STRATEGI PERAWATAN JANGKA PANJANG (LONG TERM CARE) PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PENDUDUK LANJUT USIA (Perawatan Jangka Panjang Berbasis Masyarakat Mengambil Pelajaran dari Negara Lain)

Rahmad Purwanto Widiyastomo
{"title":"STRATEGI PERAWATAN JANGKA PANJANG (LONG TERM CARE) PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PENDUDUK LANJUT USIA (Perawatan Jangka Panjang Berbasis Masyarakat Mengambil Pelajaran dari Negara Lain)","authors":"Rahmad Purwanto Widiyastomo","doi":"10.56444/mia.v17i1.1456","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTLong-term care strategies should receive attention, becoming a development issue in the coming year in line with the increasing number of elderly people (> 60 years) both globally and in Indonesia. Global changes in the last two decades have been an increase in the number and proportion of the elderly population (age group> 60 years). The average life expectancy (UHH) in Indonesia according to BPS data for 2018 is 71.20 years. If we separate the life expectancy data (UHH) then the life expectancy of women is higher than that of men. BPS data shows that female UHH is 73.19 years and male is 69.3 years (difference of 3.89 years or 4 years).The condition of the elderly has not been encouraging from BPS data in 2018, the number of elderly is around 24 million people out of 267 million people of Indonesia (8.98%). Based on the province, it is known that the largest distribution of the elderly in 2018 is in (1) DIY Province (18.76%), (2) Bali Province (13.38%), (3) Central Java Provinces the third highest, 12.38%, (4) South Sulawesi Province at 12.16% and (5) East Java Province at 11.81% (Bappenas, 2019). The high population of the elderly in 2018 of 24 million people has placed Indonesia as one of the countries with an aging population. including high (aging population country). This will bring consequences and implications for different development policies when compared to dealing with residents of the young age group (age  15- 30 years).In the context of elderly care and social protection independently, it is necessary to develop regulations, institutions and increase the potential of the community so that the elderly population that is getting bigger, independent and prosperous can be formulated as follows : (1) the importance of formulating regulations, policies and the elderly database in an integrated manner with population data and poverty reduction programs in the regions. Regional level can improve and update to fit the real conditions in the area; (2) Improve the welfare of the elderly by taking lessons from South Korea, Japan and Vietnam through long term insurance managed by the community itself or the management of community-based elderly care institutions. Cities have strong social capital in society and (3) Improving elderly care and welfare needs a social pension policy that is managed independently so that the elderly can stand up and be dignified.Key word : elder people, long-term care strategies ABSTRAKStrategi perawatan jangka panjang harus mendapat perhatian, menjadi masalah pembangunan di tahun mendatang sejalan dengan meningkatnya jumlah lansia (> 60 tahun) baik secara global maupun di Indonesia. Perubahan global dalam dua dekade terakhir telah meningkatkan jumlah dan proporsi populasi lansia (kelompok usia> 60 tahun). Rata-rata usia harapan hidup (UHH) di Indonesia menurut data BPS untuk 2018 adalah 71,20 tahun. Jika kita memisahkan data harapan hidup (UHH) maka harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Data BPS menunjukkan bahwa UHH perempuan adalah 73,19 tahun dan laki-laki adalah 69,3 tahun (perbedaan 3,89 tahun atau 4 tahun).Kondisi lansia belum menggembirakan dari data BPS tahun 2018, jumlah lansia sekitar 24 juta orang dari 267 juta orang Indonesia (8,98%). Berdasarkan provinsi, diketahui bahwa distribusi lansia terbesar pada tahun 2018 adalah di (1) Provinsi DIY (18,76%), (2) Provinsi Bali (13,38%), (3) Provinsi Jawa Tengah tertinggi ketiga, 12,38 %, (4) Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 12,16% dan (5) Provinsi Jawa Timur sebesar 11,81% (Bappenas, 2019). Tingginya populasi lansia pada tahun 2018 dari 24 juta orang telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi yang menua. termasuk tinggi (negara penduduk yang menua). Ini akan membawa konsekuensi dan implikasi untuk kebijakan pembangunan yang berbeda jika dibandingkan dengan berurusan dengan penduduk dari kelompok usia muda (usia 15-30 tahun).Dalam konteks perawatan lansia dan perlindungan sosial secara