Perdagangan Antarpulau Komoditas Cabai di Indonesia: Dinamika Produksi dan Stabilitas Harga

H. Supriadi, W. Sejati
{"title":"Perdagangan Antarpulau Komoditas Cabai di Indonesia: Dinamika Produksi dan Stabilitas Harga","authors":"H. Supriadi, W. Sejati","doi":"10.21082/AKP.V16N2.2018.111-129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Study of Inter-island Trade (PAP) of chilli commodities is carried out with the aim of analyzing trade performance, as well as formulating policy alternatives that support the development of chili commodities. The study was conducted in 2016 in Central Java, West Java and West Sumatra. The analytical method used is quantitative descriptive analysis related toPAP distribution patterns, policies on regulation, marketing networks and price transmission elasticity. The results showed that chilli production increased sharply in the province of West Java, while in Central Java, West Sumatra, Lampung and other provinces relatively slow increases due to disease problems and limited land. The stabilization of red chili production on the islands of Java and West Sumatra greatly determines price stability in other regions. Chili production in West Sumatra still does not meet demand, where the distribution of chili from DIY and Central Java to West Sumatra Province tends to increase more than the out-flow of chili from   the province. The government has attempted to stabilize the price of red chili, maintain a balance between the regions of surplus and deficit, and minimize the price disparity between regions, but so far it has not been successful due to the constraints of low production so that demand is not met and high transportation costs. The development of an agribusiness station (STA) such as in West Java has not been effective in accommodating and marketing the results of farmers because marketing has been controlled by large traders who are capable of PAP.In general, several factors that make low prices and price fluctuations at the farm level are caused by the varying quality of products produced by farmers, increased production costs, information that is not symmetrical and low bargaining power by marketers. Java island because prices in Java determine prices in other regions, especially in Java, Sumatra and Kalimantan. Vertical coordination and marketing contracts can be used as a risk management tool for income and prices because there are provisions on the selling price for farmers AbstrakStudi Perdagangan Antar Pulau (PAP) komoditas cabai dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perdagangan, serta merumuskan alternatif kebijakan yang mendukung pengembangan komoditas cabai. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif terkait pola distribusi PAP, kebijakan terhadap regulasi, jaringan pemasaran, dan elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan produksi cabai meningkat secara tajam di Provinsi Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Sumatera Barat, Lampung, dan provinsi lainnya relatif lambat kenaikannya karena masalah penyakit dan keterbatasan lahan. Stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa dan Sumatera Barat sangat menentukan stabilitas harga di wilayah lain. Produksi cabai di Sumatera Barat masih belum memenuhi permintaan, dimana Arus distribusi cabai dari DIY dan Jawa Tengah ke Provinsi Sumatera Barat cenderung meningkat lebih banyak dari pada yang keluar provinsi. Pemerintah telah berupaya untuk stabilisasi harga cabai merah, menjaga keseimbangan antara daerah surplus dan defisit, serta memperkecil disparitas harga antar daerah, akan tetapi sejauh ini belum berhasil karena kendala rendahnya produksi sehingga permintaan kurang terpenuhi dan tingginya biaya transportasi pengangkutan. Pembangunan stasiun agribisnis (STA) seperti di Jawa Barat belum efektif menampung dan memasarkan hasil petani karena pemasaran sudah dikuasai oleh pedagang besar yang berkemampuan melakukan PAP. Secara umum beberapa faktor yang menjadikan rendahnya harga dan fluktuasi harga di tingkat petani disebabkan oleh beragamnya kuallitas produk yang dihasilkan oleh petani, meningkatnya biaya produksi, informasi yang tidak simetri dan rendahnya daya tawar oleh pelaku pemasaran. Perlu upaya peningkatan dan stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa karena harga di Jawa sangat menentukan harga di wilayah lain, terutama di wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan.  Koordinasi vertikal dan kontrak pemasaran dapat digunakan sebagai alat manajemen risiko pendapatan dan harga karena ada ketentuan harga jual bagi petani.    ","PeriodicalId":448472,"journal":{"name":"Analisis Kebijakan Pertanian","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Analisis Kebijakan Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/AKP.V16N2.2018.111-129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

