EFEK MUTILASI GIGI 36 DAN 46 TERHADAP DIMENSI HORISONTAL BAWAH PADA MALOKLUSI KLAS I ANGLE

Paulus Maulana
{"title":"EFEK MUTILASI GIGI 36 DAN 46 TERHADAP DIMENSI HORISONTAL BAWAH PADA MALOKLUSI KLAS I ANGLE","authors":"Paulus Maulana","doi":"10.32509/jitekgi.v17i2.1143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang : Gigi 36 dan 46 berperan untuk mempertahankan oklusi. Kehilangan gigi 36 dan 46 berakibat perubahan kedudukan gigi tetangga dan antagonis, perubahan spontan tumpang gigit, jarak gigit dan inklinasi insisif. Molar kedua bergerak ke mesial, premolar kedua, premolar pertama dan kaninus bergeser ke distal. Mutilasi gigi merupakan kehilangan gigi yang terjadi lebih dari 5 tahun. Kehilangan gigi 36 dan 46 selama lebih dari 5 tahun secara hipotesis akan menyebabkan perubahan dimensi vertikal, dimensi horisontal wajah dan rahang gigi. Dampak terhadap dimensi horisontal dipilih di penelitian ini. Metode penelitian: Jenis penelitian observasional analitik. Populasi  penelitian ini  penderita maloklusi kelas I Angle di klinik Dent Smile tahun 2011 – 2015. Sampel adalah total sampel penderita mutilasi gigi 36 dan 46 dan didapatkan 22.  Variabel dimensi horisontal diwakili sudut NAP, ANB, INB, dan IGoMe. Data diuji tes Kolmogorov Sminov untuk melihat distribusi data dan didapatkan nilai p 0,05, dilanjutkan uji beda (Independent t dan Mann Whietney) untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil penelitian: Hasil uji perbedaan kelompok non mutilasi dan mutilasi didapatkan nilai p pada sudut NAP, ANB,  INB, IGoMe 0,05. Sudut NAP, ANB, INA, INB, IGoMe disimpulkan ada perbedaan bermakna antara kelompok non mutilasi dan mutilasi. Kesimpulan: Terjadi perubahan anteroposterior muka disebabkan ada perbedaan bermakna sudut NAP dan ANB pada kelompok mutilasi dan non mutilasi. Inklinasi insisif rahang bawah lebih retrusif dikarenakan berkurangnya sudut I-GoMe dan I-NB pada kelompok mutilasi dan non mutilasi. Perubahan ini sebagai akibat dari mutilasi gigi 36 dan 46.","PeriodicalId":143628,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32509/jitekgi.v17i2.1143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar belakang : Gigi 36 dan 46 berperan untuk mempertahankan oklusi. Kehilangan gigi 36 dan 46 berakibat perubahan kedudukan gigi tetangga dan antagonis, perubahan spontan tumpang gigit, jarak gigit dan inklinasi insisif. Molar kedua bergerak ke mesial, premolar kedua, premolar pertama dan kaninus bergeser ke distal. Mutilasi gigi merupakan kehilangan gigi yang terjadi lebih dari 5 tahun. Kehilangan gigi 36 dan 46 selama lebih dari 5 tahun secara hipotesis akan menyebabkan perubahan dimensi vertikal, dimensi horisontal wajah dan rahang gigi. Dampak terhadap dimensi horisontal dipilih di penelitian ini. Metode penelitian: Jenis penelitian observasional analitik. Populasi  penelitian ini  penderita maloklusi kelas I Angle di klinik Dent Smile tahun 2011 – 2015. Sampel adalah total sampel penderita mutilasi gigi 36 dan 46 dan didapatkan 22.  Variabel dimensi horisontal diwakili sudut NAP, ANB, INB, dan IGoMe. Data diuji tes Kolmogorov Sminov untuk melihat distribusi data dan didapatkan nilai p 0,05, dilanjutkan uji beda (Independent t dan Mann Whietney) untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil penelitian: Hasil uji perbedaan kelompok non mutilasi dan mutilasi didapatkan nilai p pada sudut NAP, ANB,  INB, IGoMe 0,05. Sudut NAP, ANB, INA, INB, IGoMe disimpulkan ada perbedaan bermakna antara kelompok non mutilasi dan mutilasi. Kesimpulan: Terjadi perubahan anteroposterior muka disebabkan ada perbedaan bermakna sudut NAP dan ANB pada kelompok mutilasi dan non mutilasi. Inklinasi insisif rahang bawah lebih retrusif dikarenakan berkurangnya sudut I-GoMe dan I-NB pada kelompok mutilasi dan non mutilasi. Perubahan ini sebagai akibat dari mutilasi gigi 36 dan 46.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
切割牙齿的影响
背景:第36颗牙和46颗牙有助于保持ok露。失去36颗牙齿和46颗牙齿会导致邻居和对手的牙齿位置发生变化,咬人的自发变化,咬距离和先天性变化。第二磨牙移动到默吉利,第二磨牙,第一磨牙和卡诺斯移动到安装。蛀牙是5年多的蛀牙。在假设的5年里,失去36颗牙齿和46颗牙齿将导致垂直、水平的面部和下颚的改变。在本研究中选择的水平维度的影响。研究方法:分析观察研究类型。2011年至2015年,登特微笑诊所的头号精神病患者。样本是共有36和46名牙科病人的样本,获得22个。卧式维变量代表NAP、ANB、INB和IGoMe的角。测试测试数据Kolmogorov Sminov看到分发数据和测试得到的p值0。05,继续观看据英国《独立报》(t和曼Whietney)为不同群体之间的差异。研究结果:不同测试组非肢解和肢解的角度得到了价值p午睡,ANB INB IGoMe 0。05。NAP, ANB, INA, INB, IGoMe总结了非残害和残缺不全群体的显著区别。结论:前后变化引起的脸是有区别的意义午睡和ANB角度肢解和非肢解的小组。由于残缺不全和非残缺不全组的I-GoMe和I-NB的角减少,下颌的内硬度更大。由于蛀牙36和46。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
KORELASI ANTARA USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU MENGENAI TRAUMA DENTAL (STUDI DI DHARMA WANITA PERSATUAN, UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA) PEMBUATAN MAHKOTA TIRUAN ALL ZIRCONIA MULTILAYERED CAD/CAM PADA PASIEN DENGAN DUKUNGAN GIGI IMPLAN TIPE ENDOSSEOUS (LAPORAN KASUS) PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI DKI JAKARTA TENTANG KONSEP GREEN DENTISTRY APLIKASI PUZDENT FOR KIDS SEBAGAI MEDIA EDUKASI KESEHATAN GIGI MULUT SISWA KELAS 3 SDN MANGKURA 2 MAKASSAR IDENTIFIKASI BAKTERI PORPHYROMONAS ENDODONTALIS PADA INFEKSI SALURAN AKAR MELALUI ANALISIS GEN 16S rRNA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1