Pelatihan Strategi, Komunikasi Pemasaran, Produk Makanan, Di Kota, U. SulawesiTenggara, Kamilah Ghafar, Wahyuni Sri, Laurensius Adi, Sekolah Tinggi, Agama Islam, Syarif Muhammad, Raha. Muna, Universitas Pawyatan Daha
{"title":"Pelatihan Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Makanan di Kota Sulawesi Tenggara","authors":"Pelatihan Strategi, Komunikasi Pemasaran, Produk Makanan, Di Kota, U. SulawesiTenggara, Kamilah Ghafar, Wahyuni Sri, Laurensius Adi, Sekolah Tinggi, Agama Islam, Syarif Muhammad, Raha. Muna, Universitas Pawyatan Daha","doi":"10.59561/sabajaya.v1i3.71","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pelatihan Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Makanan di Kota Sulawesi Tenggara bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk makanan yang ada di daerah kota sulawesi tenggara Jadi dengan adanya strategi komunikasi yang baik di dalam perusahaan maka dapat membentuk brand equity itu sendiri sehingga konsumen dapat menyadari, merasakan dan mengenal lebih terhadap kebaikan, keunggulan dan kualitas produk tersebut. Dengan begitu, produk lebih dapat dikenal atas keunggulan yang diberikan perusahaan kepada konsumen. Metode untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra industri rumah tangga adalah melakukan pelatihan pembuatan kemasan (packaging) untuk meningkatkan nilai jual dari produk. Program pelatihan ditujukan produk masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana memasarkan dan mengemas hasil produksi melalui pelatihan pembuatan kemasan (packaging) untuk meningatkan nilai jual. Hasil dari pelatihan itu sendiri maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini dapat memberikan solusi mengenai kurangnya pengetahuan peserta Pelatihan mengenai bagaimana berkomunikasi dengan konsumen. Sesuai dengan hasil survey yang telah diolah, dapat diketahui bahwa para peserta pelatihan menjadi lebih paham mengenai komunikasi pemasaran, tujuan melakukan komunikasi dengan konsumen, alat-alat komunikasi pemasaran apa saja yang dapat digunakan dan akhirnya peserta pelatihan dapat memilih alat yang paling sesuai dengan produk dan jasa mereka kerjakan.","PeriodicalId":156705,"journal":{"name":"SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59561/sabajaya.v1i3.71","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pelatihan Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Makanan di Kota Sulawesi Tenggara bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk makanan yang ada di daerah kota sulawesi tenggara Jadi dengan adanya strategi komunikasi yang baik di dalam perusahaan maka dapat membentuk brand equity itu sendiri sehingga konsumen dapat menyadari, merasakan dan mengenal lebih terhadap kebaikan, keunggulan dan kualitas produk tersebut. Dengan begitu, produk lebih dapat dikenal atas keunggulan yang diberikan perusahaan kepada konsumen. Metode untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra industri rumah tangga adalah melakukan pelatihan pembuatan kemasan (packaging) untuk meningkatkan nilai jual dari produk. Program pelatihan ditujukan produk masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana memasarkan dan mengemas hasil produksi melalui pelatihan pembuatan kemasan (packaging) untuk meningatkan nilai jual. Hasil dari pelatihan itu sendiri maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini dapat memberikan solusi mengenai kurangnya pengetahuan peserta Pelatihan mengenai bagaimana berkomunikasi dengan konsumen. Sesuai dengan hasil survey yang telah diolah, dapat diketahui bahwa para peserta pelatihan menjadi lebih paham mengenai komunikasi pemasaran, tujuan melakukan komunikasi dengan konsumen, alat-alat komunikasi pemasaran apa saja yang dapat digunakan dan akhirnya peserta pelatihan dapat memilih alat yang paling sesuai dengan produk dan jasa mereka kerjakan.