Abstract

The Study of Inter-island Trade (PAP) of chilli commodities is carried out with the aim of analyzing trade performance, as well as formulating policy alternatives that support the development of chili commodities. The study was conducted in 2016 in Central Java, West Java and West Sumatra. The analytical method used is quantitative descriptive analysis related toPAP distribution patterns, policies on regulation, marketing networks and price transmission elasticity. The results showed that chilli production increased sharply in the province of West Java, while in Central Java, West Sumatra, Lampung and other provinces relatively slow increases due to disease problems and limited land. The stabilization of red chili production on the islands of Java and West Sumatra greatly determines price stability in other regions. Chili production in West Sumatra still does not meet demand, where the distribution of chili from DIY and Central Java to West Sumatra Province tends to increase more than the out-flow of chili from   the province. The government has attempted to stabilize the price of red chili, maintain a balance between the regions of surplus and deficit, and minimize the price disparity between regions, but so far it has not been successful due to the constraints of low production so that demand is not met and high transportation costs. The development of an agribusiness station (STA) such as in West Java has not been effective in accommodating and marketing the results of farmers because marketing has been controlled by large traders who are capable of PAP.In general, several factors that make low prices and price fluctuations at the farm level are caused by the varying quality of products produced by farmers, increased production costs, information that is not symmetrical and low bargaining power by marketers. Java island because prices in Java determine prices in other regions, especially in Java, Sumatra and Kalimantan. Vertical coordination and marketing contracts can be used as a risk management tool for income and prices because there are provisions on the selling price for farmers AbstrakStudi Perdagangan Antar Pulau (PAP) komoditas cabai dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perdagangan, serta merumuskan alternatif kebijakan yang mendukung pengembangan komoditas cabai. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif terkait pola distribusi PAP, kebijakan terhadap regulasi, jaringan pemasaran, dan elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan produksi cabai meningkat secara tajam di Provinsi Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Sumatera Barat, Lampung, dan provinsi lainnya relatif lambat kenaikannya karena masalah penyakit dan keterbatasan lahan. Stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa dan Sumatera Barat sangat menentukan stabilitas harga di wilayah lain. Produksi cabai di Sumatera Barat masih belum memenuhi permintaan, dimana Arus distribusi cabai dari DIY dan Jawa Tengah ke Provinsi Sumatera Barat cenderung meningkat lebih banyak dari pada yang keluar provinsi. Pemerintah telah berupaya untuk stabilisasi harga cabai merah, menjaga keseimbangan antara daerah surplus dan defisit, serta memperkecil disparitas harga antar daerah, akan tetapi sejauh ini belum berhasil karena kendala rendahnya produksi sehingga permintaan kurang terpenuhi dan tingginya biaya transportasi pengangkutan. Pembangunan stasiun agribisnis (STA) seperti di Jawa Barat belum efektif menampung dan memasarkan hasil petani karena pemasaran sudah dikuasai oleh pedagang besar yang berkemampuan melakukan PAP. Secara umum beberapa faktor yang menjadikan rendahnya harga dan fluktuasi harga di tingkat petani disebabkan oleh beragamnya kuallitas produk yang dihasilkan oleh petani, meningkatnya biaya produksi, informasi yang tidak simetri dan rendahnya daya tawar oleh pelaku pemasaran. Perlu upaya peningkatan dan stabilisasi produksi cabai merah di pulau Jawa karena harga di Jawa sangat menentukan harga di wilayah lain, terutama di wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan.  Koordinasi vertikal dan kontrak pemasaran dapat digunakan sebagai alat manajemen risiko pendapatan dan harga karena ada ketentuan harga jual bagi petani.    
