I. N. Hula, Adimawati Helingo, Sitti Nur Adawiyah Jassin, Suharia Sarif
{"title":"Transcription of Pegon Gorontalo Arabic Orthography, Malay and Arabic Standard: A Contraceptive Linguistic Analysis","authors":"I. N. Hula, Adimawati Helingo, Sitti Nur Adawiyah Jassin, Suharia Sarif","doi":"10.31314/ajamiy.11.2.322-341.2022","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mentranskripsi tuturan yang berbentuk bunyi ke dalam bentuk tulisan Ortografi Arab Pegon Gorontalo (OAPG) dan membandingkannya dengan Ortografi Arab Pegon Melayu (OAPM) dan Ortografi Arab standar (OAS). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan linguistic kontrastif. Data dikumpulkan berbentuk dokumen manuskrip dari kitab dikili yang berasal dari empat kabupaten di Provinsi Gorontalo. Data OAPG dianalisis dengan menggunakan teknik rekam catat, kemudian membandingkannya dengan OAPM dan OAS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan beberapa persamaan sekaligus perbedaan antara Ortografi Arab Pegon Gorontalo (OAPG) dengan OAPM dan OAS. Persamaan antara OAPG dengan OAPM yakni; (1) Kedua bahasa ini menggunakan ortografi pegon ch [څ], ny [ڽ], ng [ڠ] dan g [ڬ] (2) Memiliki fonem, aksara bunyi vokal O dan E, serta menggunakan dua belas ortografi Arab standar urutan hija’i. Persamaan antara OAPG dengan OAS, yakni; 1) OAPG menggunaan enam belas ortografi OAS (ا-ب-ت-ج-د-ر-س-غ-ف-ك-ل-م-ن-و-ء-ي) berdasarkan urutan hija’i, namun tidak memiliki dua belas konsonan OAS. 2) OAPG dan OAS sama-sama memiliki aksara yang disambung dan dipisah, serta menggunakan semua tanda diakritik Arab standar. Adapun perbedaan transkripsinya adalah: 1) OAPG tidak membedakan penggunaan tanda diakritik [E] menjadi [é] pepet dan [e] taling. 2) Memiliki suku kata yang dimulai dengan [nt-نْت] dan [ng-ڠْڬ], 3) OAPG menggunakan fonem Arabic standar [f-ف] dan bukan fonem pegon [p-ڤ]. 4) OAPG tidak menggunakan ortografi [ڎ/ڊ] dan [ڟ] untuk fonem [dh] [th], 5) OAPG memiliki tujuh fonem pembeda yang tidak dimiliki oleh Ortografi Arab Standar.","PeriodicalId":417978,"journal":{"name":"`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31314/ajamiy.11.2.322-341.2022","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mentranskripsi tuturan yang berbentuk bunyi ke dalam bentuk tulisan Ortografi Arab Pegon Gorontalo (OAPG) dan membandingkannya dengan Ortografi Arab Pegon Melayu (OAPM) dan Ortografi Arab standar (OAS). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan linguistic kontrastif. Data dikumpulkan berbentuk dokumen manuskrip dari kitab dikili yang berasal dari empat kabupaten di Provinsi Gorontalo. Data OAPG dianalisis dengan menggunakan teknik rekam catat, kemudian membandingkannya dengan OAPM dan OAS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan beberapa persamaan sekaligus perbedaan antara Ortografi Arab Pegon Gorontalo (OAPG) dengan OAPM dan OAS. Persamaan antara OAPG dengan OAPM yakni; (1) Kedua bahasa ini menggunakan ortografi pegon ch [څ], ny [ڽ], ng [ڠ] dan g [ڬ] (2) Memiliki fonem, aksara bunyi vokal O dan E, serta menggunakan dua belas ortografi Arab standar urutan hija’i. Persamaan antara OAPG dengan OAS, yakni; 1) OAPG menggunaan enam belas ortografi OAS (ا-ب-ت-ج-د-ر-س-غ-ف-ك-ل-م-ن-و-ء-ي) berdasarkan urutan hija’i, namun tidak memiliki dua belas konsonan OAS. 2) OAPG dan OAS sama-sama memiliki aksara yang disambung dan dipisah, serta menggunakan semua tanda diakritik Arab standar. Adapun perbedaan transkripsinya adalah: 1) OAPG tidak membedakan penggunaan tanda diakritik [E] menjadi [é] pepet dan [e] taling. 2) Memiliki suku kata yang dimulai dengan [nt-نْت] dan [ng-ڠْڬ], 3) OAPG menggunakan fonem Arabic standar [f-ف] dan bukan fonem pegon [p-ڤ]. 4) OAPG tidak menggunakan ortografi [ڎ/ڊ] dan [ڟ] untuk fonem [dh] [th], 5) OAPG memiliki tujuh fonem pembeda yang tidak dimiliki oleh Ortografi Arab Standar.