Abstrak Status Gizi merupakan sebuah ukuran terkait kondisi tubuh seorang individu yang dapat ditinjau melalui makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh yang diukur berdasarkan Indeks Massa Tubuh orang dewasa. Pemberian asupan energi dan status gizi pada para karyawan atau tenaga kerja yang dinilai penting dalam sebuah perusahaan/institusi. Penyelenggaraan makanan pada sebuah industri dikelola oleh institusi makanan dengan pengolahan makanan yang disesuaikan pada ketentuan standar yang ada. Standar makanan menjadi regulasi atas aspek menu, kecukupan gizi, dan sanitasi. Tujuan diberikannya hidangan yang berkualitas yakni guna meningkatkan serta menjaga asupan dan status gizi karyawan. Penyelenggaraan makanan wajib memperhatikan kecukupan energi, jumlah makanan serta variasi makanan yang disediakan. Tujuan Penelitian ini yaitu guna meninjau hubungan asupan energi dengan status gizi pekerja. Jenis penelitian ini berupa observational dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilangsungkan di PT. Lamario Celebes Perkasa pada bulan Maret tahun 2023, Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja dengan jumlah 90 pekerja. Hasil penelitian menunjukkan p-value = 0,707 > α = 0,05, menandakan tidak ada hubungan antara kepuasan pelayanan makanan dengan status gizi pekerja. Berdasarkan hasil uji bivariat nilai p-value = 0,033 < α = 0,05, menandakan adanya hubungan antara asupan energi dengan status gizi pekerja. Perusahaan dapat lebih memperhatikan pihak penyelenggaraan makanan perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas makanan, khususnya Variasi menu dan makanan selingan bagi pekerja agar asupan energi lebih tercukupi. Kata kunci: asupan energi, kepuasan pelayanan makanan, status gizi Abstract Nutrition is a measure of the condition of a person's body, which can be seen from the food consumed and the utilization of nutrients in the body, as measured by adult body mass index—provision of energy intake and nutrition to employees or workers considered necessary in a company/institution. Food administration in an industry is regulated by a food institution, where food processing conforms to predetermined standards. The existing food standards are related to aspects of the menu, nutrition adequacy and hygiene. Providing quality food aims to increase and maintain employees' nutrition intake and nutrition. Food organizations should pay attention to energy adequacy, food variety, and the amount of food provided. This study aimed to determine the relationship between energy intake and workers' nutrition. This type of research is observational with a cross-sectional approach. This research was conducted at PT—Lamario Celebes Perkasa in March 2023. The sample for this study comprises all workers, totalling 90 workers. The results showed that p-value = 0.707 > α = 0.05, which means there is no relationship between food service satisfaction and workers' nutrition. According to the results of the bivariate test, the p
{"title":"HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PEKERJA DI PT LAMARIO CELEBES PERKASA KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2023","authors":"Besse Nurul Fadillah Gafar, Lisnawaty Lisnawaty, Syefira Salsabila","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46253","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46253","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Status Gizi merupakan sebuah ukuran terkait kondisi tubuh seorang individu yang dapat ditinjau melalui makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh yang diukur berdasarkan Indeks Massa Tubuh orang dewasa. Pemberian asupan energi dan status gizi pada para karyawan atau tenaga kerja yang dinilai penting dalam sebuah perusahaan/institusi. Penyelenggaraan makanan pada sebuah industri dikelola oleh institusi makanan dengan pengolahan makanan yang disesuaikan pada ketentuan standar yang ada. Standar makanan menjadi regulasi atas aspek menu, kecukupan gizi, dan sanitasi. Tujuan diberikannya hidangan yang berkualitas yakni guna meningkatkan serta menjaga asupan dan status gizi karyawan. Penyelenggaraan makanan wajib memperhatikan kecukupan energi, jumlah makanan serta variasi makanan yang disediakan. Tujuan Penelitian ini yaitu guna meninjau hubungan asupan energi dengan status gizi pekerja. Jenis penelitian ini berupa observational dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilangsungkan di PT. Lamario Celebes Perkasa pada bulan Maret tahun 2023, Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja dengan jumlah 90 pekerja. Hasil penelitian menunjukkan p-value = 0,707 > α = 0,05, menandakan tidak ada hubungan antara kepuasan pelayanan makanan dengan status gizi pekerja. Berdasarkan hasil uji bivariat nilai p-value = 0,033 < α = 0,05, menandakan adanya hubungan antara asupan energi dengan status gizi pekerja. Perusahaan dapat lebih memperhatikan pihak penyelenggaraan makanan perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas makanan, khususnya Variasi menu dan makanan selingan bagi pekerja agar asupan energi lebih tercukupi. \u0000 \u0000Kata kunci: asupan energi, kepuasan pelayanan makanan, status gizi \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000Nutrition is a measure of the condition of a person's body, which can be seen from the food consumed and the utilization of nutrients in the body, as measured by adult body mass index—provision of energy intake and nutrition to employees or workers considered necessary in a company/institution. Food administration in an industry is regulated by a food institution, where food processing conforms to predetermined standards. The existing food standards are related to aspects of the menu, nutrition adequacy and hygiene. Providing quality food aims to increase and maintain employees' nutrition intake and nutrition. Food organizations should pay attention to energy adequacy, food variety, and the amount of food provided. This study aimed to determine the relationship between energy intake and workers' nutrition. This type of research is observational with a cross-sectional approach. This research was conducted at PT—Lamario Celebes Perkasa in March 2023. The sample for this study comprises all workers, totalling 90 workers. The results showed that p-value = 0.707 > α = 0.05, which means there is no relationship between food service satisfaction and workers' nutrition. According to the results of the bivariate test, the p","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"39 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-03DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46262
Fitriyani Fitriyani, R. Ruwiah, F. Fithria
Abstrak Status gizi merupakan status kesehatan dari suatu individu yang diperlukan dipengaruhi oleh asupan makanan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Penilaian status gizi secara antropometri pada ibu hamil dilakukan melalui pengukuran lingkar lengan atas. Ambang batas ukuran LILA yang direkomendasikan adalah ≥23,5 cm. Ketika ibu hamil memiliki ukuran LILA