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印尼辣椒岛贸易:生产动态和价格稳定性
辣椒商品岛屿间贸易研究(PAP)的目的是分析贸易绩效,以及制定支持辣椒商品发展的政策选择。该研究于2016年在中爪哇、西爪哇和西苏门答腊进行。所采用的分析方法是对toPAP的分布模式、监管政策、营销网络和价格传递弹性进行定量描述性分析。结果表明,西爪哇省的辣椒产量大幅增长,而中爪哇省、西苏门答腊省、楠榜省和其他省份由于疾病问题和土地有限,增长相对缓慢。爪哇岛和西苏门答腊岛红辣椒产量的稳定在很大程度上决定了其他地区价格的稳定。西苏门答腊省的辣椒产量仍然不能满足需求,从DIY和中爪哇向西苏门答腊省的辣椒分配往往比从该省流出的辣椒增加得多。政府试图稳定红辣椒的价格,保持盈余和赤字地区之间的平衡,并尽量减少地区之间的价格差距,但到目前为止,由于产量低,无法满足需求和运输成本高的限制,它并没有成功。在西爪哇建立农业综合企业站(STA)并没有有效地容纳和销售农民的成果,因为销售由能够进行PAP的大型贸易商控制。一般来说,造成农场一级价格低和价格波动的几个因素是由农民生产的产品质量参差不齐、生产成本增加、信息不对称以及营销商议价能力低造成的。因为爪哇岛的价格决定了其他地区的价格,尤其是爪哇岛、苏门答腊岛和加里曼丹岛。垂直协调和营销合同可以作为收入和价格的风险管理工具,因为它对农民的销售价格有规定。[摘要][footnoter.com] [footnoter.com]Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di爪哇登加,爪哇巴拉特和苏门答腊巴拉特。方法分析杨迪古纳坎adalah分析工具,定量分析terkatiit pola distribution, PAP, kebiakan terhadap regulasi, jaringan pemasaran, danelastisitas transmisharga。Hasil penelitian menunjukkan produksi cabai meningkat secara tajam di Provinsi爪哇巴拉特,sedangkan di爪哇登加,苏门答腊巴拉特,楠榜,dan Provinsi lainnya relativelamat kenaikannya karena masalah penyakit dan keterbatasan lahan。爪哇岛和苏门答腊岛的稳定产品是由爪哇岛和苏门答腊岛的稳定产品组成的。产品为苏门答腊的cabai di Barat masih belum memenuhi permintaan, dimana Arus分销为cabai dari DIY dan Jawa tengke province .苏门答腊的Barat cenderung mengkat lebih banyak dari pada yang keluar province。Pemerintah telah berupaya untuk stabilisasharga cabai meran, menjaga keseimbangan antara daerah盈余和赤字,serta成员berkececdisparitas harga antar daerah, akan tetapi sejauh ini belum berhasil kendala rendahnya producksi seingga permintaan kurang terpenuhi dantingginya biaya transporttasi pengangkutan。马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(STA)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(PAP)的研究结果表明,马来西亚农业科学研究所(PAP)的研究结果是正确的。Secara umum beberapa ftor yang menjadikan rendahnya harga dan fluktuasi harga di tingkat petani disebabka oleh beragamya kuallitas product yang dihasilkan oleh petani,脑膜炎katya biduksi, informasi yang tidak simetri dan rendahnya daya tawar oleh pelaku pemasaran。爪哇,苏门答腊岛,加里曼丹,苏门答腊岛。Koordinasi vertical dan kontrak pemasaran dapat digunakan sebagai almanagemen visiko pendapatan danharga karena ada ketentuan harga jual bagi petani。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA NERACA KETERSEDIAAN BERAS DI KALIMANTAN TIMUR SEBAGAI CALON IBUKOTA BARU INDONESIA DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK PENINGKATAN KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI PROGRAM MENCIPTAKAN MANFAAT BERSAMA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PISANG DI KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG MODEL PENGELOLAAN DANA DESA DAN PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PERBATASAN INDONESIA DENGAN TIMOR LESTE
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1