mandiri, perlu untuk mengembangkan peraturan, institusi dan meningkatkan potensi masyarakat sehingga populasi lansia yang semakin besar, mandiri dan sejahtera dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) pentingnya merumuskan peraturan, kebijakan, dan basis data lanjut usia secara terpadu dengan data populasi dan program pengentasan kemiskinan di daerah. Tingkat regional dapat ditingkatkan dan diperbarui agar sesuai dengan kondisi nyata di daerah tersebut; (2) Meningkatkan kesejahteraan lansia dengan mengambil pelajaran dari Korea Selatan, Jepang, dan Vietnam melalui asuransi jangka panjang yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri atau pengelolaan lembaga perawatan lansia berbasis masyarakat. Kota-kota memiliki modal sosial yang kuat di masyarakat dan (3) Meningkatkan perawatan dan kesejahteraan lansia membutuhkan kebijakan pensiun sosial yang dikelola secara mandiri sehingga lansia dapat berdiri dan bermartabat.Kata kunci:  kelompok lanjut usia, strategi perawatan lanjut usia jangka panjang","PeriodicalId":126843,"journal":{"name":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/mia.v17i1.1456","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACTLong-term care strategies should receive attention, becoming a development issue in the coming year in line with the increasing number of elderly people (> 60 years) both globally and in Indonesia. Global changes in the last two decades have been an increase in the number and proportion of the elderly population (age group> 60 years). The average life expectancy (UHH) in Indonesia according to BPS data for 2018 is 71.20 years. If we separate the life expectancy data (UHH) then the life expectancy of women is higher than that of men. BPS data shows that female UHH is 73.19 years and male is 69.3 years (difference of 3.89 years or 4 years).The condition of the elderly has not been encouraging from BPS data in 2018, the number of elderly is around 24 million people out of 267 million people of Indonesia (8.98%). Based on the province, it is known that the largest distribution of the elderly in 2018 is in (1) DIY Province (18.76%), (2) Bali Province (13.38%), (3) Central Java Provinces the third highest, 12.38%, (4) South Sulawesi Province at 12.16% and (5) East Java Province at 11.81% (Bappenas, 2019). The high population of the elderly in 2018 of 24 million people has placed Indonesia as one of the countries with an aging population. including high (aging population country). This will bring consequences and implications for different development policies when compared to dealing with residents of the young age group (age  15- 30 years).In the context of elderly care and social protection independently, it is necessary to develop regulations, institutions and increase the potential of the community so that the elderly population that is getting bigger, independent and prosperous can be formulated as follows : (1) the importance of formulating regulations, policies and the elderly database in an integrated manner with population data and poverty reduction programs in the regions. Regional level can improve and update to fit the real conditions in the area; (2) Improve the welfare of the elderly by taking lessons from South Korea, Japan and Vietnam through long term insurance managed by the community itself or the management of community-based elderly care institutions. Cities have strong social capital in society and (3) Improving elderly care and welfare needs a social pension policy that is managed independently so that the elderly can stand up and be dignified.Key word : elder people, long-term care strategies ABSTRAKStrategi perawatan jangka panjang harus mendapat perhatian, menjadi masalah pembangunan di tahun mendatang sejalan dengan meningkatnya jumlah lansia (> 60 tahun) baik secara global maupun di Indonesia. Perubahan global dalam dua dekade terakhir telah meningkatkan jumlah dan proporsi populasi lansia (kelompok usia> 60 tahun). Rata-rata usia harapan hidup (UHH) di Indonesia menurut data BPS untuk 2018 adalah 71,20 tahun. Jika kita memisahkan data harapan hidup (UHH) maka harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Data BPS menunjukkan bahwa UHH perempuan adalah 73,19 tahun dan laki-laki adalah 69,3 tahun (perbedaan 3,89 tahun atau 4 tahun).Kondisi lansia belum menggembirakan dari data BPS tahun 2018, jumlah lansia sekitar 24 juta orang dari 267 juta orang Indonesia (8,98%). Berdasarkan provinsi, diketahui bahwa distribusi lansia terbesar pada tahun 2018 adalah di (1) Provinsi DIY (18,76%), (2) Provinsi