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAROBO KECAMATAN MAROBO KABUPATEN MUNA TAHUN 2023","authors":"Fitriyani Fitriyani, R. Ruwiah, F. Fithria","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46262","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46262","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Status gizi merupakan status kesehatan dari suatu individu yang diperlukan dipengaruhi oleh asupan makanan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Penilaian status gizi secara antropometri pada ibu hamil dilakukan melalui pengukuran lingkar lengan atas. Ambang batas ukuran LILA yang direkomendasikan adalah ≥23,5 cm. Ketika ibu hamil memiliki ukuran LILA","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"53 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Tepung terigu mengandung protein yaitu gluten yang jika dikonsumsi secara berlebihan akan memberikan dampak negatif pada tubuh manusia dan membuat penderita autis dan penyakit seliak menjadi alergi. Oleh karena itu, perlu dilakukannya upaya diversifikasi pangan dengan menggunakan bahan lain yang dapat menggantikan sebagian atau seluruhnya penggunaan tepung terigu. Salah satu bahan pangan yang rendah gluten adalah kacang merah. Tepung kacang merah tidak memiliki kandungan gluten sehingga aman untuk dikonsumsi penderita seliak dan autism spectrum disorder (ASD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sifat organoleptik antara Cheese Stick berbahan dasar tepung terigu dan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai camilan sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen murni. Total panelis sebanyak 30 panelis dan setiap panelis akan diberikan Cheese Stick sebanyak 30 gram. Proses pembuatan Cheese stick siapkan keju lalu potong, masukkan keju kedalam kocokan telur, kemudian balur kedalam tepung terigu/tepung kacang merah dan balur kedalam tepung roti, diamkan di dalam freezer selama 10-20 menit, setelah itu lakukan penggorengan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah ada perbedaan sifat organoleptik antara Cheese Stick yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai camilan sehat terhadap parameter warna, tekstur, dan rasa (p0,05). Kata kunci: Cheese Stick, tepung terigu, tepung kacang merah Abstract The Wheat flour contains a protein, namely gluten, which, if consumed in excess, will have a negative impact on the human body and make people with autism and celiac disease allergic. Therefore, it is necessary to make efforts to diversify food by using other ingredients that can replace part or all of the use of wheat flour. One of the foods that are low in gluten is red beans. Red bean flour does not contain gluten, so it is safe for consumption by people with celiac disease and autism spectrum disorder (ASD). The aim s of this research was to determine differences in organoleptic properties between Cheese sticks made from wheat flour and red bean flour (Phaseolus vulgaris L.) as a healthy snack. The type of research used is quantitative research with pure experimental methods. The total panelists are 30, and each panelist will be given a cheese stick weighing as much as 30 grams. Making process: prepare the cheese, cut it, put the cheese into the beaten egg, coat it in the flour or red bean flour, and coat it in the breadcrumbs. Let it sit in the freezer for 10–20 minutes. After that, do the frying. The research results obtained showed that there were differences in organoleptic properties between Cheese sticks made from wheat flour and red bean flour (Phaseolus vulgaris L.) as a healthy snack on color, texture, and taste parameters (p < 0.05), but there was no difference in aroma parameters (p > 0.05). Keywords:
麸质食品中含有大量蛋白质,这些蛋白质会对人体产生负面影响,并导致自闭症和焦虑症。因此,我们需要建立一个多样化的社区,以确保社区内的居民都能参与到社区活动中来。最常见的麸质食品是 "麸质饺子"(kacang merah)。麸质食物可能会导致自闭症和自闭症谱系障碍(ASD)。芝士棒中的麸质和麸质麦芽(Phaseolus vulgaris L.)是自闭症患者的重要器官。该方法采用的是计量学方法。总面板为 30 个面板,其中每个面板上的芝士棒为 30 克。芝士棒的制作方法是:将芝士棒放入冷冻室,冷冻 10-20 分钟,然后将其取出。芝士条上的有机物含量与芝士饼(Phaseolus vulgaris L.)上的有机物含量相差无几(p0,05)。 Kata kunci: Cheese Stick, tepung terigu, tepung kacang merah Abstract The Wheat flour contains a protein, namely gluten, which, if consumed in excess, will have a negative impact on the human body and make people with autism and celiac disease allergic.因此,有必要努力减少小麦粉中的麸质蛋白。因此,有必要努力实现食品多样化,使用其他成分来替代部分或全部小麦粉的使用。红豆就是麸质含量较低的食物之一。红豆粉不含麸质,因此乳糜泻患者和自闭症谱系障碍(ASD)患者可以放心食用。本研究旨在确定用小麦粉和红豆粉(Phaseolus vulgaris L.)制成的奶酪条作为健康零食在感官特性上的差异。采用的研究类型是纯实验方法的定量研究。小组成员共有 30 人,每位小组成员将得到一根重达 30 克的奶酪条。制作过程:准备奶酪,切块,将奶酪放入打散的鸡蛋中,裹上面粉或红豆粉,再裹上面包屑。在冰箱里放置 10-20 分钟。之后,进行煎炸。研究结果表明,用小麦粉和红豆粉(Phaseolus vulgaris L.)制成的奶酪条作为健康零食,在色泽、质地和口感参数上存在感官特性差异(P < 0.05),但在香味参数上没有差异(P > 0.05)。 关键词奶酪条 小麦粉 红豆粉
{"title":"PERBEDAAN SIFAT ORGANOLEPTIK ANTARA CHEESE STICK YANG BERBAHAN DASAR TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) SEBAGAI CAMILAN SEHAT","authors":"Syardiansya Syardiansya, Lisnawaty Lisnawaty, Renni Meliahsari","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46252","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46252","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tepung terigu mengandung protein yaitu gluten yang jika dikonsumsi secara berlebihan akan memberikan dampak negatif pada tubuh manusia dan membuat penderita autis dan penyakit seliak menjadi alergi. Oleh karena itu, perlu dilakukannya upaya diversifikasi pangan dengan menggunakan bahan lain yang dapat menggantikan sebagian atau seluruhnya penggunaan tepung terigu. Salah satu bahan pangan yang rendah gluten adalah kacang merah. Tepung kacang merah tidak memiliki kandungan gluten sehingga aman untuk dikonsumsi penderita seliak dan autism spectrum disorder (ASD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sifat organoleptik antara Cheese Stick berbahan dasar tepung terigu dan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai camilan sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen murni. Total panelis sebanyak 30 panelis dan setiap panelis akan diberikan Cheese Stick sebanyak 30 gram. Proses pembuatan Cheese stick siapkan keju lalu potong, masukkan keju kedalam kocokan telur, kemudian balur kedalam tepung terigu/tepung kacang merah dan balur kedalam tepung roti, diamkan di dalam freezer selama 10-20 menit, setelah itu lakukan penggorengan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah ada perbedaan sifat organoleptik antara Cheese Stick yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) sebagai camilan sehat terhadap parameter warna, tekstur, dan rasa (p0,05). \u0000 \u0000Kata kunci: Cheese Stick, tepung terigu, tepung kacang merah \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000The Wheat flour contains a protein, namely gluten, which, if consumed in excess, will have a negative impact on the human body and make people with autism and celiac disease allergic. Therefore, it is necessary to make efforts to diversify food by using other ingredients that can replace part or all of the use of wheat flour. One of the foods that are low in gluten is red beans. Red bean flour does not contain gluten, so it is safe for consumption