Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Kesiswaan Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pembinaan Kesiswaan Untuk Mewujudkan Mutu Pembelajaran (Penelitian Di SMK Plus Qurrata ‘Ayun Samarang Garut)
{"title":"Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Kesiswaan Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pembinaan Kesiswaan Untuk Mewujudkan Mutu Pembelajaran (Penelitian Di SMK Plus Qurrata ‘Ayun Samarang Garut)","authors":"Saepul Huda","doi":"10.52434/jurnalkhazanahakademia.v3i02.62","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan yang dihadapi dalam bidang Pendidikan selama ini adalah mutu pembelajaran masih kurang optimal sehingga berdampak pada mutu pendidikan. Kurang optimalnya mutu pembelajaran diduga antara lain karena pelaksanaan kebijakan kesiswaan dan kepemimpinan kepala sekolah yang kurang maksimal terhadap pembinaan kesiswaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis tentang pengaruh pelaksanaan kebijakan kesiswaan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap pembinaan kesiswaan untuk mewujudkan mutu pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan teknik survey, wawancara, observasi dan studi dukumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Adapun populasi dan sekaligus menjadi renponden dalam penelitian ini adalah guru SMK Plus Qurrata A’yun Samarang Garut sebanyak 92 orang. Hasil pengujian hipotesis utama dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan kesiswaan (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembinaan kesiswaan (Y) untuk mewujudkan mutu pembelajaran (Z) maka dilakukan pengujian diperoleh nilai Fhitung sebesar 43,1096 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 1,42. Dari nilai tersebut dapat ditarik kesimpulan statistik bahwa H0 ditolak. Signifikansi nilai hasil pengujian di atas, didukung pula oleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,6647 yang juga menunjukkan besarnya kontribusi variabel pelaksanaan kebijakan kesiswaan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap pembinaan kesiswaan untuk mewujudkan mutu pembelajaran sebesar 66,47 %, Sedangkan sisanya sebesar 0,3353 atau sebesar 33,53 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.","PeriodicalId":373489,"journal":{"name":"Khazanah Akademia","volume":"363 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Khazanah Akademia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52434/jurnalkhazanahakademia.v3i02.62","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Permasalahan yang dihadapi dalam bidang Pendidikan selama ini adalah mutu pembelajaran masih kurang optimal sehingga berdampak pada mutu pendidikan. Kurang optimalnya mutu pembelajaran diduga antara lain karena pelaksanaan kebijakan kesiswaan dan kepemimpinan kepala sekolah yang kurang maksimal terhadap pembinaan kesiswaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis tentang pengaruh pelaksanaan kebijakan kesiswaan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap pembinaan kesiswaan untuk mewujudkan mutu pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan teknik survey, wawancara, observasi dan studi dukumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah statistik dengan model analisis jalur (path analysis). Adapun populasi dan sekaligus menjadi renponden dalam penelitian ini adalah guru SMK Plus Qurrata A’yun Samarang Garut sebanyak 92 orang. Hasil pengujian hipotesis utama dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan kesiswaan (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembinaan kesiswaan (Y) untuk mewujudkan mutu pembelajaran (Z) maka dilakukan pengujian diperoleh nilai Fhitung sebesar 43,1096 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 1,42. Dari nilai tersebut dapat ditarik kesimpulan statistik bahwa H0 ditolak. Signifikansi nilai hasil pengujian di atas, didukung pula oleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,6647 yang juga menunjukkan besarnya kontribusi variabel pelaksanaan kebijakan kesiswaan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap pembinaan kesiswaan untuk mewujudkan mutu pembelajaran sebesar 66,47 %, Sedangkan sisanya sebesar 0,3353 atau sebesar 33,53 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.