{"title":"Analisis Biaya Percepatan Antara Kerja Lembur (Overtime) dengan Penambahan Tenaga Kerja (Outsoursing)","authors":"Rais D. Hi Yusuf, Faldi Suleman","doi":"10.52046/biosainstek.v5i1.1382","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) atau (Overtime) dan Penambahan tenaga kerja (Outsoursing) serta membandingkan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) (Overtime)) dan panambahan tenaga kerja (Outaoursing). Data – data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data ini mengunakan Program Microsoft Project 2019 dan Microsoft Excel 2019 dengan metode Criticat Path Method (CPM) hasil dari program Microsof Project 2019 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) atau (Overtime) dan penmabahan tenaga kerja (outsoursing) sedangakan hasil time cost trade off adalah durasi percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat biaya percapatan durasi dalam setiap item pekerjaan yang dipercepat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Waktu dan Biaya Total Proyek pada kondisi Normal sebesar 359 hari dengan biaya Rp.4.483.398.111,39 dengan penamabahan 1 jam kerja lembur dupatkan durasi crashing 50 hari dengan biaya sebesar Rp.4.845.462.146,89 pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 105 hari dan biaya sebesar Rp.4.833.375.007,43 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan crashing sebesar 123 hari dengan biaya sebesar Rp.4.879.405.942,01.(2) pada penamabahan 1 tenaga kerja durasi crashing 50 hari dengan biaya sebesar Rp.8.827.937.302,15 pada penambahan 2 tenaga kerja di dapatkan crashing 105 hari dengan biaya sebesar Rp. 7.775.804.492,28 dan pada penambahan 3 tenaga kerja didapatkan durasi crashing dengan biaya sebesar Rp.7.869.075.740,50 (3) Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam kerja lembur penambahan tenaga kerja, penambahan jam kerja lembur lebih murah di bandingankan biaya yang harus dikeluarkan apabiala mengalami keterlambatan dan kenakan denda.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BIOSAINSTEK","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v5i1.1382","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) atau (Overtime) dan Penambahan tenaga kerja (Outsoursing) serta membandingkan biaya sesudah penambahan jam kerja (lembur) (Overtime)) dan panambahan tenaga kerja (Outaoursing). Data – data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data ini mengunakan Program Microsoft Project 2019 dan Microsoft Excel 2019 dengan metode Criticat Path Method (CPM) hasil dari program Microsof Project 2019 adalah lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) atau (Overtime) dan penmabahan tenaga kerja (outsoursing) sedangakan hasil time cost trade off adalah durasi percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat biaya percapatan durasi dalam setiap item pekerjaan yang dipercepat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Waktu dan Biaya Total Proyek pada kondisi Normal sebesar 359 hari dengan biaya Rp.4.483.398.111,39 dengan penamabahan 1 jam kerja lembur dupatkan durasi crashing 50 hari dengan biaya sebesar Rp.4.845.462.146,89 pada penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 105 hari dan biaya sebesar Rp.4.833.375.007,43 dan pada penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan crashing sebesar 123 hari dengan biaya sebesar Rp.4.879.405.942,01.(2) pada penamabahan 1 tenaga kerja durasi crashing 50 hari dengan biaya sebesar Rp.8.827.937.302,15 pada penambahan 2 tenaga kerja di dapatkan crashing 105 hari dengan biaya sebesar Rp. 7.775.804.492,28 dan pada penambahan 3 tenaga kerja didapatkan durasi crashing dengan biaya sebesar Rp.7.869.075.740,50 (3) Biaya mempercepat durasi proyek pada penambahan jam kerja lembur penambahan tenaga kerja, penambahan jam kerja lembur lebih murah di bandingankan biaya yang harus dikeluarkan apabiala mengalami keterlambatan dan kenakan denda.