by people with celiac disease and autism spectrum disorder (ASD). The aim s of this research was to determine differences in organoleptic properties between Cheese sticks made from wheat flour and red bean flour (Phaseolus vulgaris L.) as a healthy snack. The type of research used is quantitative research with pure experimental methods. The total panelists are 30, and each panelist will be given a cheese stick weighing as much as 30 grams. Making process: prepare the cheese, cut it, put the cheese into the beaten egg, coat it in the flour or red bean flour, and coat it in the breadcrumbs. Let it sit in the freezer for 10–20 minutes. After that, do the frying. The research results obtained showed that there were differences in organoleptic properties between Cheese sticks made from wheat flour and red bean flour (Phaseolus vulgaris L.) as a healthy snack on color, texture, and taste parameters (p < 0.05), but there was no difference in aroma parameters (p > 0.05). \u0000 \u0000Keywords:","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"130 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis akibat kekurangan makanan sebelumnya dan kondisi gagal mencapai pertumbuhan optimal, terutama tinggi badan, menurut standar yang ditetapkan oleh WHO. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan studi kasus kontrol yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, riwayat BBLR, dan asupan protein dengan keterlambatan tumbuh kembang anak usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2023. Populasi penelitian ini pada tahun 2023 terdiri dari anak usia 12 sampai 36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Total sampel termasuk 104 sampel (52 kasus dan 52 kontrol) dan berhubungan dengan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif (p=0.000, OR=35.357, CI 95%=11.814; 105.851) dengan BBLR sebelumnya (p=0.000, OR=29.600, CI 95%=9.065) . ; 96.653) dan asupan protein (p=0.000, OR=9.450, Cl 95%=3.816; 23.403) dan retardasi pertumbuhan pada anak usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan Kolon Timur, Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2023 Berdasarkan hasil penelitian diharapkan tenaga kesehatan di Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya dapat memberikan penyuluhan kepada orang tua yang memiliki anak balita tentang penyebab dan akibat stunting. Kata Kunci : Stunting, Pemberian ASI Eksklusif, Riwayat BBLR, Asupan Protein Abstract Stunting is a chronic malnutrition problem due to previous malnutrition and conditions that do not produce optimal growth, especially height according to WHO standards. This research is an analytic observation research with a case control study approach, which is used to determine the relationship between the independent variables and the dependent variable. The purpose of this study was to determine the relationship between exclusive breastfeeding, history of LBW, and protein intake with a decrease in the age of children 12 to 36 months in the working area of the Tumbu-Tumbu Jaya Health Center, East Kolono District, South Konawe Regency 2023. The population of this study is children aged 12 years and over. -36 months in the working area of the Tumbu-Tumbu Jaya Health Center, East Kolon District, South Konawe Regency in 2023 with a total sample of 104 (52 cases and 52 controls) and pooled sampling with simple random sampling. The results of this study indicated that there was a significant relationship between exclusive breastfeeding (p=0.000, OR=35.357, 95% CI=11.814; 105.851) with previous low birth weight babies (p=0.000, OR=29.600, 95% CI=9.065). ; 96.653) and protein intake (p=0.000, OR=9.450, Cl 95%=3.816; 23.403) and growth retardation in children aged 12-36 months in the working area
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, RIWAYAT BBLR DAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMBU-TUMBU JAYA KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2023","authors":"Nofhy Hasma Linda, Hariati Lestari, Siti Rabbani Karimuna","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46254","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46254","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis akibat kekurangan makanan sebelumnya dan kondisi gagal mencapai pertumbuhan optimal, terutama tinggi badan, menurut standar yang ditetapkan oleh WHO. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dan studi kasus kontrol yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, riwayat BBLR, dan asupan protein dengan keterlambatan tumbuh kembang anak usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2023. Populasi penelitian ini pada tahun 2023 terdiri dari anak usia 12 sampai 36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Total sampel termasuk 104 sampel (52 kasus dan 52 kontrol) dan berhubungan dengan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif (p=0.000, OR=35.357, CI 95%=11.814; 105.851) dengan BBLR sebelumnya (p=0.000, OR=29.600, CI 95%=9.065) . ; 96.653) dan asupan protein (p=0.000, OR=9.450, Cl 95%=3.816; 23.403) dan retardasi pertumbuhan pada anak usia 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan Kolon Timur, Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2023 Berdasarkan hasil penelitian diharapkan tenaga kesehatan di Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya dapat memberikan penyuluhan kepada orang tua yang memiliki anak balita tentang penyebab dan akibat stunting. \u0000 \u0000Kata Kunci : Stunting, Pemberian ASI Eksklusif, Riwayat BBLR, Asupan Protein \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000Stunting is a chronic malnutrition problem due to previous malnutrition and conditions that do not produce optimal growth, especially height according to WHO standards. This research is an analytic observation research with a case control study approach, which is used to determine the relationship between the independent variables and the dependent variable. The purpose of this study was to determine the relationship between exclusive breastfeeding, history of LBW, and protein intake with a decrease in the age of children 12 to 36 months in the working area of the Tumbu-Tumbu Jaya Health Center, East Kolono District, South Konawe Regency 2023. The population of this study is children aged 12 years and over. -36 months in the working area of the Tumbu-Tumbu Jaya Health Center, East Kolon District, South Konawe Regency in 2023 with a total sample of 104 (52 cases and 52 controls) and pooled sampling with simple random sampling. The results of this study indicated that there was a significant relationship between exclusive breastfeeding (p=0.000, OR=35.357, 95% CI=11.814; 105.851) with previous low birth weight babies (p=0.000, OR=29.600, 95% CI=9.065). ; 96.653) and protein intake (p=0.000, OR=9.450, Cl 95%=3.816; 23.403) and growth retardation in children aged 12-36 months in the working area","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"27 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap kadar asam urat pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Wa’ara Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan pre eksperimental design, dengan metode rancangan penelitian one group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini yaitu lansia dengan kadar asam urat yang tinggi di wilayah kerja Puskesmas Wa’ara. Peneliti mengambil sampel pada penderita asam urat sebanyak 10 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam urat pada lansia sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam mengalami penurunan kadar asam urat dari tidak normal (100%) menjadi normal (100%) dengan rata-rata tingkat penurunan sebesar 5,15 mg/dl dan Analisis kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar asam urat dengan nilai sig. p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan yaitu ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Puskesmas Wa’ara. Saran Bagi instansi petugas kesehatan Puskesmas Wa’ara hasil penelitian ini dapat diterapkan pada lansia untuk menurunkan kadar asam urat dan diharapkan petugas kesehatan untuk menjelaskan pentingnya menjaga kadar asam urat tetap normal. Kata kunci: asam urat, puskesmas, rebusan daun salam Abstract An increase in uric acid levels can result in disturbances in the human body such as feelings of pain in the area joints and is often accompanied by excruciating pain to the sufferer . The research objective was to determine the effect of giving bay leaf boiled water on uric acid levels in the elderly in the working area of the Wa'ara Public Health Center, Muna Regency . This type of research is using a pre-experimental design , with the one group pre- test and posttest design method . The population in this study were the elderly with high uric acid levels in the working area of the Wa'ara Public Health Center. Researchers took samples of gout sufferers as many as 10 elderly people. Results The study showed that uric acid levels in the elderly before and after administration of bay leaf boiled water decreased from abnormal (100%) to normal (100%) with an average reduction rate of 5.15 mg/dl and analysis of levels Uric acid before and after administration of bay leaf boiled water has a significant effect on reducing uric acid levels with a sig value. p value 0.000 < 0.05 . The conclusion is that there is an effect of giving bay leaf boiled water on decreasing uric acid levels in the elderly at the Wa'ara Health Center . Suggestions for health workers at the Wa'ara Community Health Center, the results are that this research can be applied on elderly For lower rate uric acid and it is
在中国,"婴幼儿奶粉 "被认为是婴幼儿奶粉中的佼佼者,它不仅能满足婴幼儿对营养的需求,还能为婴幼儿提供更多的选择。在穆纳省瓦拉县(Puskesmas Wa'ara Kabupaten Muna)的土地上开展的 "敬老活动 "旨在提高人们的敬老意识。该研究采用前实验设计,并采用一组前测和一组后测的研究方法。该项目所涉及的人群包括在瓦拉县生活的当地人。该项目为 10 名妇女的家庭提供了样品。研究人员发现,10 名兰兰人的血尿值从正常(100%)升至正常(100%),而血尿值的平均值为 5.15 毫克/分升、15 mg/dl dan Analisis kadar asam urat sebelum and sesudah pemberian air rebusan daun salam berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar asam urat dengan nilai sig.p 值 0,000 < 0,05。这表明,在瓦阿拉村的少数民族中,存在着大量的 "萨拉姆 "空气污染。我们将在瓦拉村的土地上开展活动,以确保对溺水者的救助,同时也将开展活动,以确保对正常溺水者的救助。 Kata kunci: asam urat, puskesmas, rebusan daun salam Abstract 尿酸水平升高会导致人体紊乱,如感觉关节部位疼痛,并经常伴有剧烈疼痛。本研究的目的是确定在穆纳行政区瓦阿拉公共卫生中心的工作区给老年人喝月桂叶煮水对尿酸水平的影响。这类研究采用的是实验前设计,即一组前测和一组后测的设计方法。研究对象是瓦阿拉公共卫生中心工作区内尿酸水平较高的老年人。研究人员采集了多达 10 位痛风患者的样本。研究结果表明,服用月桂叶白开水前后,老年人的尿酸水平从异常(100%)降至正常(100%),平均降幅为 5.15 mg/dl,服用月桂叶白开水前后的尿酸水平分析显示,月桂叶白开水对降低尿酸水平有显著效果,sig 值为 0.000 < 0.05。结论是,给瓦阿拉保健中心的老年人饮用月桂叶白开水对降低尿酸水平有一定效果。对瓦拉社区卫生中心卫生工作者的建议是,这项研究结果可用于降低老年人的尿酸率,并希望卫生工作者解释其对保持尿酸水平正常的重要性。 关键词:尿酸、保健中心、煎煮沙拉木叶
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WA’ARA KABUPATEN MUNA TAHUN 2022","authors":"Sitti Martikal, Asnia Zainuddin, Lisnawaty Lisnawaty","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46263","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46263","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap kadar asam urat pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Wa’ara Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan pre eksperimental design, dengan metode rancangan penelitian one group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini yaitu lansia dengan kadar asam urat yang tinggi di wilayah kerja Puskesmas Wa’ara. Peneliti mengambil sampel pada penderita asam urat sebanyak 10 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam urat pada lansia sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam mengalami penurunan kadar asam urat dari tidak normal (100%) menjadi normal (100%) dengan rata-rata tingkat penurunan sebesar 5,15 mg/dl dan Analisis kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar asam urat dengan nilai sig. p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan yaitu ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Puskesmas Wa’ara. Saran Bagi instansi petugas kesehatan Puskesmas Wa’ara hasil penelitian ini dapat diterapkan pada lansia untuk menurunkan kadar asam urat dan diharapkan petugas kesehatan untuk menjelaskan pentingnya menjaga kadar asam urat tetap normal. \u0000 \u0000Kata kunci: asam urat, puskesmas, rebusan daun salam \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000An increase in uric acid levels can result in disturbances in the human body such as feelings of pain in the area joints and is often accompanied by excruciating pain to the sufferer . The research objective was to determine the effect of giving bay leaf boiled water on uric acid levels in the elderly in the working area of the Wa'ara Public Health Center, Muna Regency . This type of research is using a pre-experimental design , with the one group pre- test and posttest design method . The population in this study were the elderly with high uric acid levels in the working area of the Wa'ara Public Health Center. Researchers took samples of gout sufferers as many as 10 elderly people. Results The study showed that uric acid levels in the elderly before and after administration of bay leaf boiled water decreased from abnormal (100%) to normal (100%) with an average reduction rate of 5.15 mg/dl and analysis of levels Uric acid before and after administration of bay leaf boiled water has a significant effect on reducing uric acid levels with a sig value. p value 0.000 < 0.05 . The conclusion is that there is an effect of giving bay leaf boiled water on decreasing uric acid levels in the elderly at the Wa'ara Health Center . Suggestions for health workers at the Wa'ara Community Health Center, the results are that this research can be applied on elderly For lower rate uric acid and it is ","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"74 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-03DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46251
Etin Rahmaniar Eli, Nani Yuniar, Renni Meliahsari
