{"title":"Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Pernikahan Pariban","authors":"Roh Cahaya Padang, Formas Juitan Lase","doi":"10.33541/ji.v3i2.2856","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThis article discusses violence against women in Pariban marriages. Pariban marriages are cousins' marriages that are the only legal ones. This Pariban marriage is also known as a harmonious marriage in Batak culture. Does this research try to explore whether there is violence in Pariban marriages? Then, what are the characteristics of the violence occurring in Pariban marriages, especially in Pasir Tengah village, Dairi Regency? To answer this question, the researcher used the critical ethnographic method developed by Creswell. In addition, this study also uses Pierre Bourdieu's theory and WHO's concept of interpersonal violence and interpersonal communication. Then in the results of this study, the researcher found that there was violence against women who were married to Pariban. The characteristics of violence experienced are four forms of violence, namely physical violence, psychological violence, economic violence and sexual violence. \nKeywords: Critical Ethnography, Women's Violence, Pariban Marriage, Pierre Bourdieu \n \nAbstrak \nArtikel ini membahas kekerasan terhadap perempuan dalam pernikahan Pariban. Pernikahan Pariban merupakan pernikahan sepupu yang satu-satunya sah di mata hukum. Pernikahan pariban ini juga dikenal sebagai pernikahan yang harmonis di budaya Batak. Penelitian ini mencoba menelusuri kekerasan dalam pernikahan pariban sekaligus mengkarateristikkan karakteristik kekerasan dalam pernikahan Pariban terkhususnya di desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti menggunakan metode etnografi kritis yang dikembangkan oleh Jhon Creswell. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori Pierre Bourdieu dan konsep kekerasan antar pribadi dari WHO dan komunikasi interpersonal. Kemudian pada hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa adanya kekerasan terhadap perempuan yang menikah dengan pariban. Karakteristik kekerasan yang dialami terdapat empat bentuk kekerasan, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan ekonomi dan kekerasan seksual. \nKata Kunci: Etnografi Kritis, Kekerasan Perempuan, Pernikahan Pariban, Pierre Bourdieu","PeriodicalId":174338,"journal":{"name":"Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar","volume":"584 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inada: Kajian Perempuan Indonesia di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33541/ji.v3i2.2856","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract
This article discusses violence against women in Pariban marriages. Pariban marriages are cousins' marriages that are the only legal ones. This Pariban marriage is also known as a harmonious marriage in Batak culture. Does this research try to explore whether there is violence in Pariban marriages? Then, what are the characteristics of the violence occurring in Pariban marriages, especially in Pasir Tengah village, Dairi Regency? To answer this question, the researcher used the critical ethnographic method developed by Creswell. In addition, this study also uses Pierre Bourdieu's theory and WHO's concept of interpersonal violence and interpersonal communication. Then in the results of this study, the researcher found that there was violence against women who were married to Pariban. The characteristics of violence experienced are four forms of violence, namely physical violence, psychological violence, economic violence and sexual violence.
Keywords: Critical Ethnography, Women's Violence, Pariban Marriage, Pierre Bourdieu
Abstrak
Artikel ini membahas kekerasan terhadap perempuan dalam pernikahan Pariban. Pernikahan Pariban merupakan pernikahan sepupu yang satu-satunya sah di mata hukum. Pernikahan pariban ini juga dikenal sebagai pernikahan yang harmonis di budaya Batak. Penelitian ini mencoba menelusuri kekerasan dalam pernikahan pariban sekaligus mengkarateristikkan karakteristik kekerasan dalam pernikahan Pariban terkhususnya di desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti menggunakan metode etnografi kritis yang dikembangkan oleh Jhon Creswell. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori Pierre Bourdieu dan konsep kekerasan antar pribadi dari WHO dan komunikasi interpersonal. Kemudian pada hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa adanya kekerasan terhadap perempuan yang menikah dengan pariban. Karakteristik kekerasan yang dialami terdapat empat bentuk kekerasan, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan ekonomi dan kekerasan seksual.
Kata Kunci: Etnografi Kritis, Kekerasan Perempuan, Pernikahan Pariban, Pierre Bourdieu
摘要本文讨论了巴黎婚姻中对妇女的暴力行为。Pariban婚姻是表亲之间唯一合法的婚姻。这种Pariban婚姻在巴塔克文化中也被称为和谐婚姻。这项研究是否试图探索巴黎人的婚姻中是否存在暴力?那么,发生在Pariban婚姻中的暴力行为,特别是在Dairi Regency的Pasir Tengah村,有什么特点呢?为了回答这个问题,研究人员使用了克雷斯韦尔开发的关键人种志方法。此外,本研究还使用了Pierre Bourdieu的理论和WHO的人际暴力和人际传播概念。然后在这项研究的结果中,研究人员发现,嫁给帕里班的女性遭受了暴力。所经历的暴力的特点是四种形式的暴力,即身体暴力、心理暴力、经济暴力和性暴力。关键词:批判民族志,妇女暴力,巴黎婚姻,皮埃尔·布迪厄,阿蒂克尔尼成员,凯克拉桑,特哈德普,帕尔尼卡,巴黎Pernikahan Pariban merupakan Pernikahan sepupu yang satu-satunya sah di mata hukum。Pernikahan pariban ini juga dikenal sebagai Pernikahan yang harmonis di budaya Batak。Penelitian ini mencoba menelusuri kekerasan dalam pernikahan pariban sekaligus mengkarateristikkan karakteristik kekerasan dalam pernikahan pariban terkhususnya di desa Pasir Tengah, Kabupaten Dairi。Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti menggunakan方法人种学家kritis yang dikembangkan oleh john Creswell。Selain itu, penelitian ini mongunakan teori Pierre Bourdieu, dan konsep kekerasan, antar pribadi dari, WHO, dan komunikasi人际关系。Kemudian pada hasil penelitian ini, peneliti menelukan bahwa adanya kekerasan terhadap perempuan yang menikah dengan pariban。kerkerasan yang dialami terdapat empat bentuk kerkerasan, yitu kerkerasan fisik, kerkerasan psiks, kerkerasan ekonomican dan kerkerasan sesual。Kata Kunci:民族学家Kritis, Kekerasan Perempuan, Pernikahan Pariban, Pierre Bourdieu