Bali (13,38%), (3) Provinsi Jawa Tengah tertinggi ketiga, 12,38 %, (4) Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 12,16% dan (5) Provinsi Jawa Timur sebesar 11,81% (Bappenas, 2019). Tingginya populasi lansia pada tahun 2018 dari 24 juta orang telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi yang menua. termasuk tinggi (negara penduduk yang menua). Ini akan membawa konsekuensi dan implikasi untuk kebijakan pembangunan yang berbeda jika dibandingkan dengan berurusan dengan penduduk dari kelompok usia muda (usia 15-30 tahun).Dalam konteks perawatan lansia dan perlindungan sosial secara mandiri, perlu untuk mengembangkan peraturan, institusi dan meningkatkan potensi masyarakat sehingga populasi lansia yang semakin besar, mandiri dan sejahtera dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) pentingnya merumuskan peraturan, kebijakan, dan basis data lanjut usia secara terpadu dengan data populasi dan program pengentasan kemiskinan di daerah. Tingkat regional dapat ditingkatkan dan diperbarui agar sesuai dengan kondisi nyata di daerah tersebut; (2) Meningkatkan kesejahteraan lansia dengan mengambil pelajaran dari Korea Selatan, Jepang, dan Vietnam melalui asuransi jangka panjang yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri atau pengelolaan lembaga perawatan lansia berbasis masyarakat. Kota-kota memiliki modal sosial yang kuat di masyarakat dan (3) Meningkatkan perawatan dan kesejahteraan lansia membutuhkan kebijakan pensiun sosial yang dikelola secara mandiri sehingga lansia dapat berdiri dan bermartabat.Kata kunci:  kelompok lanjut usia, strategi perawatan lanjut usia jangka panjang
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
延长老年人福利的长期护理战略(长期社区护理从其他国家学习)
【摘要】随着全球和印尼老年人数量的不断增加(60岁左右),长期护理战略应受到重视,成为未来一年的发展问题。过去二十年的全球变化是老年人口(50至60岁年龄组)的数量和比例增加。根据BPS 2018年的数据,印度尼西亚的平均预期寿命(UHH)为71.20岁。如果我们把预期寿命数据(UHH)分开,那么女性的预期寿命要高于男性。BPS数据显示,女性UHH为73.19岁,男性为69.3岁(差3.89岁和4岁)。从2018年BPS的数据来看,老年人的状况并不令人鼓舞,印度尼西亚2.67亿人口中老年人约为2400万人(8.98%)。从省份来看,2018年老年人分布最多的是(1)DIY省(18.76%),(2)巴厘岛省(13.38%),(3)中爪哇省(12.38%),(4)南苏拉威西省(12.16%),(5)东爪哇省(11.81%)(Bappenas, 2019)。2018年,印度尼西亚的老年人口达到2400万,这使印度尼西亚成为人口老龄化国家之一。包括人口高(老龄化)的国家。与处理年轻群体(15- 30岁)的居民相比,这将带来不同发展政策的后果和影响。在独立养老和社会保障的背景下,需要制定法规和制度,增加社区的潜力,使老年人口越来越多,独立和繁荣,可以制定如下:(1)与地区人口数据和减贫计划相结合,制定法规,政策和老年数据库的重要性。区域层面可以改进和更新,以适应本地区的实际情况;(2)借鉴韩国、日本和越南的经验,通过社区自身管理的长期保险或社区养老机构的管理,提高老年人的福利水平。城市拥有强大的社会资本。(3)改善老年护理和福利需要一个独立管理的社会养老政策,让老年人能够站起来,有尊严。【摘要】strategy perawatan jangka panjang harus mendapat perhatian, menjadi masalah pembangunan di tahun mendatang sejalan dengan meningkatnya jumlah lansia (bbbb60 tahun) baik secara global maupun di Indonesia。秘鲁(秘鲁)全球dalam dua dekade terakhir telah meningkatkan jumlah dan proporsi populasi lansia (kelompok usia bb2010)。根据BPS发布的数据,2018年12月1日,印度尼西亚的人口普查数据为71,20月1日。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。数据BPS menunjukkan bahwa UHH perempuan adalah 73,19 tahun dan laki-laki adalah 69,3 tahun (perbedaan 3,89 tahun atau 4 tahun)。Kondisi lansia belum menggembirakan dari数据BPS tahun 2018, jumlah lansia sekitar 24 juta orang dari 267 juta orang Indonesia(8,98%)。Berdasarkan省,diketahui bahwa distribusi lansia terbesar pada tahun 2018 adalah di (1) province DIY (18,76%), (2) Bali省(13,38%),(3)爪哇Tengah tertinggi ketiga, 12,38%, (4) Sulawesi省Selatan sebesar 12,16% dan(5)爪哇Timur sebesar 11,81% (Bappenas, 2019)。2018年7月24日,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚Termasuk tinggi (negara penduduk Yang menua)。我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们!(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:(1)研究对象为:丁喀特地区dapat ditingkatkan dan diperbarui agar sesuai dengan kondisi nyata di daerah tersebut;(2)韩国Selatan,日本,越南melalui asuransi jangka panjang yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri atau pengelolaan lembaga perawatan lansia berbasis masyarakat。(3) [endnoternaan] [endnoternaan] [endnoternaan] [endnoternaan] [endnoternaan] [endnoternaan] [endnoternaan] [endnoternai]] [endnoternai]。Kata kunci: kelompok lanjut usia, strategi perawatan lanjut usia jangka panjang
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Peningkatan Nilai Perusahaan: Peran Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Tax Avoidance: Peran Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitability Analisis Pemasaran AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan Analisis Penggunaan Asuransi Jiwa dalam Pembiayaan Mudharabah di BPRS Gebu Prima Medan Analisis Manajemen Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pratama Rantau Prapat
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1