Abstrak Status gizi merupakan salah satu komponen penting dari perkembangan kesehatan yang dapat berhubungan dengan perkembangan anak. Masalah gizi pada anak usia sekolah dasar masih sangat besar hingga saat ini. Persentase status gizi anak 5-12 tahun berdasarkan IMT/U menurut Riskesdas tahun 2018 di wilayah Muna Barat, masih cukup tinggi. Kategori kurus berjumlah 8,2% yang terdiri dari 2,9% sangat kurus dan 5,4% kurus. Kategori gemuk 10,1% yang terdiri dari 6,4% gemuk dan obesitas berjumlah 3,7%. Tujuan dari penelitian ini adalah guna meninjau hubungan antara kebiasaan jajan dan pendapatan orang tua terhadap statu gizi anak usia sekolah di SDN 7 Lawa Kabupaten Muna Barat tahun 2023. Penelitian ini berupa penelitian Cross Sectional Study dengan mengaplikasikan teknik Total Sampling dan uji chi-square. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu FFQ dan kuesioner pendapatan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan p value=0,118 (p>0,05) artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan jajan terhadap status gizi gizi anak. Menurut hasil uji bivariat nilai p value=0,000 (p 0.05) meaning that there is no relationship between snacking habits and children's nutritional status. Based on the results of the bivariate test, the p value = 0.000 (p
{"title":"HUBUNGAN KEBIASAAN JAJAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 7 LAWA KABUPATEN MUNA BARAT TAHUN 2023","authors":"Etin Rahmaniar Eli, Nani Yuniar, Renni Meliahsari","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46251","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46251","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Status gizi merupakan salah satu komponen penting dari perkembangan kesehatan yang dapat berhubungan dengan perkembangan anak. Masalah gizi pada anak usia sekolah dasar masih sangat besar hingga saat ini. Persentase status gizi anak 5-12 tahun berdasarkan IMT/U menurut Riskesdas tahun 2018 di wilayah Muna Barat, masih cukup tinggi. Kategori kurus berjumlah 8,2% yang terdiri dari 2,9% sangat kurus dan 5,4% kurus. Kategori gemuk 10,1% yang terdiri dari 6,4% gemuk dan obesitas berjumlah 3,7%. Tujuan dari penelitian ini adalah guna meninjau hubungan antara kebiasaan jajan dan pendapatan orang tua terhadap statu gizi anak usia sekolah di SDN 7 Lawa Kabupaten Muna Barat tahun 2023. Penelitian ini berupa penelitian Cross Sectional Study dengan mengaplikasikan teknik Total Sampling dan uji chi-square. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu FFQ dan kuesioner pendapatan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan p value=0,118 (p>0,05) artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan jajan terhadap status gizi gizi anak. Menurut hasil uji bivariat nilai p value=0,000 (p 0.05) meaning that there is no relationship between snacking habits and children's nutritional status. Based on the results of the bivariate test, the p value = 0.000 (p","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"26 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-03DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46265
Wiwik Muthmainnah S Saad, Jafriati Jafriati, Yasnani Yasnani
Abstrak Anemia adalah pengurangan dalam jumlah, warna atau ukuran dari sel-sel darah merah. Anemia gizi disebabkan karena beberapa hal yaitu menu makanan sehari-hari kurang mengandung zat besi, penyerapan zat besi di dalam usus kurang baik atau terganggu, infeksi parasit/ infeksi lain, kemampuan menampung zat besi menurun atau kebutuhan zat besi meningkat. Mahasiswi angkatan 2021 masih dianggap sebagai kelompok remaja yang rentan terhadap anemia. Melemahnya daya tahan tubuh membuat lebih mudah terkena penyakit, mengalami kemunduran kondisi, dan mengganggu perkembangan motorik, mental, dan intelektual. Pada akhirnya, ini berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan, status gizi dan konsumsi makanan zat besi dengan kejadian anemia pada mahasiswa perempuan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo angkatan 2021. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan desain Cross Sectional. Jumlah sampel adalah 78 orang mahasiswa perempuan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis yang digunakan yakni analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian terdapat hubungan antara pola makan (p value=0,03) dan konsumsi makanan zat besi (p value=0,002) dengan kejadian anemia, namun tidak terdapat hubungan antara status gizi (p value=0,09) dengan kejadian anemia. Sebaiknya kepada bagi mahasiswa terutama pada mahasiswa perempuan lebih memperhatikan pola makan terutama konsumsi makanan zat besi untuk menghindari terjadinya anemia. Kata kunci: Kejadian Anemia, Pola Makan, Status Gizi, Konsumsi Makanan Zat Besi Abstract Anemia is a reduction in the number, color, or size of red blood cells. Nutritional anemia is caused by several things, namely, the daily diet does not contain enough iron, the absorption of iron in the intestine is poor or disturbed, parasitic infections/other infections, the ability to accommodate iron decreases, or the need for iron increases. Female students from the class of 2021 are still considered a group of teenagers who are vulnerable to anemia. Weakening of the body's immune system makes it more susceptible to disease, conditions deteriorate, and interferes with motor, mental, and intellectual development. Ultimately, this has an impact on the quality of human resources. This research aims to determine the relationship between diet, nutritional status, and consumption of iron foods with the incidence of anemia in female students at the Faculty of Public Health, Halu Oleo University, class of 2021. This type of research is analytical using a cross-sectional design approach. The total sample was 78 female students using purposive sampling techniques. The analysis used is a bivariate analysis using the Chi-Square test. The results of the study showed a relationship between diet (p value=0.03) and consumption of iron foods (p value=0.002) with the incidence of anemia. Still, there was no relationship betwee
{"title":"HUBUNGAN POLA MAKAN, STATUS GIZI DAN KONSUMSI MAKANAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA PEREMPUAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO ANGKATAN 2021","authors":"Wiwik Muthmainnah S Saad, Jafriati Jafriati, Yasnani Yasnani","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46265","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46265","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Anemia adalah pengurangan dalam jumlah, warna atau ukuran dari sel-sel darah merah. Anemia gizi disebabkan karena beberapa hal yaitu menu makanan sehari-hari kurang mengandung zat besi, penyerapan zat besi di dalam usus kurang baik atau terganggu, infeksi parasit/ infeksi lain, kemampuan menampung zat besi menurun atau kebutuhan zat besi meningkat. Mahasiswi angkatan 2021 masih dianggap sebagai kelompok remaja yang rentan terhadap anemia. Melemahnya daya tahan tubuh membuat lebih mudah terkena penyakit, mengalami kemunduran kondisi, dan mengganggu perkembangan motorik, mental, dan intelektual. Pada akhirnya, ini berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan, status gizi dan konsumsi makanan zat besi dengan kejadian anemia pada mahasiswa perempuan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo angkatan 2021. