I. G. N. T. Adiputra, Ni Luh Desi In Diana Sari, Alit Kumala Dewi
{"title":"Perancangan Buku Cerita Bergambar Legenda Desa Bungkulan","authors":"I. G. N. T. Adiputra, Ni Luh Desi In Diana Sari, Alit Kumala Dewi","doi":"10.59997/amarasi.v2i01.80","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cerita bergambar merupakan media yang tepat sebagai salah satu media dalam upaya melestarikan cerita rakyat. Konsep yang diusung yaitu konsep Vintage atau Klasik, agar kesan Bali Kuno pada cerita bergambar tersebut dapat dirasakan atau tersampaikan dengan baik kepada audiences seakan-akan buku cerita bergambar tersebut dibuat pada zaman dahulu. Cerita Legenda Desa Bungkulan menceritakan tentang keberadaan I Gusti Ngurah Tambahan sebagai seorang Ksatria yang mengalahkan seorang Denawa atau raksasa perempuan sehingga dapat membentuk suatu wilayah yang kini dinamakan Desa Bungkulan. Adapun tokoh yang terdapat dalam buku cerita bergambar Legenda Desa Bungkulan yaitu: I Gusti Ngurah Tambahan, Pasek Menyali, Pasek Bulian, Menaru, dan penari Rejang. Metode perancangan melalui observasi, wawancara, dan kepustakaan. Perancangan buku cerita bergambar Legenda Desa Bungkulan menggunakan pendekatan visual ilustrasi tradisi Bali dengan semi realis. Pada teknik ilustrasi tradisi Bali diterapkan pada bagian patra atau ukiran Bali khususnya style Buleleng. Sedangkan pada teknik Semi Realis akan diterapkan pada ilustrasi untuk memberikan kesan bentuk dan volume benda yang hampir menyerupai bentuk aslinya. Sehingga akan menciptakan konsep baru dengan cara menggabungkan kedua teknik tersebut. Selain merancang buku cerita bergambar dengan judul “Legenda Desa Bungkulan”, penulis juga merancang media pendukung diantaranya T-Shirt, X-Banner, akun instagram, poster dan juga totebag. Namun media tersebut tidak hanya mempromosikan dari media utama yang berupa cergam tersebut, tetapi juga menginformasikan tentang 1sinopsis cerita cerita bergambar Legenda Desa Bungkulan.","PeriodicalId":345390,"journal":{"name":"AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59997/amarasi.v2i01.80","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Cerita bergambar merupakan media yang tepat sebagai salah satu media dalam upaya melestarikan cerita rakyat. Konsep yang diusung yaitu konsep Vintage atau Klasik, agar kesan Bali Kuno pada cerita bergambar tersebut dapat dirasakan atau tersampaikan dengan baik kepada audiences seakan-akan buku cerita bergambar tersebut dibuat pada zaman dahulu. Cerita Legenda Desa Bungkulan menceritakan tentang keberadaan I Gusti Ngurah Tambahan sebagai seorang Ksatria yang mengalahkan seorang Denawa atau raksasa perempuan sehingga dapat membentuk suatu wilayah yang kini dinamakan Desa Bungkulan. Adapun tokoh yang terdapat dalam buku cerita bergambar Legenda Desa Bungkulan yaitu: I Gusti Ngurah Tambahan, Pasek Menyali, Pasek Bulian, Menaru, dan penari Rejang. Metode perancangan melalui observasi, wawancara, dan kepustakaan. Perancangan buku cerita bergambar Legenda Desa Bungkulan menggunakan pendekatan visual ilustrasi tradisi Bali dengan semi realis. Pada teknik ilustrasi tradisi Bali diterapkan pada bagian patra atau ukiran Bali khususnya style Buleleng. Sedangkan pada teknik Semi Realis akan diterapkan pada ilustrasi untuk memberikan kesan bentuk dan volume benda yang hampir menyerupai bentuk aslinya. Sehingga akan menciptakan konsep baru dengan cara menggabungkan kedua teknik tersebut. Selain merancang buku cerita bergambar dengan judul “Legenda Desa Bungkulan”, penulis juga merancang media pendukung diantaranya T-Shirt, X-Banner, akun instagram, poster dan juga totebag. Namun media tersebut tidak hanya mempromosikan dari media utama yang berupa cergam tersebut, tetapi juga menginformasikan tentang 1sinopsis cerita cerita bergambar Legenda Desa Bungkulan.