{"title":"HUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PETANI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASALA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2020","authors":"W. Wahyuni, S. Yusran, H. Harleli","doi":"10.37887/jgki.v1i2.17324","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular, dikatakan hipertensi jika terjadi keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg 1. Laporan WHO mencatat sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi, data Indonesia dan data Sultra menunjukan data yang fluktuatif selama tiga tahun terakhir, data Konsel menunjukan peningkatan kasus selama tiga tahun terakkhir dan Puskesmas Basala Selama 3 tahun terakhir, penyakit hipertensi selalu menempati urutan ke 2 dari sepuluh besar penyakit tertinggi, pada tahun 2017 sebanyak 453 hipertensi, 658 pada tahun 2018 dan 498 pada tahun 2019. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pola makan, khususnya Kebiasaan Komsumsi Lemak dan Kebiasaan Komsumsi Natrium dan gaya hidup khusunya merokok, stres dan minum kopi dengan kejadian hipertensi bagi petani di wilayah kerja Puskesmas Basala Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Semua petani yang berumur 35-64 tahun sebanyak 3058 orang menjadi populasi dan sampelnya sejumlah 209 responden. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara kebiasaan komsumsi lemak dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05). Kebiasaan komsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05) juga menunujukkan ada hubungan. Sementara, Tidak ada hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,446 > 0,05). Demikian pula dengan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,215 > 0,05) menunjukkan tidak ada hubungan serta stres dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05) menunjukkan ada hubungan","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37887/jgki.v1i2.17324","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular, dikatakan hipertensi jika terjadi keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg 1. Laporan WHO mencatat sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi, data Indonesia dan data Sultra menunjukan data yang fluktuatif selama tiga tahun terakhir, data Konsel menunjukan peningkatan kasus selama tiga tahun terakkhir dan Puskesmas Basala Selama 3 tahun terakhir, penyakit hipertensi selalu menempati urutan ke 2 dari sepuluh besar penyakit tertinggi, pada tahun 2017 sebanyak 453 hipertensi, 658 pada tahun 2018 dan 498 pada tahun 2019. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pola makan, khususnya Kebiasaan Komsumsi Lemak dan Kebiasaan Komsumsi Natrium dan gaya hidup khusunya merokok, stres dan minum kopi dengan kejadian hipertensi bagi petani di wilayah kerja Puskesmas Basala Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Semua petani yang berumur 35-64 tahun sebanyak 3058 orang menjadi populasi dan sampelnya sejumlah 209 responden. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara kebiasaan komsumsi lemak dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05). Kebiasaan komsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05) juga menunujukkan ada hubungan. Sementara, Tidak ada hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,446 > 0,05). Demikian pula dengan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,215 > 0,05) menunjukkan tidak ada hubungan serta stres dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05) menunjukkan ada hubungan