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan desain Cross Sectional. Jumlah sampel adalah 78 orang mahasiswa perempuan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis yang digunakan yakni analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian terdapat hubungan antara pola makan (p value=0,03) dan konsumsi makanan zat besi (p value=0,002) dengan kejadian anemia, namun tidak terdapat hubungan antara status gizi (p value=0,09) dengan kejadian anemia. Sebaiknya kepada bagi mahasiswa terutama pada mahasiswa perempuan lebih memperhatikan pola makan terutama konsumsi makanan zat besi untuk menghindari terjadinya anemia. \u0000 \u0000Kata kunci: Kejadian Anemia, Pola Makan, Status Gizi, Konsumsi Makanan Zat Besi \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000Anemia is a reduction in the number, color, or size of red blood cells. Nutritional anemia is caused by several things, namely, the daily diet does not contain enough iron, the absorption of iron in the intestine is poor or disturbed, parasitic infections/other infections, the ability to accommodate iron decreases, or the need for iron increases. Female students from the class of 2021 are still considered a group of teenagers who are vulnerable to anemia. Weakening of the body's immune system makes it more susceptible to disease, conditions deteriorate, and interferes with motor, mental, and intellectual development. Ultimately, this has an impact on the quality of human resources. This research aims to determine the relationship between diet, nutritional status, and consumption of iron foods with the incidence of anemia in female students at the Faculty of Public Health, Halu Oleo University, class of 2021. This type of research is analytical using a cross-sectional design approach. The total sample was 78 female students using purposive sampling techniques. The analysis used is a bivariate analysis using the Chi-Square test. The results of the study showed a relationship between diet (p value=0.03) and consumption of iron foods (p value=0.002) with the incidence of anemia. Still, there was no relationship betwee","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"40 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-03DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46267
Dwi Apri Anggraeni, R. Ruwiah, Rizki Eka Sakti Octaviani Kohali
Abstrak Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Balita usia 1- 5 tahun dalam tahap perkembangan yang pesat, apabila jika tidak didukung gizi yang seimbang Balita jatuh pada kondisi gizi kurang, kekurangan gizi pada masa Balita terkait dengan perkembangan otak sehingga dapat mempengaruhi kecerdasan dan berdampak pada pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Kebutuhan gizi Balita pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting, karena dapat memberikan konsekuensi buruk yang tidak bisa dihindari, dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga dan asupan energi protein dengan status gizi anak balita 1-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Benu- Benua Kota Kendari tahun 2023. Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Proportional Random Sampling yang berjumlah 116 responden, serta menggunakan analisis statistik uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita usia 1-5 tahun (p = 0,459), namun ada hubungan antara pendapatan keluarga (p = 0,005), asupan energi (p = 0,04), asupan protein (p = 0,042) dengan status gizi balita usia 1-5 tahun. Peneliti berharap ibu yang memiliki balita di wilayah kerja puskesmas Benu-Benu agar lebih memperhatikan makanan untuk Balitanya sebisa mungkin di berikan makanan yang bervariasi yang mengandung gizi agar balitanya kebutuhan gizinya terpenuhi. Kata Kunci: Status Gizi Balita,Pengetahuan Ibu, Pendapatan Orang Tua, Asupan Energi, Asupan Protein Abstract Nutritional status is a condition caused by the balance between the intake of nutrients from food and the need for nutrients needed to metabolize the body. Toddlers aged 1-5 years are in a stage of rapid development, if not supported by balanced nutrition, toddlers fall into malnutrition, malnutrition in the toddler period is related to brain development so that it can affect intelligence and have an impact on the formation of the quality of human resources in the future. The nutritional needs of toddlers at the beginning of their life are very important, because it can have bad consequences that cannot be avoided, where the worst manifestations can cause death. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal nutritional knowledge, family income and protein energy intake with the nutritional status of children under five years of age in the Benu-Benua Health Center Working Area of Kendari City in 2023. The method in this study is quantitative research, namely with a cross sectional approach using Proportional Random Sampling technique totaling 116 respondents, and using statistical analysi
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU, PENDAPATAN KELUARGA DAN ASUPAN ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU- BENUA KOTA KENDARI TAHUN 2023","authors":"Dwi Apri Anggraeni, R. Ruwiah, Rizki Eka Sakti Octaviani Kohali","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46267","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46267","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Balita usia 1- 5 tahun dalam tahap perkembangan yang pesat, apabila jika tidak didukung gizi yang seimbang Balita jatuh pada kondisi gizi kurang, kekurangan gizi pada masa Balita terkait dengan perkembangan otak sehingga dapat mempengaruhi kecerdasan dan berdampak pada pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Kebutuhan gizi Balita pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting, karena dapat memberikan konsekuensi buruk yang tidak bisa dihindari, dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga dan asupan energi protein dengan status gizi anak balita 1-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Benu- Benua Kota Kendari tahun 2023. Metode dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Proportional Random Sampling yang berjumlah 116 responden, serta menggunakan analisis statistik uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita usia 1-5 tahun (p = 0,459), namun ada hubungan antara pendapatan keluarga (p = 0,005), asupan energi (p = 0,04), asupan protein (p = 0,042) dengan status gizi balita usia 1-5 tahun. Peneliti berharap ibu yang memiliki balita di wilayah kerja puskesmas Benu-Benu agar lebih memperhatikan makanan untuk Balitanya sebisa mungkin di berikan makanan yang bervariasi yang mengandung gizi agar balitanya kebutuhan gizinya terpenuhi. \u0000 \u0000Kata Kunci: Status Gizi Balita,Pengetahuan Ibu, Pendapatan Orang Tua, Asupan Energi, Asupan Protein \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000Nutritional status is a condition caused by the balance between the intake of nutrients from food and the need for nutrients needed to metabolize the body. Toddlers aged 1-5 years are in a stage of rapid development, if not supported by balanced nutrition, toddlers fall into malnutrition, malnutrition in the toddler period is related to brain development so that it can affect intelligence and have an impact on the formation of the quality of human resources in the future. The nutritional needs of toddlers at the beginning of their life are very important, because it can have bad consequences that cannot be avoided, where the worst manifestations can cause death. