapan Ki Timbul Hadiprayitno atas Gugurnya Dasamuka dalam Lakon Banjaran Sinta Pertunjukan Wayang Kulit Madya Lakon Aji Pamasa Sanggit Ki Purbo Asmoro Kontrovesi Perang Malam Hari dan Ambivalensi Tokoh Karna dalam Lakon Suluhan Bima-Drona dalam Lakon Dewa Ruci sebagai Vayu-Vata, Transformasi Prana dalam Pertunjukan Wayang
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1