{"title":"MACCERA SIWANUA: TRADISI MENYUCIKAN KAMPUNG DAN PESTA RAKYAT DI DESA ALITTA, KECAMATAN MATIRO BULU KABUPATEN PINRANG","authors":"Muh Ardi Akam Lawwarani, Nur Alizah","doi":"10.36869/wjsb.v9i1.33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini menjelaskan tentang maccera siwannua di Desa Alitta yang dipercaya dapat menolak bala dan sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada Raja La Massora dan We Bungko, figur yang masih dikeramatkan oleh masyarakat Alitta sampai sekarang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Setelah melakukan peninjauan penelitian ilmiah dengan menggunakan metode yang sistematis, peneliti mengemukakan fakta-fakta lapangan yang menjadi gambaran objektif mengenai macera siwanua di Desa Alitta dan partisipasi masyarakat pada ritual tersebut. Fakta pertama, Desa Alitta yang terdiri atas tiga dusun (Alitta, Lapakkita, dan Polejewa) merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Mattiro Bulu yang pernah menjadi kerajaan di Ajatappareng. Fakta kedua, pelaksaanaan ritual maccera siwanua dipimpin oleh sanro wanua (dukun) dan dibantu oleh perangkat desa. Pada acara maccera siwanua, sanro wanua sangat berperan karena dia yang memimpin jalannya acara mulai dari persiapan awal sampai akhir acara. Fakta ketiga, bujung lapakkita adalah sebuah sumur yang dibuat pada masa pemerintahan Raja La Massora dan diperuntukkan kepada We Bungko (seorang bidadari). Sekarang, bujung lapakkita digunakan masyarakat setempat untuk mendapatkan berkah.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v9i1.33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Penelitian ini menjelaskan tentang maccera siwannua di Desa Alitta yang dipercaya dapat menolak bala dan sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada Raja La Massora dan We Bungko, figur yang masih dikeramatkan oleh masyarakat Alitta sampai sekarang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Setelah melakukan peninjauan penelitian ilmiah dengan menggunakan metode yang sistematis, peneliti mengemukakan fakta-fakta lapangan yang menjadi gambaran objektif mengenai macera siwanua di Desa Alitta dan partisipasi masyarakat pada ritual tersebut. Fakta pertama, Desa Alitta yang terdiri atas tiga dusun (Alitta, Lapakkita, dan Polejewa) merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Mattiro Bulu yang pernah menjadi kerajaan di Ajatappareng. Fakta kedua, pelaksaanaan ritual maccera siwanua dipimpin oleh sanro wanua (dukun) dan dibantu oleh perangkat desa. Pada acara maccera siwanua, sanro wanua sangat berperan karena dia yang memimpin jalannya acara mulai dari persiapan awal sampai akhir acara. Fakta ketiga, bujung lapakkita adalah sebuah sumur yang dibuat pada masa pemerintahan Raja La Massora dan diperuntukkan kepada We Bungko (seorang bidadari). Sekarang, bujung lapakkita digunakan masyarakat setempat untuk mendapatkan berkah.