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal nutritional knowledge, family income and protein energy intake with the nutritional status of children under five years of age in the Benu-Benua Health Center Working Area of Kendari City in 2023. The method in this study is quantitative research, namely with a cross sectional approach using Proportional Random Sampling technique totaling 116 respondents, and using statistical analysi","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"145 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Imunisasi adalah dasar dari populasi yang sehat dan produktif. Mencegah infeksi mengurangi beban pada sistem kesehatan, dan populasi yang lebih sehat adalah yang lebih produktif. Anak-anak dilindungi terhadap penyakit menular memiliki pencapaian pendidikan yang lebih baik dan berkontribusi lebih pada pembangunan dan kemakmuran nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap ibu, tindakan dan peran petugas kesehatan terhadap pemberian imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Labibia Kota Kendari Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah jenis penelitian ini adalah survey analitik yaitu dengan menggunakan Desain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan metode non-probability dengan jenis consecutive sampling. Hasil uji statistik Chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (α-0,05) hasil analisis hubungan pengatahuan dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,002 > 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi dasar, hasil analisis hubungan sikap dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,034 < 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemberian imunisasi dasar, hasil analisis hubungan tindakan dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,017 < 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara tindakan dengan pemberian imunisasi dasar dan hasil analisis hubungan peran petugas kesehatan dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,045 < 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara peran petugas kesehatan dengan pemberian imunisasi dasar. Kata kunci: pengetahuan, sikap tindakan, petugas kesehatan Abstract Immunization is the foundation of a healthy and productive population. Preventing infection reduces the burden on the health system, and healthier populations are more productive. Children protected against communicable diseases have better educational attainment and contribute more to national development and prosperity. The research objective was to determine the relationship between knowledge, mother's attitudes, actions and the role of health workers towards immunization in the work area of the Labibia Public Health Center, Kendari City in 2023. The research method is this type of research is an analytical survey, namely using a Cross Sectional Design. The sample in this study were 94 respondents, the sampling technique used in this study was using the non-probability method with consecutive sampling. The results of the ChiSquare statistical test at the 95% level of confidence (α-0.05) the results of the analysis of the relationship between knowledge and basic immunization obtained a value of ρValue = 0.002 > 0.05 indicating that there was a significant relationship between knowledge and basic immunization, the results of the analysis of the relationship attitude with giving
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU, TINDAKAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN KETEPATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI TAHUN 2023","authors":"Idha Rezky Iratama, Hartati Bahar, Renni Meliahsari","doi":"10.37887/jgki.v4i3.46255","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v4i3.46255","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Imunisasi adalah dasar dari populasi yang sehat dan produktif. Mencegah infeksi mengurangi beban pada sistem kesehatan, dan populasi yang lebih sehat adalah yang lebih produktif. Anak-anak dilindungi terhadap penyakit menular memiliki pencapaian pendidikan yang lebih baik dan berkontribusi lebih pada pembangunan dan kemakmuran nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap ibu, tindakan dan peran petugas kesehatan terhadap pemberian imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Labibia Kota Kendari Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah jenis penelitian ini adalah survey analitik yaitu dengan menggunakan Desain Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan metode non-probability dengan jenis consecutive sampling. Hasil uji statistik Chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (α-0,05) hasil analisis hubungan pengatahuan dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,002 > 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi dasar, hasil analisis hubungan sikap dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,034 < 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemberian imunisasi dasar, hasil analisis hubungan tindakan dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,017 < 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara tindakan dengan pemberian imunisasi dasar dan hasil analisis hubungan peran petugas kesehatan dengan pemberian imunisasi dasar diperoleh nilai ρValue = 0,045 < 0,05 menunjukan ada hubungan yang bermakna antara peran petugas kesehatan dengan pemberian imunisasi dasar. \u0000 \u0000Kata kunci: pengetahuan, sikap tindakan, petugas kesehatan \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000Immunization is the foundation of a healthy and productive population. Preventing infection reduces the burden on the health system, and healthier populations are more productive. Children protected against communicable diseases have better educational attainment and contribute more to national development and prosperity. The research objective was to determine the relationship between knowledge, mother's attitudes, actions and the role of health workers towards immunization in the work area of the Labibia Public Health Center, Kendari City in 2023. The research method is this type of research is an analytical survey, namely using a Cross Sectional Design. The sample in this study were 94 respondents, the sampling technique used in this study was using the non-probability method with consecutive sampling. The results of the ChiSquare statistical test at the 95% level of confidence (α-0.05) the results of the analysis of the relationship between knowledge and basic immunization obtained a value of ρValue = 0.002 > 0.05 indicating that there was a significant relationship between knowledge and basic immunization, the results of the analysis of the relationship attitude with giving","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"38 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139012707","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-07DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25720
W. Astuti, H. Harleli, F. Fithria
AbstrakPeriode penting tumbuh kembang anak adalah masa balita karena perkembangan kemampuan Bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan berikutnya dan menjadi dasar kualitas generasi penerus bangsa. World Health Organization pada tahun 2018 melaporkan prevalensi balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang adalah sebesar 28,7% dan Indonesia termasuk kedalam Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Provinsi Sulawesi Tenggara, tahun 2019 terdapat 16,40% balita dengan gizi kurang, sedangkan terdapat 31,44% balita dengan proporsi stunting (TB/U) pada balita tahun 2019. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 386 dan sampel 196 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Berat Badan Lahir Balita dengan p-value p= 0,005, Status Gizi dengan p-value p= 0,000, Pengetahuan gizi ibu dengan p-value p= 0,001, dan penyakit infeksi dengan p-value p= 0,021 dengan tumbuh kembang pada balita di puskesmas Poleang Utara. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor berat badan lahir rendah, status gizi, pengetahuan gizi ibu dan penyakit infeksi dengan tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Kata kunci: Tumbuh Kembang, BBLR, Status Gizi, Pengetahuan Ibu, Penyakit Infeksi. AbstractAn important period of child development is the toddler period because the development of language skills, creativity, social awareness, emotional and intelligence runs very quickly and is the next foundation and becomes the basis for the quality of the nation's next generation. The World Health Organization in 2018 reported that the prevalence of children under five with growth and development disorders was 28.7% and Indonesia was included in the third country with the highest prevalence in the Southeast Asia region. Southeast Sulawesi Province, in 2019 there were 16.40% under-fives with malnutrition, while there were 31.44% under-fives with stunting proportions (TB/U) in under-fives in 2019. This study was conducted to determine the factors that influence the growth and development of toddlers at Poleang Health Center North in 2021. Research Method is a quantitative research, namely observational analytic with a cross sectional study approach. The population is 386 and the sample is 196 people with accidental sampling technique, using Chi-square test statistical analysis. The instrument used is a questionnaire. The results of the study showed that under-five birth weight with p-value p = 0.005, nutritional status with p-value p = 0.000, knowledge of maternal nutrition with p-value p
由于语言能力、创造力、社会意识、情感和智力的发展速度非常快,儿童成长的重要时期是儿童成长的重要时期,这是下一个基础,也是国家下一代质量的基础。据世界卫生组织(World Health Organization) 2018年的报告,该国发展中国家的幼儿患病率为287%,印度尼西亚属于东南亚地区第三高流行国家。苏拉威西东南部苏拉威西省2019年有16.40%的儿童营养不良,2019年有31.44%的儿童发育不良。这项研究的目的是确定2021年对北波林市场增长的影响。本研究方法为定量分析研究提供了交叉研究方法。人口386,样本196人使用Chi-square的统计分析进行了抽样技术采样技术。工具使用的是问卷。研究表明,幼儿出生时的体重为p-值= 0.005,母亲的营养状况为p-值= 0 - 001,婴儿在北波里马的幼童身上生长的传染病为p-值p= 0 - 021。这项研究的结论是,在2021年的北京波利马市,低出生体重、营养状况、母亲营养知识和传染病之间存在联系。关键词:生长花朵、BBLR、营养状况、母亲知识、传染病。对孩子发展的重要影响是有限的,因为语言技能的发展、可靠性、社会意识、情感和智能运行非常迅速,而下一个基础就是这个国家下一代合格的基础。据2018年世界卫生组织(World Health Organization)报道,五名儿童的成长和发展障碍均为28.7%,印度尼西亚包括第三个国家的最优秀球员。苏拉威西省,2019年有16.40%的非营养素,而2019年有31.44%的非营养素次级违约比例。这项研究的目的是确定2021年波勒健康中心棕榈发展的影响因素。方法是一个定量研究,namely观测分析与交叉研究。人口是386,样本是196人,采用chi平方测试统计分析。工具使用是一个问题。The results of The study那里那个under-five分娩和p-value重量和p-value p = p = 0.005,状态nutritional万,对子女的营养的知识p-value p =冰河世纪,和infectious diseases with p-value p = 0.021 with情绪发展儿童在北五at The Poleang Public Health)的中心。这项研究的结论是,在2021年向北流动的卫生中心发展缓慢的营养和感染因素之间存在一种关系。发展和发展,LBW,国家地位,母亲的知识,传染病。
{"title":"FAKTOR BERAT BADAN LAHIR RENDAH, STATUS GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU, DAN PENYAKIT INFEKSI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS POLEANG UTARA TAHUN 2021","authors":"W. Astuti, H. Harleli, F. Fithria","doi":"10.37887/jgki.v3i1.25720","DOIUrl":"https://doi.org/10.37887/jgki.v3i1.25720","url":null,"abstract":"AbstrakPeriode penting tumbuh kembang anak adalah masa balita karena perkembangan kemampuan Bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan berikutnya dan menjadi dasar kualitas generasi penerus bangsa. World Health Organization pada tahun 2018 melaporkan prevalensi balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang adalah sebesar 28,7% dan Indonesia termasuk kedalam Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Provinsi Sulawesi Tenggara, tahun 2019 terdapat 16,40% balita dengan gizi kurang, sedangkan terdapat 31,44% balita dengan proporsi stunting (TB/U) pada balita tahun 2019. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 386 dan sampel 196 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Berat Badan Lahir Balita dengan p-value p= 0,005, Status Gizi dengan p-value p= 0,000, Pengetahuan gizi ibu dengan p-value p= 0,001, dan penyakit infeksi dengan p-value p= 0,021 dengan tumbuh kembang pada balita di puskesmas Poleang Utara. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor berat badan lahir rendah, status gizi, pengetahuan gizi ibu dan penyakit infeksi dengan tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Kata kunci: Tumbuh Kembang, BBLR, Status Gizi, Pengetahuan Ibu, Penyakit Infeksi. AbstractAn important period of child development is the toddler period because the development of language skills, creativity, social awareness, emotional and intelligence runs very quickly and is the next foundation and becomes the basis for the quality of the nation's next generation. The World Health Organization in 2018 reported that the prevalence of children under five with growth and development disorders was 28.7% and Indonesia was included in the third country with the highest prevalence in the Southeast Asia region. Southeast Sulawesi Province, in 2019 there were 16.40% under-fives with malnutrition, while there were 31.44% under-fives with stunting proportions (TB/U) in under-fives in 2019. This study was conducted to determine the factors that influence the growth and development of toddlers at Poleang Health Center North in 2021. Research Method is a quantitative research, namely observational analytic with a cross sectional study approach. The population is 386 and the sample is 196 people with accidental sampling technique, using Chi-square test statistical analysis. The instrument used is a questionnaire. The results of the study showed that under-five birth weight with p-value p = 0.005, nutritional status with p-value p = 0.000, knowledge of maternal nutrition with p-value p","PeriodicalId":188455,"journal":{"name":"Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115892629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}